Seseorang

17 8 2
                                    

Haii,niat aku bikin cerita ini buat mengenang seseorang yang pernah hadir di hidup aku,jadi sebagian dari cerita ini ada yang nyata,real terjadi dalam hidup aku sama dia,and ada juga sebagian yang fiksi.
Kalau ada yang ngga nyambung sorry ya hhee,ini aku acak adut mikir alur yang harus aku sangkutin sama cerita ini,hhe jadi curhat gini yaa.

TYPO KOMENIN, VOTE NYA JANGAN LUPA, FOLLOW JUGA YA.
AKU CANTUMIN TT AKU DISINI YA,JANLUP MAMPIR.
tt: AUTHOR IN WP

🥀🍃.

"Bapa gue?" Omong Dina seadanya

Karin melihat kembali ke arah yang tadi dia tunjukkan "Bukan ege,itu yang ----" Karin menggantung ucapannya, "Lahh ilang Dii" Karin bingung itu orang kok bisa bisanya ilang sekejap mata.

"Lu kenal orangnya?" Tanya Dina

"Engga,maka dari itu gue mau nanya sama lu siapa tau lu tau, soalnya dia pake baju tertutup sama pake masker" Jelass Karin.

"Ckk,lu aja gatau apalagi gue." Umpat Dina.

"Ya siapa tau gitu,lu bisa nyelem dark web buat nyari tauu" Asal Karin ngomong.

"Dark web palalu peang nying" Bagiamana mau masuk dark web,punya keahlian aja ngga.

"Alahh percaya gue sama lu mah Di"

"Serahh lu si kata gue mah". "Betewe gue kan pendek,kalau nyelem bakal tenggelem ngga?" Ngawur Dina,ya dia memang pendek, maklumin anak mageran diamah.

"Pake pelampung kan bisaa ege" Jawab Karin

Dina memutar bola mata malas "Hilihh lu mah,tapi emang iya juga ya" Dina ini ada ada saja,udah salah gamau salah.

Netra Dina beralih ke orang asing yang berada di pojok sana,tapi Dina tidak terlalu menghiraukan orang asing itu, karena buat apa juga dia menggubris orang itu,kurang kerjaan.Niat Dina kan mau healing ya,bukan buat cari masalah.

Orang itu terus memperhatikan Dina, Dina yang sadar akan hal itu terlihat sangat risih.Dina pura pura ngambil vidio pemandangan.

"Dapett" Bisik Dina ke diri sendiri.

Karin yang berada di sebelah dia keheranan "Hah? Apa Di? Kenapa?" Tanya Karin.

"A-a-ahhhh gapapa kok gapapa" Jawab Dina gelagapan.

"Terus itu kenapa lu ngambil ngambil vidio kaya gitu, biasanya juga jarang." Karin mengintimidasi.

Dina mencoba mikir sejenak mencari jawaban yang tepat agar tidak terjebak oleh jawaban dia sendiri "Eeeee itu -- ituu pemandangannya bagus banget" Jawab Dina seadanya, Dina berharap Karin tidak curiga dengan dia.

"Ohh yaudahh, lanjut makan,habisin tuh makanan!." Titah Karin.

Dina tidak menggubris omongan Karin yang menyuruh dia menghabiskan makanannya ,Dina malah sibuk dengan ponsel dia sendiri, sesekali melihat ke arah depan.Terlihat sedang mencari sesuatu yang penting.

"Kita pulang" Ajak Dina.

"Lahh kenapa?" Tanya Karin,dia bingung kenapa tiba tiba Dina ngajak pulang Karin, biasanya dia paling betah kalau di ajak kesini, malahan keseringan dia gamau pulang.

"Ayo gausah banyak tanya,ga aman." Dina khawatir akan keselamatan Karin sekarang.

"Ihh kenapa, bentar tanggung." Ngeyell Karin.

Tanpa babibu Dina langsung menarik tangan Karin

Setelah mereka lari cukup jauh Karin kelelahan bahkan hampir kehilangan napas akibat lari terlalu cepat, "Udah Di cape anjir,habis napas gue." Keluh Karin.

🥀🍃.

Dina membuka salah satu room chat,dan mengirim sebuah pesan berupa long text ,yang isinya ucapan hri bfday

Dean
Iyaa,kamu juga jaga diri baik baik ya,jaga pola hidupnya.

Bravo, jawaban dari Dean sontak membuat Dina menjadi cacing kepanasan, gabisa diem ngereog teruss,jantung berdebar debar.

Who is he? he is Mr Sweet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang