CHAPTER 3

133 26 2
                                    

Ada yang disebut cinta tapi meninggalkan luka. Kamu tau artinya?
Tidak ada cinta yang sempurna, karena itulah dianggap cinta. Dia akan menjadi sempurna tergantung siapa yang memandangnya.

____________

I (don't) Love You
________________________

♥︎♡♥︎

Dia adalah orang paling cantik yang pernah Hyunjin temui. Cantik wajahnya. Juga cantik kepribadiannya. Dia tidak pernah bertingkah buruk ataupun bermulut tajam. Tidak seperti siswa-siswi lain yang diam-diam mengumpati ataupun mencemoohnya. Dia bukan anak yang mengatainya seperti preman, sekalipun Hyunjin memang bertingkah layaknya preman. Hyunjin memanglah anak badung yang sulit diatur.

Jaemin.

Lebih dikenal dengan Nana.

Hyunjin lebih suka memanggilnya bayi「baby Na」. Karna dia memang seperti itu. Lucu, imut, menggemaskan. Disukai banyak orang. —Seperti bayi, bukan?

Wajah polos, kata lugu, ucapan yang lemah lembut. Bahkan lebih bisa dikatakan dia perwujudan wanita yang sempurna. Meski bukan.

Jaemin tetaplah Jaemin.

Hyunjin tidak akan berhenti mengerjarnya. Sekalipun harus baku hantam dengan kekasihnya. Lee Jeno. Dia tidak suka nama itu disebut penuh cinta oleh Jaemin.

“Kau suka sekali menyakiti dirimu sendiri ya?” Jeong-in duduk disebelah kanannya menghembuskan napas lelah dengan kelakuan Hyunjin yang terus memperhatikan meja dimana Jaemin dan Jeno saling suap-suapan.

“Aku yakin Jaemin melakukannya dengan terpaksa.” sinar matanya memincing sinis seperti sedang melepaskan laser yang bisa membakar targetnya.

“Kalau kau melihatnya lebih lama lagi, matamu bisa copot.” Felix datang langsung duduk disisi kirinya dengan nampan makanan ditangannya.

“Apa tidak ada yang bisa kau sukai selain milik orang lain?” Bangchan ikut duduk didepannya bersama dengan Seungmin dan Changbin yang juga membawa food tray berisi makanan masing-masing.

Tapi netra Hyunjin masih tak bergerak dari sasarannya.

“Tidak ada yang bisa menarik hatiku selain Nana.”

Seungmin merotasikan bola matanya. Merasa bersimpati pada temannya yang diam-diam menyukai Hyunjin.

“Jangan lupa makan!” ucap Felix sambil melahap bibimbap miliknya.







Jaemin memandang sendu bando telinga kucing warna putih di lacinya. Juga terdapat kertas berisi ucapan yang sudah pasti ia tau siapa pelakunya.

Dia suka itu.

Tapi Jeno tidak akan suka. Jaemin tidak bisa membuangnya. Jika dia mengatakan pada Hyunjin, pria itu pasti akan mengelak. Dan dia tetap akan mengirim apapun padanya setiap hari. Sama seperti jus persik serta sandwich tuna favoritenya.

Jaemin tidak bisa menerima barang-barang itu. Sampai pada dia tetap menyimpannya dikardus dibawah kolong tempat tidurnya. Jaemin akan membawanya pulang apapun barang dari Hyunjin.

Seperti pencuri.

Bukankah ia munafik? Tetap menerima barang diberikan pemuda itu tapi tidak mau membalas perasaannya?

Pencuri.

Dia tidak bisa memakai apapun darinya. Tapi juga tidak bisa membuangnya. Mau bagaimanapun, itu adalah bentuk ketulusan Hyunjin. Jaemin tidak bisa mengatakannya pada Jeno.






Jaemin memergoki Hyunjin yang kembali menaruh jus persik di laci mejanya. Gelagatnya begitu mencurigakan. Dengan menoleh kekiri dan kekanan. Serasa aman, dia menegakkan tubuh dengan membusung dada seperti tidak terjadi apapun.

“Hyunjin-ah?”

Nama yang disebut terkesiap.

Ketauan.

Pria itu tersenyum dan mengusap belakang rambutnya sendiri. Gugup, cemas dan takut orang didepannya akan marah. Tapi ternyata tidak. Karna memang Jaemin tidak pernah marah padanya. Yang terlihat malah, khawatir dan was-was.

Jam kelas masih pagi. Belum banyak yang datang. Namun sekali-dua kali beberapa diantaranya yang melewati kelas Jaemin melihat mereka tanpa ditutupi akan penasaran yang tinggi.

“Jangan lakukan lagi. Hyunjin-ah .... Jeno akan memukulmu.”

“Aku tidak suka kalian bertengkar.”

Bisakah Hyunjin anggap ini sebagai perhatian?

Tersenyum miris, hanya itu yang tergambar dari wajah pemuda berbibir tebal.

“Maaf —tapi perasaanku tidak semudah itu ku hentikan. Kau,

...pasti kesusahan karena aku ya?”

Hyunjin mengangguk dalam diam.

“Bisakah kau terima saja yang ini? Anggaplah kau tidak tau.”

♤♠︎♤
「28/01/24」

♤♠︎♤「28/01/24」

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐈 〔D̶o̶n̶ ❜ t̶〕𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang