Kenyataan yang Menyakitkan

18 0 0
                                    

Pagi itu saya berhasil membangunkanmu sesuai yang kau pinta.
Rasanya kita seperti kembali bersama.
Saya bahkan bercerita dengan beberapa kawan-kawan kelas.
Mereka tau betapa bucinnya saya denganmu saat dulu aku masih menyandang gelar mahasiswa baru.
Mereka terkejut namun juga turut bahagia mendengar kita kembali bercengkrama.
Naasnya, ternyata kebahagian saya hanya sementara..
Saya harus kembali menelan amarah, kekecewaan dan tangisan karena dirimu.
Ketika saya memposting kebersamaan kita di story instagram.
Meskipun hanya teman terdekat yang tau.
Mungkin sekitar 8 orang termasuk kamu didalamnya.
Tiba-tiba muncul dm dari akunmu.
Memaki dan menandaskanku murahan.
Sebab cantik-cantik kok mau sama cowok orang.
Bagai disambar petir di siang bolong betapa terkejutnya aku membaca pesan itu.
Saya kembali bertanya-tanya siapa yang salah.
Saya yang terlalu percaya atau kamu yang terlalu brengsek.
Kamu yang mengatakan sudah tak memiliki hubungan dengan siapapun.
Namun nyatanya salah satu akun sosial mediamu bahkan masih dipegang olehnya.
Kami sempat berdebat cukup panjang kala itu.
Saya tidak terima atas apa yang dituduhkan kepada diri saya.
Akhirnya saya memutuskan untuk memblokir nomor wa kamu.
Serta menghapus dan meng unfoll kamu dari media sosial instagramku.
Beberapa kali kamu mencoba menghubungi saya.
Bahkan sempat ikut menyudutkan atas reaksi yang saya berikan terhadap kekasihmu itu.
Hingga akhirnya saya tak lagi menggubrismu.

SETELAHNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang