01:Awal Mula

32.5K 1.4K 109
                                    

"Tidak ada gunanya beradu nasib karena sesungguhnya nasib setiap makhluk itu berbeda-beda"

>^<


"Hahahaha," Seorang pemuda tertawa setelah mendengar cerita dari sahabatnya.

Pemuda itu adalah Devano Algara Triwara.

Sahabat Devano mendengus kesal, "Ketawa terus sampai tua!" marah sahabat Devano.

Sahabat Devano adalah Yowan Vasana Andrana.

"Haha, maaf ya Yowan nanti kita beli novel deh kalau mau," ujar Devano itu untuk membujuk sahabatnya itu.

"Janji ya, kalau enggak gue tarik lo Dev dari keluarga bangsat itu." Yowan mengancam sahabatnya dengan nada yang sedikit kesal.

"Iya-iya Yowan, dan keluarga gue gak bangsat kok emang gue nya aja yang salah lahir," ucap Devano sedikit sedih.

"Jangan sedih dong, gue di sini sebagai sahabat lo selamanya. Gue gak peduli lo di bilang anak haram atau gak, karena semua anak itu suci gak ada yang haram," ujar Yowan menasehati Devano, ia memeluk Devano dan pelukan itu di balas oleh Devano.

"Yang salah itu orang tua lo, bukan lo yang saat itu gak tau apa-apa, dan semua anak itu gak ada yang mau lahir dari sebuah kesalahan orang tua nya," lanjut Yowan menasehati, hal itu membuat Devano menangis.

"Hiks makasih Wan, makasih banget gue sama lo Wan hiks. Di saat semua orang ngebenci gue, lo masih setia jadi sahabat gue hiks walau lo tau gue anak haram hiks," Devano menagis di pelukan Yowan.

"Iya sama-sama, gue bakal jadi sahabat lo selama untuk kehidupan yang sekarang dan seterus nya," ucap Yowan dengan melepas pelukan nya dan menghilangkan jejak tangis Devano.

Devano hanya mengangguk, walau ia sedikit tidak yakin karena semua orang pasti akan pergi cepat atau lambat.

"Kadang gue iri sama lo Wan, karena banyak yang sayang sama lo," ungkap Devano.

"Hey gue juga iri sama lo ya!" sahut Yowan sedikit kesal.

"Hah? Iri kenapa?" tanya Devano bingung.

"Ya gue iri sama lo yang kuat ngadepin keluarga kayak gitu, sedangkan gua punya keluarga gak ngotak, dulu gue gak di pandang keluarga tapi tiba-tiba sekarang di pandang, kalau gue jadi lo nih ya, gue udah lama nyerah," jawab Yowan santai.

"Nah kalau menurut gue lebih baik lo gak diemin keluarga lo," saran Devano.

"Nah kalau menurut gue juga lebih baik lo pergi dari rumah neraka itu!" saran balik Yowan dengan suara yang agak keras.

"Kalau gue pergi dari rumah terus gue tinggal di mana dodol?!" tanya Devano kesal.

"Ya tinggal di panti kan bisa," jawab santai Yowan.

Devano menghela nafas panjang, "Dah lah, dari pada bahas keluarga mending kita langsung beli novel nya aja" ajak Devano.

"Gas!"

***

Saat sampai di toko buku mereka berdua membeli dua novel yang sama berjudul 'Kehidupan Cinta Olivia'.

Sahabat Menjadi Saudara KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang