Kini telah habis waktu libur sekolah. Dara dan Vanya mau tak mau harus masuk kembali ke sekolah. Ya hari melelahkan kembali dimulai.
Berjalan lunglai ke arah kelasnya yang ada di lantai dua. Sifat Dara sudah sedikit berubah saat di sekolah ia tidak terlalu pendiam seperti dulu.
"Eh dengar-dengar virus itu udah masuk ke sini ya?"
"Iya udah beberapa orang yang terkena virus itu"
"Iih jadi takut deh"
"Iya kan, masa kita masih sekolah".
"Lah lu nya yang mau libur"
"Iya juga sih sebenarnya"
Dara mendengar pembicaraan dua orang adik kelasnya sambil menaiki tangga perlahan. Ya Dara suka menguping sih.
Sampai di depan pintu Dara dikagetkan oleh Mei yang sudah dari tadi menunggunya di samping pintu.
"DORR!!"
"ASTAGFIRULLAH!!"
"HAHAHAHA"
"MEIIII!!"
Dengan cepat Mei berlari menjauhi Dara yang ingin memukulnya.
"Ahaha, maaf deh maaf"
"Gak! Sini dulu!"
Berakhir Dara kelelahan karena terlalu menguras tenaganya yang jompo.
"Hah..hah.. Capek banget"
"Kenapa Dar?"
"Itu sih Mei ngagetin aku Nay!"
"Hahaha, sabar ya nih minum dulu"
"Aa, maaci Naya!"
Dengan cepat Dara meminum air yang diberikan Naya padanya.
Tak berselang lama, kini bel upacara berdering keras. Menyuruh seluruh siswa SMP Rajawali untuk berkumpul di lapangan melakukan upacara bendera setiap hari senin.
Hari ini yang menjadi pembina upacara adalah bapak kepala sekolah SMP Rajawali.
"Assalamualaikum anak-anak yang bapak banggakan. Hari ini kita masih sekolah karena masih di perbolehkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Tapi tidak tahu kedepannya, dikarenakan virus Corona sedang menyebar. Jadi anak-anak tolong kurangi untuk keluar rumah mengerti?"
"Mengerti pak!"
Sisa pidato sang kepala sekolah tak Dara dengar, ia lebih sibuk mengipas diri menggunakan tanganya karena hari ini sangat panas.
Selesai upacara anak-anak disuruh kembali ke kelas masing-masing, karena wali kelas akan masuk untuk menyuruh murid-muridnya bersih-bersih kelas.
Kelas Dara dengan cepat selesai membersihkan kelas mereka, dan berkumpul untuk membahas virus viral tersebut dengan kelompok masing-masing.
"Eh kan benar, virus nya udah masuk ke sini"
"Iya Min, kita udah dengar juga kali. Emang kita budek?"
"Ya kan aku excited, pasti bakalan libur"
"Paling libur bentar, virus ini pasti cuma lewat"
"Gak mungkin juga sih Mei, kalau cuma lewat hampir seluruh negara kena loh"
"Iya juga ya Bung"
"Iya woi! Pasti libur sih!"
"Lo telat Git"
"Tau sih Gita"
"Yee selow aja kali guys"
"Kantin yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wishing
Novela JuvenilAku Andara anak kedua dari dua bersaudara, anak bungsu yang di manja orang tuanya. Tapi di keluarga kami tidak ada namanya tidak adil. Semua adil, meski itu kasih sayang secuil apapun. Itulah yang membuat aku dan kakakku Vanya tidak saling iri. Ini...