Prolog

115 53 81
                                    

Hari Senin sudah tiba, dan di tambah dengan adanya Penerimaan Peserta Didik Baru sehingga jalanan semakin padat dengan adanya kendaraan beroda dua dan empat akibat aktifitas di pagi hari itu.

Saat itu juga, seorang siswi yang mengenakan pakaian putih abu dan dengan kuncir kuda nya yang lengkap dengan nametag yang tercantum di seragam nya bernamakan keinara Anindya Diptasari yang dari peserta didik baru. Kini berlari dengan tergesa-gesa memasuki gerbang sekolah akibat keterlambatan nya itu.

"Sial, bisa bisanya gw telat!" Gerutu Nara di dalam hati.

Ia sekarang baris di antara sekelompok murid baru yang sama dengan nya di lapangan untuk melakukan upacara hari Senin. Hari yang cerah dengan matahari yang terik hingga keringat bercucuran yang membuat para siswa dan siswi mengibas-ngibaskan dirinya sendiri.

Berharap upacara selesai tetapi kini masuk di sesi yang di benci pasti adalah amanat walau panasnya pagi itu dan sekarang mendengarkan amanat dari seorang kakak kelas yang di nilai ganteng di mata para siswi.

"Gila sih itu kakak ganteng banget! Liat deh, mirip kaya chindo gituuu!"

"Ck, bener banget! Kira-kira mau gak ya dia bagi nomor nya ke kita?"

Bisikan dan pujian selalu dilontarkan oleh setiap siswi, seolah terpana oleh ketampanan Arsha Fadli Pangestu selaku perwakilan ketua ekskul drumband. Sekitar 15 menit amanat dari Arsha, akibat siswa laki-laki yang mengeluh kepanasan dan juga sekaligus iri dengan Arsha yang selalu di puji oleh siswi di sana. Setelah amanat selesai sekarang siswa dan siswi menyanyikan lagu nasional sekolah.

***

Kini semua murid berada di dalam kelas, dimana masa MPLS bagi murid baru yang baru masuk SMA Negri 3 Pertiwi. Dan juga pasti ada kakak senior mereka yang akan datang ke kelas mereka dulu untuk mencari perhatian kepada adik kelasnya.

Sama seperti Nara yang memilih duduk di bangku paling depan dekat papan tulis, dan bangku itu juga sudah di tandai nya agar dia bisa melihat papan tulis dengan jelas dan tidak perlu meminta pertolongan orang lain.

Para murid langsung duduk di bangku nya masing-masing dengan guru yang masuk. Satu persatu murid di kelas maju memperkenalkan nama nya dan dari sekolah mana juga alasan mengapa masuk ke sekolah itu.

Nara iya sekarang giliran gadis itu maju dan tatapan mata tertuju kepada nya dengan satu tarikan nafas dia memperkenalkan dirinya di depan teman barunya itu.

"Hai, perkenalkan nama saya Keinara Anindya Diptasari bisa di panggil Nara atau Ara. Saya dulu berasal dari sekolah SMP Negri 1 dan alasan saya masuk ke sekolah ini karena kemauan saya sendiri dan juga kakak perempuan ku yang dulu alumni dari sekolah ini. Untuk hobi saya itu adalah 24 jam nontonin live idol. Itu saja dari saya, sekian terimakasih."

Guru yang duduk hanya mengangguk dan tepukan tangan terdengar saat gadis itu duduk kembali di kursinya. Saat masa MPLS di kelas Nara seperti orang bodoh saat orang lain sudah mulai akrab sedangkan dirinya sendiri hanya bisa duduk di kursinya hanya menunggu seseorang datang dan mengajak nya berkenalan.

Tak lama seorang gadis berambut di gerai menghampiri Nara lalu menjulurkan tangannya.

"Haloo, kenalan yuk, nama gw Arista" 

"nama gw Nara" Jawab Nara yang menjabat tangan Arista.

***

Tring tring tring!

Saatnya istirahat dan seluruh siswa dapat meninggalkan kelas nya, jaga kebersihan dan jangan buang sampah di sekitarnya!

𝘏𝘢𝘵𝘦 𝘵𝘰 𝘓𝘰𝘷𝘦  (𝘚𝘦𝘯𝘪𝘰𝘳) >> Kak Arsha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang