"Aku baru menyadari jika kau menggunakan sweater milikku, honey." Ucap Lisa begitu mobilnya terparkir di sempurna di gedung universitas, Jennie kini menguap lebar-lebar sambil menutup mulutnya, dia sangat malas pagi hari ini karena cuaca sedang tidak baik, hujan turun dengan begitu lebat sejak pukul empat subuh tadi dan belum berhenti sampai sekarang.
"Aku hanya mengambil asal saja dari lemari." Ucap Jennie, Lisa sendiri mengambil barang-barangnya yang harus dia bawa turun, dan Jennie mendekati kekasihnya untuk bersandar pada lengan Lisa.
"Lebih baik kau menggunakan pakaian seperti ini daripada menggunakan baju yang terbuka." Ucap Lisa sambil mengecup puncak kepala Jennie, karena parkiran juga masih sepi, dia tidak mempermasalahkan Jennie yang masih menempel padanya.
"Aku sudah tidak pernah lagi menggunakan baju terbuka setiap pergi ke universitas, Lecturer." Balas Jennie sambil mencolek hidung Lisa, kekasihnya meraih tangannya, berusaha untuk menggigit telunjuk Jennie dan kekasihnya berteriak agar Lisa tidak memasukkan jarinya ke dalam mulutnya.
"Berhenti memanggilku dengan sebutan Lecturer." Ucap Lisa lagi, Jennie berdecak, padahal sebutan itu juga tidak terdengar salah di telinganya.
"Aku memakai sweater karena hari sedang dingin, tapi besok, aku ingin memakai crop top." Lisa langsung menatap Jennie dengan tatap malasnya, dia tahu sebenarnya Jennie hanya bercanda, tapi dia benci sekali rasanya jika Jennie sudah mengekspos tubuhnya dengan pakaian minim.
"Jangan menempel padaku lagi jika kau tidak ingin aku mengaturmu." Jennie terkikik, dia kemudian mengecup pipi Lisa sebelum menenggelamkan wajahnya pada leher kekasihnya, aroma parfum yang menenangkan itu bisa dia hirup dengan jelas.
"Lagipula apa salahnya memakai crop top, banyak mahasiswi yang memakai crop top ke universitas, aku juga akan tetap memakai outer." Balas Jennie lagi, Lisa menghela nafas, dia kemudian meraih tangan Jennie agar melingkari perutnya.
"Aku tidak mau membicarakan omong kosong ini, aku tidak berbohong, kau jauh lebih cantik dengan pakaian tertutup, apalagi menggunakan bajuku." Lisa mengusap-usap rambut kekasihnya, pagi ini juga sebenarnya dia sangat malas untuk beraktifitas namun mereka tidak memiliki pilihan lain selain tetap berangkat ke universitas.
"Ayo turun honey, aku pagi ini mengajar di samping kelasmu karena pendingin ruangan di kelas yang biasa aku pakai tidak berfungsi, jadi aku akan mengantarmu sampai ke kelas." Ucap Lisa sambil melepas sabuk pengamannya.
"Aku malas sekali masuk kelas honey.. bolehkah aku membolos saja? Aku masuk ke kelasmu atau di ruangan Daddy saja." Lisa langsung berdecak, tidak satu dua kali dia mengijinkan Jennie untuk membolos dari kelasnya, tapi semakin lama, kekasihnya mulai melunjak.
"Tidak, apa yang kau katakan honey.. saat makan siang nanti kita baru akan makan bersama, ajak saja Jisoo dan Chayeoung untuk bergabung, aku traktir." Ucap Lisa, dia menepuk-nepuk punggung kekasihnya agar Jennie tidak lagi menempel padanya.
"Huh.." Jennie merenggangkan otot-ototnya terlebih dahulu, dia bahkan tidak merias wajahnya hari ini karena malas melakukan apapun.
"Peluk terlebih dahulu." Ucap Jennie pada Lisa yang kini memainkan ponselnya.
"Lampu nya sudah dinyalakan dan parkiran semakin penuh, honey. Nanti saja, aku akan memelukmu setelah kita pulang." Ucap Lisa, dia langsung mendengar rengekan Jennie setelahnya.
"Baiklah, kemari." Lisa membuka tangannya dan memeluk kekasihnya erat-erat, dia mengecup kedua pipi kekasihnya sekilas.
"Satu lagi." Lisa terkekeh kala Jennie memajukan bibirnya, padahal saat bangun tadi, mereka sudah bercumbu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I DO CARE - JENLISA [G×G]
FanfictionSEASON 2 OF IDC. --- Kelanjutan kisah cinta tentang Jennie dan Lisa, setelah Jennie memutuskan untuk melanjutkan hubungannya dengan Lisa yang sempat mengecewakannya. Memilih untuk meninggalkan segala masa lalu mereka di belakang dan memulai kisah c...