Jangan ganggu aku lagi

297 31 0
                                    


langsung ke karyakarsa yaaaaa


...


            "Mama, pembalut Kakak habis!!" teriak Gauri sambil membuka pintu kamar. Wajahnya meringis menahan sakit karena penyakit bulanannya.

Padahal seharusnya jadwal haidnya seminggu lagi, tapi mengapa sekarang sudah datang? Apa karena ia kecapean?

"Mama, pembalut Kakak habis!!" teriak Gauri lagi karena tidak ada respon dari Ibunya.

Tidak bisa menunggu, Gauri turun mencari Mamanya, tetapi ia tidak menemukan siapa-siapa di rumahnya.

Berharap masih ada pembalut milik Ibunya, Gauri masuk ke dalam kamar orangtuanya dan membuka laci rias yang biasa menjadi tempat keperluan pribadi Ibunya.

Nihil, hanya tersisa bungkus saja. Gauri menghentakkan kakinya antara kesal dan menahan sakit. Ini tidak bisa dibiarkan, semakin lama akan semakin tembus!!

Mengambil jaket di kamar dan memakainya, Gauri membuka pagar rumahnya sedikit. Melihat kondisi luar rumah untuk menuju warung yang berada di belakang rumahnya.

Gauri menggeram melihat sekumpulan Ibu-ibu yang sedang berkumpul mengerumuni tukang sayur di sebrang rumahnya. Ia tahu ibu-ibu itu, ketuanya, biangnya dan dalangnya gossip.

Ahh.. hari ini benar-benar sial untuk Gauri!!

Tidak ingin mengambil resiko, Gauri kembali ke dalam rumah dan mengambil HPnya, menekan tombol telepon.

"Heh, di mana kamu?" tanya Gauri begitu panggilannya di angkat.

"Di studio Kak, latihan nge band. Kenapa?" tanya Shaka.

"Studionya di mana? Jauh enggak dari rumah?"

"Di daerah Sukajadi."

"Ah, jauh!! Si Jaka ke mana?"

"A Jaka kan camping sama teman-temannya ke ranca upas. Kenapa sih Kak?"

"Enggak ada, cepat pulang!" kesal Gauri menutup teleponnya dan melempar HPnya ke sofa. Tangannya kembali mengelus perutnya yang terasa sakit. Ia benar-benar harus beli pembalut dan minuman Pereda nyeri.

Tapi ada ibu-ibu, gimana ya?

Ah sudahlah, urusan pembalut lebih penting saat ini.

Kembali memakai sendalnya, Gauri membuka pintu pagar dengan pelan. Berharap ibu-ibu gossip itu tidak menyadarinya.

Lagipula mereka beli apa sih sampau belanja sayur saja lama banget?

CEKLEK

Gauri menggerutu kesal ketika ia menggeser selot pagar. Kenapa suaranya sekeras ini sih? Perasaan enggak sekeras ini.

Mata Gauri melirik takut-takut ke belakang dan benar saja tiga Ibu-ibu sudah menatapnya seakan dirinya adalah daging segar.

Astaga kaki Gauri terasa kaku untuk segera berlari ke warung yang entah mengapa letaknya yang hanya berbeda 6 rumah seakan menjadi 2 blok.

"Lho, ternyata ada neng Gauri. Ibu pikir rumahnya kosong!" ujar Bu Jalal pada Gauri.

"I-iya Bu, orang rumah lagi pada pergi." Jawab Gauri dengan suara pelan.

Akibat Reuni?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang