Bua Yin yang mengetahui Tieng Lie, Yang Qiong, dan Peng Liao mengintip percakapan permasalahan orang dewasa itu menghampiri mereka bertiga dan mencegah agar mereka tidak terlalu mengetahui urusan orang dewasa, "Tieng Lie, Yang Qiong, Peng Liao ayo kemariii" katanya sambil menarik ketiga anak-anak itu.
Bua Yin menegur ketiga anak itu, "Apa yang kalian lihat? Berhenti ayo ikut tante" Bua Yin menarik tangan ketiga anak itu.
Bua Yin mengajak ketiga anak itu untuk tetap berada di taman, "Kalian tetep disini aja jangan kemana-mana".
"Tante, kenapa mereka menyakiti pria itu?" tanya Tieng Lie.
Bua Yin kebingungan menjawab pertanyaan yang dilontarkan Tieng Lie lalu hanya bisa menjawab, "Eeeh tante juga gak tau. Mungkin aja lelaki itu melakukan hal yang buruk".
"Aku, Tieng Lie, dan Peng Liao dengar mereka menyerang pria itu karena kakaknya yang katanya miskin menikah dengan om Zhang" kata Yang Qiong mengatakan yang mereka dengar.
"Iya tante, memangnya orang miskin itu seperti apa?" tanya Peng Liao penasaran dengan permasalahan pernikahan antara orang dengan kalangan ekonomi tinggi dan orang dengan kalangan ekonomi rendah.
Bua Yin semakin bingung dan kelabakkan untuk menjawab pertanyaan Peng Liao. Lalu ia menjawab seadanya, "Tante...... tante gak tau penyebabnya apa, kenapa kalian gak tanya aja untuk mengetahui tentang hal ini? Tante pikir kita mending pergi dari sini" Bua Yin menarik tangan ketiga anak itu, "Ayo...".
Namun mereka melihat Ah Pao yang sedang berjalan keluar dari rumah. Akhirnya si bungsu Peng Liao mengatakan hal itu pada Tieng Lie dan Yang Qiong, "Waaaah ada om Ah Pao. Mungkin beliau tau sesuatu ayo kita kesana".
"Tieng Lie, Yang Qiong, Peng Liao jangan nak" pekik Bua Yin panik.
Mereka menghampiri Ah Pao dan Yang Qiong mulai bertanya pada Ah Pao, "Om, apa itu orang miskin?".
Ah Pao kebingungan mereka mendengar dari siapa, "Kalian dengar itu dari siapa?".
Raut wajah Yang Qiong berubah. Ia jadi merasa tak enak karena menanyakan itu pada Ah Pao.
"Apakah ketika kalian bermain terdengar suara orang dewasa berdiskusi?".
Beruntugnya Tieng Lie bisa mengalihkan sedikit pembicaraan, "Jadi artinya apa?".
Akhirnya Ah Pao menjelaskan apa itu orang miskin, "Jika kalian tidak tau apa artian orang miskin, baiklah om akan jelaskan apa itu orang miskin dan mengapa selalu dijadikan bahan sentimen para orang-orang keturunan Tionghoa yang hendak menikahi pilihannya".
Tieng Lie, Yang Qiong, dan Peng Liao mendengar penjelasan Ah Pao dengan seksama. Mereka juga harus mengetahui mengapa orang miskin yang berketurunan Tionghoa menjadi bahan sentimen para saudagar keturunan Tionghoa.
"Ini terjadi di masa lampau dimana dulunya orang Tionghoa yang memiliki ekonomi yang sangat kurang dibunuh oleh banyak tentara Belanda. Dan setelah itu salah satu korban selamat keturunan Tionghoa pernah bertemu dengan sang saudagar kaya raya yang merupakan keturunan Tionghoa".
Bua Yin terkejut mendengar kisah yang terjadi di masa lampau sebelum akhirnya, pernikahan perbedaan nasib dilarang dalam etnis kepercayaan Tionghoa.
"Lalu ketika mereka menikah awalnya berjalan bahagia tapi ternyata semua itu terjadi karena orang miskin keturunan Tionghoa tersebut memorotkan harta dari saudagar itu sehingga sang saudagar itu terusir dan akhirnya jatuh miskin. Sejak saat itu, orang Miskin dilarang menikahi para saudagar dalam peraturan keturunan Tionghoa dikhawatirkan akan terjadi perebutan harta dari para Saudagar yang dinikahi para orang miskin".

KAMU SEDANG MEMBACA
To Miss, With Love
De Todo(Inspired from Thai Drama Boys Love Genre "To Sir, With Love" but, this fanfic version is a normal version of romance between a poor Chinese-Indonesian man and a rich Chinese-Indonesian woman ) Berlatarkan kisah masyarakat Indonesia keturunan Tiongh...