04

46 29 12
                                    

jangan lupa untuk vote dan komen~~




"Karena kita.."

Brak!

Tiba-tiba suara penggaris kayu itu menggebrak meja Nara dengan kasar, membuat Nara reflek terbangun dan mendapati bu Retno yang menatap nya dengan tatapan tajam.

"Kamu dari tadi tidur?" Tanya bu Retno.

"Pergi sana cuci muka! Dan satu lagi, sebagai hukuman, kamu saya suruh rapihin buku-buku di perpustakaan!"

"T-tapi bu..."

"Gak ada tapi-tapi!"

Nara kini bangkit dari kursinya. Dia mulai melangkah pergi meninggalkan kelas. Kedua tungkai nya berjalan menuju toilet. Namun Nara masih memikirkan mimpinya yang aneh itu. Saat mendapati mimpi itu pertama kalinya, muncul banyak pertanyaan dari dalam benaknya.

"Siapa wanita itu? Dan kenapa kak Arsha..."

"Oi dek!"

Langkah kaki nya terhenti saat dia mendengar seseorang memanggil nya. Nara langsung menengok dan melihat Hengki yang tersenyum. Hengki mulai berlari mendekati Nara dan memberikan senyuman khasnya.

"Dak dek dak dek, si paling tua." Cibir Nara.

"Hehe..kan emang gw tua." Balas Hengki.

"Jadi kau di panggil tua?"

"Gak gitu juga dong!"

"Mau kemana?" Tanya Hengki.

"Toilet."

"Di suruh cuci muka ya?"

"Hm, kok tau?"

"Mata nya merah."

"Kakak juga kok"

"Mana ada, mata gw merah karena tadi kelilipan dosa nya Yayan!"

"Emang bisa gitu?"

"Bisalah!"

"Asal lo tau ya, Hengki anaknya bapak Rojali gak pernah tuh tidur di kelas!"

"Bohong." balas Nara

"Beneran kok!"

"Lalu kenapa kakak mau ke toilet juga kalau bukan di suruh cuci muka sama guru kakak??"

"Kan di bilang mata kakak merah karena kelilipan dosa nya Yayan!"

"Terserah!"

***

Di dalam perpustakaan, udaranya sangat sejuk di tambah perpustakaan sedang sepi. Inilah tempat yang di sukai oleh Nara. Namun, rasa kantuk mulai datang kembali. Apalagi diluar masih hujan deras.

Jujur rasanya ia ingin melanjutkan tidur nya dengan memanfaatkan keadaan yang sepi ini. Namun Nara tak ingin tidur lagi, yang ada akan di tambah hukumannya dengan bu Retno.

Nyiit...

Pintu perpustakaan terbuka saat seseorang mulai masuk. Nara tetap melanjutkan membereskan buku yang berantakan di meja, dan juga menyusun buku kembali ke rak nya. Agar tak merasa sepi, Nara mulai bersenandung sambil memberesi buku-buku itu.

Brak!

Sebuah buku terjatuh dari rak nya. Padahal tak ada orang lain selain dirinya dan juga orang yang masuk ke perpus tadi. Nara melangkah mengambil buku itu, dan buku itu memiliki judul 'Reinkarnasi' yang menurut nya tidak menarik. Namun sebenarnya dia juga penasaran apakah reinkarnasi itu jelas nyata atau tidak.

Buku itu di taruh nya kembali ke dalam rak. Saat Nara sedang merapikan rak buku, sesosok bayangan melewati nya dengan cepat. Nara memang tak melihatnya, namun dia dapat merasakan nya saat bayangan itu melewatinya dari belakang.

"Halo?"

"Ada orang disini?"

Tak ada yang menjawabnya, seketika bulu kuduk Nara berdiri. Ia sudah mulai merasakan ada yang tak beres. Namun masih tersisa sedikit buku dari buku yang harus ia susun. Kemudian Nara masih melanjutkan membereskan buku-buku itu.

"Nara.."















bersambung~~

jangan lupa untuk vote dan komennya ya!

𝘏𝘢𝘵𝘦 𝘵𝘰 𝘓𝘰𝘷𝘦  (𝘚𝘦𝘯𝘪𝘰𝘳) >> Kak Arsha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang