Jung Jaehyun (30)
Lee Taeyong (28)
***SEBAGAI anak pertama dari seorang CEO perusahaan nomor lima terbesar di Asia, tentunya Lee Taeyong tidak membutuhkan apapun lagi, kehidupan serta kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Tapi jangan salah, Taeyong memang menggunakan jabatan sang ayah untuk masuk ke perusahaan yang di pimpin oleh ayahnya—tapi ia berusaha naik sendiri tanpa bantuan siapapun, hingga kini di umur yang ke dua puluh delapan tahun, Taeyong sudah menjabat sebagai manager umum. Bukankah itu pencapaian yang perlu di banggakan? Taeyong tidak bergantung pada uang orang tuanya, ia mampu mencari uang sendiri.
Kaki jenjang Taeyong yang dibalut sepatu pantofel mengkilat berjalan memasuki mansion milik sang ayah, rahang tegas, alis tebal, hidung lancip serta bibir tipis merah muda—bukankah fisiknya terlihat sempurna? Iris sehitam jelaga Taeyong menatap keberadaan sang ayah yang sedang duduk santai di ruang tengah seraya membaca koran dengan satu cangkir kopi americano panas di atas meja yang masih mengepulkan asap halus.
"Ayah," panggil Taeyong sopan, ia duduk di hadapan sang ayah, tubuhnya terbalut setelan jas mahal berwarna biru donker bermerek Dior. "Aku tidak ingin mendengar tentang perjodohan lagi, bukankah sudah aku katakan bahwa aku penyuka sesama jenis?" nada suaranya berubah jengkel.
Entah sudah berapa kali sang ayah menjodohkan Taeyong dengan anak dari rekan bisnisnya, menjajarkan foto gadis-gadis cantik di hadapan Taeyong di setiap minggunya, menyuruh Taeyong untuk memilih karena usianya sudah hampir tiga puluh tahun. Sial, Taeyong tidak serius dengan kata-kata tentang penyuka sesama jenis, ia hanya ingin ayahnya berhenti menjodohkannya! Tidak mungkin sang ayah mencari lelaki untuk menikahinya kan? Seratus persen mustahil.
Menurut Taeyong, satu-satunya cara yang ia pikirkan hanya itu—penyuka sesama jenis. Tentunya di Korea selatan, hal tersebut masih sangat tabu, sang ayah tidak bodoh untuk merusak nama baik hanya demi memasangkan Teyong dengan sembarang lelaki gay. Taeyong hanya ingin hidup tenang, ia mampu mencukupi kehidupannya sendiri, Taeyong tidak memerlukan pasangan hidup yang merepotkan. Sungguh, ia menyukai kebebasan di atas apapun.
Sang ayah menatap Taeyong dengan lamat, tatapan matanya tidak dapat terbaca, ia melipat koran dan memusatkan seluruh perhatian pada anak sulungnya. "Baiklah, kau sudah mengatakan itu puluhan kali, penyuka sesama jenis kan, Lee Taeyong?"
"Benar." jawab Taeyong mantap. Ada sedikit rasa menang di dalam diri.
Ayahnya; Lee Donghae, mengangguk paham, ia mengeluarkan satu lembar foto dari dalam amplop cokelat yang sejak tadi berada di atas meja, menunjukannya pada Taeyong. Sediki ragu, Taeyong meraih foto tersebut dengan dahi yang berkerut dalam.
"Namanya Jung Jaehyun, kau pasti sudah mengenalnya karena kalian beberapa kali bertemu di perayaan besar. Usia tiga puluh tahun, direktur utama perusahaan Relix yang bergerak di bidang teknologi." jelas Donghae yang semakin membuat Taeyong tidak mengerti, "Jung Jaehyun, atau calon suamimu lebih tepatnya."
Detik itu juga foto yang ada di genggamannya terjatuh, mata Taeyong membelalak menatap Donghae yang hanya bisa tersenyum tipis. "A-ayah tidak serius kan?"
"Seratus persen serius, bukankah kau penyuka sesama jenis? Itu foto yang ayah ambil kemarin saat bertemu Jaehyun, ia setuju menikah denganmu bulan depan."
Tunggu, tunggu, tunggu! Bajingan, semua ini terlalu mendadak? Apa-apaan?!
"Ayah!"
"Apa?" Donghae memasang wajah sombong, "jika kau tidak menyukai wanita, ayah mengerti, oleh karena itu ayah menjodohkanmu dengan Jung Jaehyun."
"T-tapi bagaimana dengan nama baik ayah dan citra perusahaan?!"
Donghae tertawa kecil, ia mengibaskan tangan di udara. "Tidak perlu memikirkan itu, Jaehyun adalah pemegang kuasa terbesar di Asia—belum lagi perusahaannya di bidang teknologi, ia dapat menghapus seluruh berita yang nantinya mungkin akan muncul ke permukaan. Lagi pula, Relix Corp adalah perusahaan nomor satu di Asia, jadi tenang saja Lee Taeyong, ayah tidak menjodohkanmu dengan sembarang lelaki gay."
Skakmat, Taeyong tidak bisa menjawab, ia hanya tertegun dengan mulut setengah terbuka. Sial, bagaimana ini?! Bagaimana nasib kehidupannya nanti?!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Opera House [JAEYONG]
Fanfiction[Romance] [18+] Menurut Lee Taeyong sebagai lelaki sukses yang memiliki banyak uang, ia tidak membutuhkan pendamping hidup yang nantinya pasti akan merepotkan kehidupan kerjanya. Tapi tentu saja pemikiran itu ditepis keras oleh sang ayah yang tiba-t...