part 5

7.4K 31 1
                                    

No Exit

POV Vita

Setelah pintu dikunci, kini aku terjebak dengan Aki Encok selama 3 hari tanpa satu pun busana. Aku belum benar-benar memulihkan tenagaku dan kini aku harus melayani orang dengan gangguan jiwa yang bernafsu sangat besar. Hingga saat ini, aku sudah 2 kali kewanitaan ku dinikmati Aki Encok. Aku hanya bisa melamun membayangkan apa yang akan terjadi. Sementara Aki Encok, kini sudah asik menyusu di payudaraku. Di tengah asiknya Aki Encok menyusu, telfonku berdering. Mas Sandi menelfon hpku karena khawatir pesannya tidak satu pun kubalas.

"Kamu kemana aja sih? Kok aku telfon ga jawab-jawab, pesan aku juga ga dilihat satu pun." Ujar Sandi

"Maaf mas, kemarin hpku error, lemot banget mas" Balasku.

"Yauda, kamu gapapa kan sayang?"

"Iya, aku baik-baik saja mas, mas Sandi? " Jawabku. Andai ia tahu, istrinya telah bercinta dengan ODGJ, satpam komplek, ojek online, sekelompok anak jalanan, bahkan orang tidak dikenal. Aku yakin, mas Sandi pasti tidak baik-baik saja.

"Iya mas baik kok" Jawab mas Sandi. Mas Sandi kemudian menceritakan banyak hal kepadaku. Di tengah aku mendengarkan ceritanya, Aki Encok, membuka selangkanganku. Aki Encok kemudian memasukkan paksa penisnya ke dalam vaginaku yang masih kering. Aku pun meringis kesakitan. "Aw sakit" Ujarku.

"Kamu kenapa dek?" Ujar Mas Sandi.

"Engga mas, ini kaki... Ah... Aku.... Ssshhh kepentok meja massshhhh... " Ujarku yang sedang digenjot aki Encok sambil telfonan.

"Makanya hati hati sayang, kakinya gapapa kan yang?" Ujarnya.

"Iyaa... Ssshh... Massshhh..."

"Oh iya yang, jadi gini, kayanya aku masih lama pulangnya, aku diextend untuk dinas selama 3 bulan, jadi aku pulang 2 bulan lagi ya." Ujar mas Sandi.

"Yaahhh... Kok.... Ssshhhh... Jadi.... Lama.... Ssshhaahh... Gituhhh... Masshhh.... "

"Kamu kok mendesah gitu suaranya? Lagi ngewe sama siapa kamu?" Ujar mas Sandi.

"Bukann masshhh... Ini aku... Masihhhh... Kesakitan kepentok.... Tadi... Ahhh..."

Mas Sandi terus bercerita soal harinya sementara aku tidak bisa berkonsentrasi karena sedang menikmati sodokan Aki Encok di vaginaku. Telfonan dengan suami sambil bercinta dengan orang lain memberika sensasi yang baru bagiku. Sangat sulit rasanya menahan desahan dan nikmat bercinta agar suamiku tidak mengetahui bahwa istrinya sedang bercinta dengan orang lain. Hal ini terus berlanjut hingga vaginaku sekarang sudah sangat becek sekali.

Kemudian, Aki Encok membalik tubuhku dan menunggingkan diriku di sofa. Ia mengarahkan penisnya ke lubang pantatku. Ia juga memainkan payudaraku dengan meremasnya dari belakang. Nikmat yang Aki Encok berikan sungguh luar biasa. Aku sudah tidak tahan ingin sekali orgasme tapi aku harus menahannya agar suamiku tidak tahu apa yang aku lakukan. Aku takut ia akan menceraikan diriku jika mengetahui semua ini. Aku juga terus mendesah setiap membalas perkataan mas Sandi.

"Yang, kamu gapapa? Mendesah terus gitu dari tadi, sakit banget apa gimana?" Ujar mas Sandi.

"Eengghhh... Gaaa... Mashhh.... Ini aku mules banget masshhh... "

"Oh yauda, buang air aja gih sana, mas juga mau balik kerja lagi, bye sayang, I love you"

"Love... You... Too... Masshhh... " Ujarku.

"Aaahhhh...." Cairan menyembur banyak dari vaginaku tanpa sempat aku mematikan telfon karena sudah sangat tidak bisa menahan orgasmeku. Kulihat telfon sudah mati, semoga saja mas Sandi tidak mendengarnya. Cairan yang kukeluarkan bagaikan air mancur dan membasahi sofa dan lantai rumahku. Aki Encok, masih terus menggenjot tubuhku dengan penuh semangat. Setelah itu, Aki Encok mencabut penisnya dari anusku. Ia kemudian duduk di sofa. Kemudian ia mengarahkan diriku ke pangkuannya. Setelah itu, ia pun mengarahkan penisnya ke vaginaku.

Kini aku sedang WOT dengan ODGJ di ruang tamu rumahku. Ia juga berusaha mencium bibirku. Aku yang masih dikuasai nafsu yang membara membalas ciumannya. Kami berciuman dengan hangat sambil aku menggoyang kan pinggulku. Ia juga tidak lupa memainkan payudaraku dengan kedua tangannya. Sungguh aku mulai berpikir bahwa Aki Encok bukanlah orang dengan gangguan jiwa. Permainan seksnya sangatlah bergairah dan hebat. Kini aku sudah kembali akan orgasme sementara Aki Encok masih kuat mempertahankan orgasmenya. Ketika aku sedang menikmati orgasmeku, Aki Encok terus menggoyangkan pinggulku. Sungguh kuat sekali Aki Encok.

UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL, TERIMA KASIH....

karma fantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang