pertimbangan

114 6 0
                                    

sesampainya dirumah Arga ikut masuk kerumah adien meski Adien masih membisu seribu bahasa. arga tau jika adien mempunyai perasaan yang sama dengannya hanya mungkin dia belum yakin dan semakin bingung karena posisiku dan mantannya adalah saudara meski hanya saudara tiri. ditengah perjalananku mengikuti adien ada Ardi yang memanggilku.

"Ga, mau kemana?"
"gw cuma mau matiin adien baik baik aja Ar,"
"kenapa?"
"gw udah cerita semuanya Ar"
"serius lu, adien gaada pingsan geneteran atau ketakutan gitu??"
"dia cuma nangis doang sih tadi"
"gw cek ke kamar nya dulu"
"gw ikut Ar "
"ngga lu tunggu disini aja oke"
"okedeh"

Ardi berjalan ke kamar adien, sesampainya didepan kamar adien Ardi mendengar ada isakan didalam sana, ardipun membuka pelan kamar adien.

"de,," (panggil Ardi)
"abaaaang" (adien yang dari tadi memeluk kakinya sendiri melihat Ardi berada disana langsung merentangkan tangannya tanda ingin dipeluknya dan Ardi yang paham akan hal itu langsung menghampiri adiknya itu dan memeluk nya sangat erat seakan menyalurkan semua hal yang positif dan kekuatannya)
"nangis aja de sampe kamu puas, nanti kalau udah tenang cerita ke Abang ya" (ucapnya sambil mengusap punggung adiknya dengan lembut)
"aku sayang Arga bang" (ucap adien tiba tiba)
"terus yang buat Ade menangis apa?"
"Arga adiknya Dimas bang, aku takut dia sama kayak Dimas"
"emmmm oke sekarang Abang tanya ke ade ya, Ardi pernah kasar main tangan ngga ke Ade?"
"nggaa, hal terparah yang pernah Arga lakukan adalah bentak aku"
"bentaknya kenapa dulu coba"
"kata dia sih ngga sengaja karena waktu itu dia lagi emosi dan aku ngagetin dia"
"kamu ini ya, itumah ngga niat bentak kamu de, kalau Abang yang ngomong soal Arga apa Ade percaya?"
"Arga kenapa bang" (masih dalam isakannya namun terlihat antusias)
"Abang kenal baik sama Arga juga keluarganya yg Abang kenal cuma mamanya sedang papanya dia jarang sekali dirumah, sekalinya dirumah yaa hanya bertengkar dengan Arga, itu kenapa Arga sering sekali pergi dari rumah setiap papanya pulang, Abang ngga kenal Dimas sebagai saudara tirinya Arga karena memang ga pernah ketemu dan Arga juga ngga pernah cerita soal keluarganya detail ke abang, Abang paham kenapa Arga gamau cerita banyak soal keluarganya makanya Abang ngga mau nanya kecuali dia mau cerita sendiri ke Abang, sebenernya Arga itu laki laki yang baik kok de, cuma memang keluarganya membuatnya jadi bandal dan yaa begini seperti sekarang tapi dia gapernah kasar sama cewek dan selalu menghormatu cewek kenapa karena cuma ibunya yang dia sayang jadi dia akan memperlakukan wanita selayaknya dia mengingat ibu nya de"
"tadi dia bilang kalau dia sayang Ade bang, Ade belum jawab sampe sekarang Ade egois ngga kalau Ade anggap Arga sama saja dengan kakanya" (air mata yang semula sedikit mereda kini kian mengalir nya lagi dengan derasnya)
"sssttt sssttt ssstttt jangan nangis lagi dong, sekarang Ade tata dulu hati Ade ya, dipikirin baik baik, Abang akan support Ade apapun keputusan yang Ade ambil oke, sini peluuuk lagi"

mereka pun berpelukan sampai adien tertidur karena kelelahan menangis, Ardi pun menggendong adien ke ranjangnya dan menyelimutinya supaya adiknya tidak kedinginan. sebelum keluar di elus lembut pucuk kepala adien dan diciumnya kening adik kesayangannya itu dan berlalu keluar agar adiknya bisa istirahat dengan tenang.

Ardi menuruni anak tangga dan melihat Arga masih disitu dengan wajah yang frustasi Arga hanya bisa merebahkan badannya menunggu kabar dari Ardi. sesampainya ditempat dimana Arga duduk Ardi langsung menjatuhkan badannya disamping Arga yang membuat Arga terkejut dari lamunannya.

"Ar, gimana adien dia masih marah sama gw?"
"gaada yg marah sama lu, dia cuma lagi bimbang aja antara perasaannya atau ketakutannya"
"terus gimana?"
"yaudah lu sabar aja anaknya lagi tidur kecapean keknya dia abis nangis"
"kasian dia"
"yaudah kalau lu belum mau pulang tidur aja dikamar sembari nunggu adien bangun"
"boleh Ar?"
"apaan dah kayak ngga biasanya aja"
"yaudah gw ke kamar lu ya"
"hmm"

Arga pun melaju ke kamar Ardi untuk beristirahat sedang Ardi memilih tetap di ruang tv.

MEANING OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang