part 3

175 3 0
                                    

jalanan terlihat sunyi
ya ... gerimis mulai terlihat di sepanjang jalan dan kaca mobil
tak bisa ku pikirkan lgi bagaimana jika aku melihat wajah nya, malu , kesal dan ingin kabur saja.

tak pernah aku berpikir bahwa ka Raffa orang yang baik. sejak kecil kami sering bermain bersama. namun ketika kami mulai dewasa kami mulai kurang bergaul bersama. mengingat bahwa sekarang Raffa adalah kakak kelas paling famous di sekolah.

tak lama kami mulai memasuki jalan rumah menuju rumah om daffa. masih belum banyak berubah sejak lama aku tidak menginjakkan kaki ke sini. hanya saja warna cat rumah nya berganti menjadi putih.

kumulai langkah ku menuruni mobil bersama ayah dan ibu yang senang asyik bersalaman bersama keluarga om daffa. terlihat senyuman lebar dari om daffa dan tante Karin.

"ehhh kiara udah gede ya? makin cantik aja" ucap tante Karin hanya senyuman manis kubalaskan

"pasti cocok buat Raffa" rasa nya bola mata ku ingin keluar mendengar perkataan tante Karin

"ya udh ayo masuk masuk" ucap om daffa dengan sambil mempersilah kan masuk ke rumah nya. rumah om daffa yang cukup megah dan glamor sdh sangat jelas dari dekorasi ruangan. tak terlihat sosok yang amat aku takutkan.

pembicaraan tentang bisnis ayah ke Inggris di bicarakan oleh om daffa dan tante Karin mereka asyik dengan pembicaraannya masinga2 dan aku masih asyik memencet handphone yang ada di tangan ku.

"trus kiara mau sekolah dimana nanti di sana?" ujar tante karin

"hehe ga tau tan masih nyari yg bagus juga sih, tp udh di urus sama kaka"

"ohh gitu bagus dong, sekarang kaka mu sukses bener ya di sana" ucap tante karin

"oh iya kiara kalo bosan bisa nonton tv sana di ruang tengah" ucap tante karin yang seperti nya mulai memahami perasaan ku yang dari td bosan mendengar pembicaraan yang tidak ku mengerti

"oh iya tan" ucap ku beranjang pergi ke tempat yang sudah ku hafal. kenangan mulai teringat melihat ruangan ini beberapa tahun lalu aku dan Daffa sering bermain bersama di sini. tidak bisa ku bayangkan betapa akrabnya kami dulu dan sekarang seperti orang tak di kenal.

"knp mendadak pindah?" ucap seseorang di belakang ku tengok badan ku dan betapa terkejut nya. sosok yang dari tadi tidak muncul sekarang muncul dengan wajah dingin memandang ke arah ku.

"hhmm" ucap ku duduk sambil grogi di soffa dan terlihat raffa menduduki soffa di sebelah ku.

"apa karna kejadian di sekolah tadi?"

"enn..ngg...aa" ucap ku terbatabata

"trus..?"ucap raffa sambil membaca koran di soffa tak terlihat wajah nya di balik koran

"ayah pengen nguruh pekerjaan di sana"

"soal kejadian di sekolah tadi kaka minta maaf" ucap raffa yang masih serius membaca koran.

"kaka baru saja pacaran sama Style beberapa minggu lalu" ucap Raffa kemudian yang membuat jantung ku bergetar. pantas style seperti amat gembira aku di kerjai, ternyata ka raffa mengorbakan ku untuk hiburan kesenangan nya bersama style.

"kaka harap kamu bisa pahami keadaan kaka" ucap Raffa yang terlihat cuek. ya Ampunn terbuat dari apa hati laki laki ini kok bisa sejahat itu. aku masih belum terlalu mengerti mengapa ka raffa sama style menjadikan aku jadi hiburannya? kenapa ga anak2 lain aja? kenapa harus aku ?

terlihat bunda dan ayah mulai berdiri dan mendatangi kami. seperti nya percakapan ku dan ka raffa harus berakhir di sini. aku pikir ini lah percakapan terpanjang ku bersama ka raffa selama beberapa tahun yang lalu.

idiot!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang