Libur semester panjang pun terlewati, kini Dara tengah mempersiapkan banyak hal untuk masuk sekolah karena ia telah naik kelas ia harus mengganti lambang kelasnya juga membeli buku baru karena buku kelas 7 nya yang telah habis saking banyaknya tugas yang di beri guru-guru tersayangnya.
Apakah kelas 8 akan seru? Setiap naik kelas, SMP Dara akan merolling anak-anak yang bertujuan agar bisa saling kenal dan temannya tidak itu-itu saja. Asik sih, tapi bagi orang introvert seperti Dara ia tak terlalu suka karena melelahkan mengenal orang baru menurutnya.
"Dara, jadi nggak pergi ibu udah siap tau!"
Teriakan ibu dari luar menggema keras memanggil Dara yang dari tadi belum siap, padahal ia yang mengajak ibunya pergi tapi ia yang ngaret. Memang tipe-tipe orang Indonesia ya.
"Iya bu!! Bentar"
Dengan cepat Dara menghampiri sang Ibu lalu pergi keluar rumah bersama menuju pasar.
Sesampainya disana ia dan ibu langsung membeli semua hal yang di perlukan dan harus dilakukan, lalu pulang setelah selesai. Ya, tak terlalu spesial tapi termasuk kenangan yang seru, yang mungkin entah bisa di ulang atau tidak.
"Hahh.. Capek banget deh"
Memanjangkan kaki setelah pergi berkeliling pasar, sangat melelahkan tapi seru sih.
"Dara ganti baju dulu"
"Iyaa buu"
Menuruti keinginan sang ibu Dara berjalan ke arah kamarnya untuk mengganti pakaiannya, sebelum masuk ia melihat siluet sang kakak melewati kamarnya, namun tak peduli Dara akhirnya masuk ke kamar mengganti pakain sekalin istirahat capek soal nya.
Sebelum bisa menyentuh kasur Dara mendengar suara omelan sang ibu yang begitu keras, karena keingin tahuan yang tinggi Dara akhirnya mendekati asal suara. Ternyata ibu sedang mengomeli kakaknya karena tidak memberi tau barang yang ingin kakaknya beli. Dan ternyata barang itu di jual di pasar.
'Wajar sih Ibu marah'
Setelah rasa keingin tahuannya menghilang Dara mencoba abai dan pergi menonton televisi untuk menonton duo kembar botak yang tidak besar-besar.
Tak terasa telah sampai waktu masuk sekolah kembali, kalau bisa Dara ingin libur lebih panjang menurutnya kurang. Ya, otak-otak anak mageran sih.
Hari senin tepat pukul 07.30 SMP Dara memulai upacara bendera yang sedikit berbeda, yaitu setelah upacara usai disebutkan nama-nama siswa untuk pembagian kelas dan untungnya Dara sekelas dengan teman baiknya. Ya, Naya.
Mereka berdua akhirnya kembali duduk berdua, melihat ke sekeliling kelas barunya. Banyak anak-anak calon teman sekelasnya yang ia tak kenal, bahkan hampir seluruh teman sekelasnya tidak ia kenal. Apakah ia akan menjadi introvert season 2, waw.
Setelah melihat sekeliling tiba-tiba walu kelasnya datang, ia adalah Ibu Reva guru Ipa yang terkenal galak dan sering marah. Memiliki mata yang besar seperti melotot kearah mereka dengan sinis. Dara tak menyangka ternyata Ibu Reva adalah wali kelasnya, tapi mungkin ia akan baik pada anak kelasnya semoga ya.
Seperti biasa hari pertama sekolah tak akan belajar hanya ada sesi perkenalan, penentuan perangkat kelas serta kebersihan. Dara seperti kelas 7 lalu ia hanya diam dan mendengar Naya mengobrol dengan teman sekelasnya yang ia tak tau siapa namanya.
Namun, saat Dara termenung di bibir pintu tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya pelan yang membuat Dara terlonjak dan memutar badan kearah sang penepuk. Sambil memiringkan kepala bingung, siapa perempuan ini teman sekelasnya?
"Haiii! Kamu Andara kan?!"
"A-ah i-iya"
"Woahh betul kan kataku, oh iya kenalin aku Meilani panggil aja Mei"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wishing
Teen FictionAku Andara anak kedua dari dua bersaudara, anak bungsu yang di manja orang tuanya. Tapi di keluarga kami tidak ada namanya tidak adil. Semua adil, meski itu kasih sayang secuil apapun. Itulah yang membuat aku dan kakakku Vanya tidak saling iri. Ini...