03

56 33 9
                                    

jangan lupa untuk vote dan komennya ya!😻🤧


Kini dua atensi sejoli itu menatap ke sebuah mobil BMW 3201 bewarna putih. Kentaro mengeriyit bingung saat dia melihat mobil yang menurut nya tidak asing. Sampai kaca mobil diturunkan memperlihatkan sosok siapa yang mengganggu nya.

"Woi bang ayok masuk!" Teriak Lukman.

Melihat ternyata itu adalah Lukman membuat Ken hanya menghela nafas, dia menyuruh Arsha untuk menjemput nya, namun kenapa si kingkong yang datang.

"Mari, sih" ajak Ken.

"Baiklah." jawab Asih.

Asih hanya mengangguk. Dan mereka mulai masuk ke dalam mobil, namun saat mereka sudah masuk ke dalam mobil, Ken sadar bahwa bukan hanya Lukman yang menjemput mereka, namun ada si wibu yang duduk di kursi depan penumpang.

"LOH KOK ADA KAMU KI?!"

"Udah dari tadi bang." Balas Hengki.

"Eh ada Kak Sari!" Ucap Hengki

Asih hanya mengangguk dan tersenyum saat kehadiran nya di sadari oleh orang lain. Mungkin sangat canggung saat dia perempuan sendiri di dalam mobil ini. Namun suasana canggung itu berubah saat hadirnya dua orang itu. Siapa lagi kalau bukan Lukman dan Hengki.

"Kak Sari sama bang Ken habis darimana ?" Tanya Hengki.

"Tadi kita reunian sama teman-teman lama aja." Jawab Asih.

"Reunian atau pacaran?" Goda Lukman.

"Kiw kiw cukurukuk" Ledek Hengki.

Kedua pria itu tertawa terbahak-bahak saat menggoda dua orang yang sedang hts itu. Asih dan Kentaro mereka berdua tersipu.
Mereka semua terdiam kembali saat topik pembicaraan telah selesai. Asih menatap jam di ponselnya, dia merasa khawatir dengan adik perempuannya yang sendiri. Selama di perjalanan mereka hanya mendengarkan lagu.

"Kenapa kalian panggil aku dengan sebutan Asih? Sedangkan aku Sari" Tanya Asih

"Karena kamu mirip sama tante Asih." Balas Ken.

"Memang semirip itu aku sama mama?"

"Betul, kalian sama-sama cantik, terus punya kepribadian yang sama."

Asih hanya mengangguk mengerti, namun, Nara adiknya juga mirip dengan mama nya. Semenjak mama nya meninggal lima tahun yang lalu akibat terkena serangan jantung. Mama sebenarnya masih tidak percaya bahwa suami nya berselingkuh dan menghamili rekan kantornya. Namun suami nya lebih memilih untuk menikah dengan selingkuhannya dan meninggalkan mereka.

Semenjak itu mama berjuang mencari uang untuk membiayai kedua putrinya. Dimana dulu Sari sedang duduk di bangku SMA. Sari kasihan dengan mama nya yang berjuang sendiri, dia ingin membantu tetapi mama nya selalu saja menolak. Namun tuhan lebih sayang dengan Asih Nindya Pertiwi, saat Asih menghembuskan nafas terakhirnya.

Memang awalnya, adik kandung mama yaitu, om Fahri ingin membawa kedua ponakan nya untuk tinggal bersama dia dan istrinya. Bukan hanya tinggal juga melainkan mengangkat mereka sebagai anak. Om Fahri sudah lama menikah namun ia belum di beri keturunan. Namun Sari menolak tawaran om nya secara halus, dan dia ingin menjadi perempuan yang kuat seperti mamanya.

Jadi om Fahri hanya memberikan uang bulanan kepada kedua ponakannya dan juga mengurusi biaya sekolah Sari dan Nara. Kini Asih kembali tenggelam dalam lamunannya. Hatinya masih terasa pilu saat sosok kebanggaan nya pergi meninggalkan nya. Tak ingin larut dalam kesedihan Asih lebih memilih untuk memejamkan matanya.

***

Pukul 23.57 suara pintu terbuka dan ruang tamu gelap. Asih masuk ke dalam kosan nya dan mengunci pintunya. Dia berjalan dengan lemas dan terduduk di sofa. Ntah apa yang terjadi dengan mood nya akhir-akhir ini, dia merasa bahwa hati nya merasa tak tenang dan dia selalu merindukan mama nya.

𝘏𝘢𝘵𝘦 𝘵𝘰 𝘓𝘰𝘷𝘦  (𝘚𝘦𝘯𝘪𝘰𝘳) >> Kak Arsha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang