HALLO GUYS!!
GIMANA KABAR KALIAN?
SEMOGA SELALU BAIK, YA.
KALAU KAMU LAGI SEDIH, SEMOGA CEPET BAIKAN, YA.CALL ME TY, OKE?
🌷
KALAU ADA SALAH-SALAH KATA, MAAF.
SAYA HANYA MANUSIA BIASA, YANG SEMPURNA HANYA TUHAN.Happy reading 🧚🏼♀️
******
Cloura menoleh kearah belakang, siapa yang bertepuk tangan?
"Keren! Mau kak Mimi bantu?" ucap seorang gadis dengan raut wajah tersenyum. Berpakaian santai, membawa beberapa buku ditangannya, dan berambut hitam panjang.
"Mimi? BU MIMI!" Awalnya bingung, dan akhirnya ia sadar bahwa itu adalah guru barunya. Dengan cepat Cloura beranjak dan melompat memeluk Mimi. Entah apa yang membuatnya bersemangat dan memeluk Mimi, yang bahkan belum saling mengenal. Dengan senang hati Mimi membalas pelukan dari Cloura.
Usai berpelukan, Mimi bertanya. "Kamu namanya siapa, sayang?" Menatap mata indah gadis kecil dihadapannya.
"Namaku, Cloura Dendarakya!" balas Cloura dengan suara nyaring.
"Wahh! Nama yang cantik, seperti orangnya." Mimi mencolek pipi gemas Cloura.
"Terimakasih pujiannya, Bu Mimi." Cloura berterimakasih dengan wajah yang memerah. Sebelumnya tidak ada orang lain yang mengatakan bahwa ia cantik. Hanya kedua orangtuanya.
"Memang cantik." Mimi memberi senyuman tulus.
"Cantik," puji Cloura.
"Haha, bisa aja kamu." Memberi patpat di kepala Cloura. Lagi-lagi ini pertama kalinya.
"Aku suka."
"Suka?"
"Aku suka kalau di elus-elus kepalanya." Memberi kode agar tangan Mimi tetap berada diatas kepala sembari mengelusnya.
"Haha, boleh."
Cloura senang. Entah mengapa ia menyukai gadis yang baru ia kenal itu, merasa bahwa Mimi adalah perisainya sekarang.
"Bu Mimi," panggil Cloura.
"Hm? Iya, sayang?"
Cloura hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir dari semuanya adalah kematian
AléatoireCloura Dendarakya. Tulisan luka. Aku hadir dalam malam yang redup, dingin, dan sunyi. Luka yang aku bawa ditiup halus oleh angin yang memeluk tubuh rapuhku. Jangan ajari aku tentang bagaimana hidup, karna hidup bagiku adalah sumpah. Aku tak pernah...