Gautama Abiyaksa Family [ End. ]

11

- 4 minggu kemudian -

Setelah dilakukan nya kemotarapi pada nakala setiap 1 minggu 1 sekali, sepertinya jenar sengaja menyembunyikan hasil dari nakala.

Jika ditanya jawabannya tetap sama " tunggu ya, aku juga belum membaca lebih lanjut.
Tapi semoga ada lerkembangan yang baik " , membuat senopati dan keluarga hanya bisa percaya pada jenar dokter penanggung jawab nakala.

Hari hari mood nakala juga kadang naik turun, kadang membaik kadang memburuk. Tapi selepas itu dari ayah, bunda dan mommy serta saudara saudaranya selalu ada disampingnya.

Hingga minggu kedua kemoterapi menunjukkan awal khasil pengobatan seperti rontoknya rambut nakala, nakala sempat drop. Membuat anggota keluarga takut, tapi itu tak berlangsung belarut.

Jevino dan saudaranya yang lain saling memberi dukungan, termasuk membuat nakala kembali membaik dengan mereka ikut memotong habis rambut mereka bentuk perhatian dan sayang mereka pada adik kecil mereka.

" adek.. Adek... Tolong!! "

" ishh berisik!! Kakak berisik!! "

Suara kedua nya diruang tamu, saat ini kakak ke 3, 4, 6 sedang bermain menghibur nakala.

Hema yang sedaritadi berteriak memanggil adiknya meminta tolong, karna dia kalah hukuman jadi harus di slepet oleh marsel dan jev.

~ takkk! ~

Nyaring sekali jitakan dahi tepat ditengah dahi hema.

" aaaaaawwww mommyy bundaaa!! " , tiffany dan yovana yang sedang mempersiapkan makan siang tak berhenti terkekeh.

Pasti kalian menanyakan bagaiman nakala bisa fine aja mendengar penyakit nya kala itu.

Sebenarnya nakala tak menyangka keluarga nya termasuk bunda dan kakaknya menyembunyikan penyakitnya, tetapi seirimg waktu berjalan nakala mau mendengar , memaafkan dan mengikuti prosedur yang jenar berikan untuk dia kemo.

****

" mau kemana lu? Rapi bener kayak orang sibuk " , ledek jevino diikuti tawa receh marsell.

Nakala yang melihat hema rapi sekali, karna jarang sekali kakak ke 6 nya ini seperti ini jika tidak ada hari spesial atau acara pun terbingung.

" gue mau kencan lah, mau kemana lagi? " smirknya pada saudara saudara nya sambil mengibaskan rambutnya ( yang hilang ).

Senopati yang baru pulang kerja juga ikut andil meledek putra nya ini.

" belagak banget kak mau kencan, pacar aja gaada. Kata kamu kemarin baru pupus. Mau kencan sama siapa? " lalu sang ayah tertawa.

" buahahaha halu kan lu wkwk " , ledek jevino sekali lagi. Marsell yang tak bisa berhenti tertawa tak sengajak menggeplak jevino yang berada disampingnya.