PROLOG

189 16 0
                                    

HALOO GESSSS

INI CERITA PERTAMA KU
MAAF KALO JELEK SOALNYA
BARU PERTAMA KALI HEHE

~CERITA INI HANYA FIKSI ANGAN DIANGGAP SERIUS ‼️

OKELAH MULAI AJA

~~~

Mbok Atun membuka pintu kamar Laras, anak itu masih Mering tidur. Padahal matahari sudah meninggi dan menyela masuk melalui kaca jendela kamarnya yang tertutup tirai.

"Non Laras... bangun," Mbok Atun membangunkan pelan sambil melangkah ke tepi jendela.

Disingkapnya kain gorden dan dibukanya jendela. Seketika semburat matahari menerobos masuk ke dalam kamar Laras dan menghampiri wajahnya.

Laras yang merasakan hangat diwajahnya pun mengerjapkan matanya.

"Mbokk, Laras masih ngantuk," Laras yang hafal kebiasaan si mbok Atun merengek manja.

Wanita tua yang umurnya lebih dari setengah abad itu memang seperti ibu kedua bagi Laras kalau sedang di rumah papanya.

Mbok Atun yang sejak Laras masih kecil memang telah diberi pesan oleh mama Laras untuk selalu memperhatikan putrinya.

Hingga Laras berada di bangku kuliah seperti saat ini mbok Atun memperlakukan Laras seperti nona kecilnya.

"Tapi non Laras kan harus kuliah," si mbok mengingatkan.

Laras masih saja meringkuk,berat rasanya untuk bangun dari tempat tidurnya.

Deru mobil tiba-tiba terdengar berhenti dihalaman rumah, mbok Atun melongok ke bawah. Dari lantai dua kamar Laras, ia bisa melihat siapa yang datang.

Papa Laras turun dari mobil dan membukakan pintu disebelahnya. Seorang gadis cantik keluar dari dalam mobil.

"Non, papa non pulang bawa cewek lagi," mbok Atun memberi tahu Laras secara pelan

Laras yang semula mau melanjutkan tidurnya, melonjak bangun dan melongok ke jendela untuk memastikan.

Mang Asep tukang kebun menghampiri papa Laras dan mengangguk hormat ke arah gadis di sebelah papa Laras.

Laras yang yang melihat dari jendela kamarnya mendengus kesal. Tangannya mengepal menahan geram.

Winter HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang