family time

9 1 0
                                    


angin berhembus dengan pelan membantu sejuknya ruangan belakang rumah Aditama dan terdapat bocil yang sedang merenung dipinggir kolam sambil memainkan kedua kakinya di air , Afifah yang melihat itu dari kejauhan pun enggan menghampiri nya namun dia mengingat anaknya lagi gamood butuh ditenangkan

“dek bunda boleh duduk disini ngga? ” tanya Afifah lalu membungkukkan badannya

“duduk aja bun ” ucap kenzie tanpa menolehkan kepalanya

“anak bunda kenapa galau begini, coba cerita kamu ada apa sayang? ” tanya Afifah mengusap pelan punggung anaknya dan menarik sedikit badan nya kedalam pelukannya

“aku gapapa ” jawab nya singkat dan melepaskan pelukan bunda nya tersebut

“gapapa kok murung gitu mukanyaa, bunda tebak pasti lagi kesel sama kaka sama abang yaa? ” tanya Afifah

“atauuuuu kesel sama bundaaaa? ” tanya nya lagi sambil menoel hidung sang anak

“nggaa juga ” jawab nya singkat lalu mengalihkan pandangan nya ke arah lain

“hmm yauda kalo belum mau bicara bunda kasih waktu sampai ade mau bicara sama bunda ” ucap Afifah ingin beranjak bangun tapi tangannya sedikit ditarik oleh sang anak

“bunnn disini aja " jawab Kenzie menarik tangan sang bundanya lalu memeluk nya erat

“ade mau peluk bunda biar ade berkurang keselnya ” timpalnya lalu menyenderkan kepalanya didada sang bunda

Afifah yang paham itu kalo mood sang anak sekarang lagi ngga baik dan dia butuh ketenangan dengan cara peluk dirinya, lalu mengusap pelan pelan bahu sang anak , anak ketiganya ini memang berbeda dari kedua kakanya dalam meredakan emosi nya ia lebih memilih memeluk sang bundanya karena setelah nya ia sangat merasa tenang

“aduh anak bunda lagi manja inimah,ada apa sih dek kayanya lagi pengen banget dipeluk yaa ” ucap Afifah lalu mengangkat badan sang anak dan di dudukan diatas paha nya supaya berhadapan dengan nya

“gapapapaaaa ade cuma pengen sama bunda, ade minta maaf yaa sama bunda kalo ade sering banget ngeselin, ade sering banget bikin abang sama kaka kesel " Ucapnya menundukkan kepalanya lalu tidak sadar air matanya menetes

anak ketiga dari pasutri Afifah dan aditama sangat perasa sebenarnya cuma karena gengsi saja dan kenapa dia terlihat bijak dalam mengucapkan bahasa karena ia selalu diajarkan oleh Afifah walopun umurnya yang sekarang baru 3 tahun 4 bulan ia sepertinya sudah mengerti tanggung jawab dan minta maaf atas kesalahan nya

“ssttt kok jagoan nya bunda nangis sih katanya citacita mau jadi BoBoiBoy ” goda Afifah lalu mengangkat sedikit dagu sang anak agar menatapnya

“iiiii bundaaaa ngga gituu, kan ade merasa bersalah ” balasnya lalu mengelap air matanya dengan tangan mungilnya

tak lama sang abang pun datang menghampiri mereka ditepi kolam tersebut niat ingin memberitahu bahwa kamar sang ade telah selesai didekorasi

“adeeeeeekkk kamarr kamu udah selesaii tuh, where are you dekkk” triak Ares dari ujung dapur yang sudah melihat Kenzie bersama bundanya

“ah abang jangan triak triak, aku kagettt ” dumel Kenzie lalu menghapus air matanya dengan buruburu takut abangnya malah nambah ngeledekin

“ternyata sedang disini toh bersama ibunda ratu, lah tu mata merah amay, abis nyelem? ” tanya Ares

“nggaa nggaa tadi ada debu masuk ke mata adek jadinya merahh gini deh ” jawab kenzie santai dan langsung bangun dari pangkuan sang bunda, sang bunda pun hanya bisa menghela nafasnya pelan melihat kedua anak nya ini

cantik? GA BEBASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang