"Hati-hati keseleo sama typo!"
"Kalo lo nggak mau bunuh gue, biar gue yang bunuh lo."
***
Brak!
"Bajingan!"
Griffin menendang segala properti yang berada di apartemen milik Noel. Ini sudah hari kedelapan Kisabell menghilang, tidak ada satu pun diantara mereka yang mengetahui keberadaanya. Setiap hari, Griffin selalu mendatangi apartemen Noel untuk mencari keberadaan lelaki itu. Hasilnya nihil, Noel tidak sekali pun memunculkan batang hidungnya. Griffin tidak datang sendiri, Gideon, Noah dan Hesyam turut menemani.
"Kasih tau gue dimana keberadaan kembaran brengsek lo itu?!" Griffin mencengkeram leher baju Noah dengan kuat, mendorong tubuh lelaki yang memiliki tinggi hampir sama dengannya ke dinding. "Lo pasti kerja sama dengan si brengsek itu, kan?"
Noah yang terkejut mendapat serangan tiba-tiba seperti ini, terbatuk perlahan. Mengatur napasnya yang tersendat karena lehernya terasa dicekik. "Kerja sama?" Noah terkekeh, "kalo gue mau, gue bisa nyulik Kisabell tanpa bantuan orang lain, Griffin."
Noah melepas paksa tangan Griffin dari kerah bajunya, lalu mendorong tubuh lelaki itu. "Nggak usah nuduh, kalo pun gue kerja sama dengan Noel, untuk apa gue capek-capek ikut nyari Kisabell? Buang-buang waktu."
"Nggak ada ujungnya kalo sepanjang hari kalian adu bacot dan adu otot, Kisabell bisa mati lebih dulu sebelum kita tau keberadaannya."
Ucapan Hesyam mengundang tatapan tajam Griffin, emosinya yang memang tidak stabil berhasil terpancing.
"Jaga omongan lo sialan. Kalo gue nggak datengin lo malem itu, Kisabell nggak bakalan hilang."
Hesyam terkekeh, "oh jadi lo nyalahin gue? Jelasin coba kenapa ini semua bisa jadi salah gue? Lo bisa nganterin Kisabell ke markas 01 malem itu, bukan ke rumahnya. Setelah dia berhasil bohongin kita seperti yang udah-udah, lo masih percaya ke dia kalo dia beneran stay di rumah tanpa pergi kemanapun? Dua orang ini," Hesyam nunjuk Noah dan Gideon secara bergantian, "Kisabell selalu bohongin kita karena ketemu mereka. Harusnya lo paham setelah semua itu terjadi. Lo yang teledor. Lantas, semuanya salah gue gitu?"
"Udah gue bilang, kan? Lo emang nggak becus, jagain Kisabell," sambung Hesyam. Ia berhasil menghindar saat Griffin akan melayangkan pukulan ke wajahnya, beruntung Gideon membantu menahan lelaki itu. "Gue ngajak kita ketemu juga bukan bahas hal sepele. Itu lebih dari penting. Sekarang lo sadar, kan? Kesalahan lo ke Kisabell bertambah berkali-kali lipat."
KAMU SEDANG MEMBACA
GRIFFIN; Sweet But Psycho 🔞
Fanfictionʙᴇʀᴀᴡᴀʟ ᴅᴀʀɪ ꜱᴀʟᴀʜ ᴍᴇɴɢɪʀɪᴍ ꜱᴜʀᴀᴛ, ᴋɪꜱᴀʙᴇʟʟ ᴍᴀʟᴀʜ ᴊᴀᴛᴜʜ ᴘᴀᴅᴀ ᴘᴇʟᴜᴋᴀɴ ꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ᴘꜱɪᴋᴏᴘᴀᴛ.