"Stop!!"
Titah lelaki mungil yang menghentikan langkah seorang murid laki-laki yang baru saja akan melewatinya.
Hari ini merupakan hari senin, hari dimana Rain menjalankan piket osisnya untuk berjaga di gerbang. Sudah seharusnya jika pada hari senin, seluruh murid wajib mengenakan atribut sekolah lengkap karena akan dilaksanakan upacara seperti biasa.
Tetapi, Rain sangat sanksi pada salah satu murid laki-laki yang satu ini. Murid laki-laki yang memiliki kulit eksotis itu sangat jauh dari title murid teladan. Seragam yang dia kenakan tidak dimasukan ke dalam serta dua kancing dari atas dibiarkan terbuka. Lelaki itu juga tidak memakai dasi dan juga rambut yang berantakan seperti tak di sisir.
Murid lelaki itu melirik malas pada Rain yang sedikit lebih pendek darinya.
"Lo niat sekolah atau niat jadi gelandangan? Seragam ga rapih, dasi sama topi juga ga di pake, rambut berantakan"
Rain mencatat semua pelanggaran yang murid itu lakukan. Point minus terus bertambah membuat Rain menarik napas pelan dan menghembuskan pelan.
"Point minus lo udah banyak nih, lo ga bosen apa gue omelin terus tiap pagi kayak gini. Gue capek banget sama lo, sumpah. Kalo lo ga ada perubahan gini, gue bakal ngadu sama guru bk biar orang tua lo di panggil ke sekolah, lo denger ga?"
Rain mendongak tapi dia tidak melihat siapapun di hadapannya kini. Rain menoleh ke kanan dan kiri, ternyata murid lelaki itu sudah berjalan menjauh tak memperdulikan dirinya yang sedari tadi mengoceh. Rain mengepalkan tangannya menahan kesal, menarik napas kencang lalu menghembuskannya secara perlahan seraya tangan mengelus dada mencoba untuk bersabar.
Chasel yang menjabat sebagai sekretaris sekaligus teman dekatnya, yang berdiri tak jauh berseberangan sedang menertawainya.
Cw // bullying
Kegiatan belajar mengajar sudah habis, maka sudah tiba waktunya untuk semua murid mengistirahatkan otak dari kerja kerasnya dan mengisi perut kosong mereka dengan makan siang di kantin.
Saat hendak melewati lorong loker yang memang menjadi salah satu akses untuk menuju kantin, langkah Rain dan Chasel terpaksa berhenti begitu saja. Dikarenakan lorong itu tengah ramai dengan beberapa murid yang tengah berkumpul seolah sedang menyaksikan sesuatu.
Sayup-sayup Rain mendengar teriakan seperti seseorang tengah marah. Lantas dia dan Chasel memutuskan untuk mendekat ke arah itu, Rain berjalan membelah kerumunan.
Chasel membelakkan kedua matanya dan Rain menutup mulut karna terkejut dengan apa yang ia lihat.
Dengan kedua netranya, Rain melihat Yoshua terduduk dengan seragam dan rambut yang basah karna air es jeruk. Terlihat tangan Yoshua sedang meraba disekitarnya, mencari sebuah kacamata yang selalu ia pakai. Yoshua harus memakai kacamata itu untuk melihat apapun dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRA BUANA [HYUCKREN]
FanfictionRain merupakan murid berprestasi dan juga menjabat sebagai ketua osis di sekolah. Tetapi, kehidupannya tidak lagi mulus semenjak dia mengenal Cakra, murid yang selalu tidak mematuhi aturan sekolah. [HYUCKREN] • BXB • hc!dom rj!sub ©cyerries 🐝 Nov...