Rumah model kuno dengan halaman dengan halaman luas, di mukanya plang Rini katering. Dua mobil box yang terparkir di halaman, tampak tengah menurunkan peralatan katering kotor,dan dibawa masuk ke garasi yang telah disulap menjadi dapur
Mobil Laras menerobos masuk,berhenti dipinggir mobil box yang terparkir. Mama Laras yang mendengar deru mobil datang, melihat ke pintu untuk melihat siapa yang datang. Mama Laras yang jarang bertemu dengan putrinya langsung memeluk dan menghujani dengan ciuman
"Kok tumben kesini?" Mama Laras pun sudah bisa menebak apa yang terjadi. Ia mengajak putrinya masuk ke dalam
"Biasa playboy tua berulah," Laras mendengus kesal
Mama Laras tersenyum sambil mengelus kepala Laras, berusaha untuk menyambarkan Laras
"Namanya juga laki laki,wajar kalau playboy," ujar Mama Laras sembari mengajak Laras duduk di sofa ruang tamu
Laras melirik mamanya
"Mama kok gak benci sama papa si? playboy kek gitu kenapa selalu saja dibela?"
"Terus mama harus gimana? Ikutan marah kayak kamu? Nanti yang ada mama cepet tua dong," goda mamanya
Laras sedikit tersenyum mendengar ucapan mamanya
"Kok mama dulu bisa suka si sama papa? Playboy gitu. Kenapa gak cari cowok yang alim aja?" Laras iseng bertanya
"Namanya juga cinta, lagi pula kalo mama gak sama papa kamu,mama gak mungkin punya gadis secantik kamu," jawab mama Laras
Laras kesal dengan jawaban mamanya yang selalu saja asbun
"Dasar Cinta, mending gak usah jatuh cinta aja deh,"
"Waduhh....kalo kamu gak mau jatuh cinta,mama gak bisa nimang cucu dongg,"
Laras bergidik dengan ucapan mamanya. " Hah cucu? Ih mama, Laras aja gak pengen pacaran,ni mama malah pengen cucu," ujar Laras sambil beranjak dari sofa
"Mau kemana,ras?"
"Mau mandii..terus kuliah,"
"Mobilnya mama pinjem ya? Mumpung ada kamu, mobil box mama yang satu mau di service,"
"Terserah mama, Laras males bawa mobil ke kampus, mending naik motor," Laras menyahuti sebelum menghilang dibalik pintu kamar mandi
Dah segitu aja capek ketiknya😁
VOTEEEEEEEE
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Hearts
Fanfiction"Kau pikir gampang, mengotak-atik perasaan lalu mengembalikannya ke tempat semula?" "Kalau kau tahu susah, kenapa membuang ku?"