part 4

7.9K 19 0
                                    

Package of Lust

POV pak Farhan
Setelah berjaga semalaman, aku telah terpikirkan ide untuk dapat menikmati tubuh bu Vita. Setelah mengcopy dan memotong rekaman CCTV saat bu Vita telanjang melewati pos ronda ke HP ku, aku pun bersiap untuk pulang. Ketika akan pulang, kulihat ada seorang kurir paket yang menuju ke arah pos keamanan. Ia bermaksud untuk menitipkan paket para warga yang tidak menjawan ketika ia datangi. Hal ini sudah biasa di perumahan ini. Setelah menerima seluruh paket, kulihat ada nama bu Vita di sana. Aku pun membaws paket tersebut pulang karena aku bermaksud mengantarkan paket tersebut untuk menjadi alasan aku datang ke rumahnya. Setelah itu, aku akan menjalankan rencanaku menikmati tubuh bu Vita.
Setibanya di rumah, rekaman tersebut ku pindahkan ke flashdisk. Aku membeli flashdisk murah pada perjalanan pulang. Setelah kupindahkan video tersebut, aku pun menulis surat untuk bu Vita. Malam ini aku sedang tidak jaga, jadi aku akan manfaatkan untuk menikmati bu Vita sepanjang malam. Setelah rapih, kubuat paket tersebut terlihat seperti kiriman seseorang dan kubuat nama pengirimnya anonim. Kemudian aku pun mengantarkan paket tersebut ke rumah bu Vita.
POV Vita
Setelah kelelahan akibat aksiku dini hari tadi, aku tidur seharian. Aku masih was-was setelah dikejar segerombolan anak jalanan tadi. Meskipun begitu, aku tertidur lelap sekali hari ini. Aku terbangun karena suara ketukan pintu di rumahku. Sangat malas rasanya membukakan pintu karena aku sedang lelah sekali. Aku pun cuek dan berpura-pura seolah sedang tidak di rumah. Ketukan itu tidak kunjung berhenti. Akhirnya aku beranjak ke arah pintu. Kuintip sedikit ternyata pak Farhan. Aku bingung harus bagaimana. Seluruh pakaianku belum selesai dicuci. Akhirnya aku pun mengambil handuk dan memakainya. Aku juga berpura-pura sedang mandi.
Setelah menutupi tubuhku dengan handuk, aku membukakan pintu. Aku bertanya keperluan pak Farhan. Ia pun mengatakan bahwa ia bermaksud untuk mengantar paket. Dari balik pintu, kuterima paket-paket tersebut. Ada 2 paket yang ia serahkan. Kemudian, pak Farhan pun pergi. Aku yakin, pasti ia dapat sedikit melihat tubuhku. Tapi aku ya sudah, anggap saja berbagi sedikit rejeki.
Setelah menutup pintu rumahku, aku membuka paket pertama yang lebih besar. Aku memesan peralatan masak baru. Peralatan masak lamaku sudah mulai rusak sehingga aku sengaja membeli yang baru. Sedangkan paket kedua aku tidak tahu. Mungkin ini paket untuk mas Sandi. Jadi kubiarkan saja paket itu karena aku hanya memesan 1 paket saja. Setelah itu, aku menghubungi mas Sandi dan menanyakan apakah paket tersebut miliknya. Mas Sandi pub mengatakan bahwa itu bukan miliknya. Kemudian aku mulai melihat paket tersebut dengan lebih teliti. Rupanya paket itu memang ditujukan untukku namun tidak diketahui siapa pengirimnya.
Akhirnya aku memutuskan untuk membuka paket kedua dan memeriksa isinya. Ternyata di dalam paket yang terbungkus kertas tersebut, terdapat sebuah flashdisk. Aku yang penasaran kemudian membuka isi flashdisk tersebut dengan mencoloknya ke smart tv ku. Ketika kubuka isinya, aku sangat terkejut. Aksiku dini hari tadi terekam kamera cctv. Bahkan wajahku terlihat sangat jelas. Tubuhku melemas. Aku tidak tahu siapa yang melakukan ini. Aku pun terdiam lesu. Ketika kulihat kertas yang membungkusnya, ternyata terdapat tulisan.
"Halo bu Vita. Sudah lihat isi flashdisknya? Jika belum cek dahulu isinya. Jika sudah, apakah anda ingin viral? Bagaimana reaksi warga sekitar ya jika melihat video tersebut? Ngomong-ngomong, saya punya penawaran. Jika anda tidak ingin terkenal, datang ke taman malam ini. Datang pukul 23.00 dalam keadaan telanjang bulat. Jika telat, mungkin satu per satu warga akan mendatangi rumah anda dan mulai mengusir anda. Bagaimana ya perasaan suami anda kalau tahu semua ini? Oh iya, setelah tiba di taman, segera ke air mancur, akan ada instruksi untuk anda."
Aku semakin panik. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Siapa yang mengirimkan ini? Apakah aku harus mengikuti kemauan pengirim? Apa yang akan terjadi padaku? Apakah aku perlu lapor polisi? Dan segudang pertanyaan lainnya membuatku akhirnya tak sadarkan diri.
Ketika aku terbangun, waktu menunjukkan pukul 21.00. Aku panik. Waktu semakin dekat. Jika kemarin hujan dapat membantu diriku bersembunyi, sekarang tidak. Aku harus bagaimana? Lama berpikir waktu pun semakin menyempit. Akhirnya aku memberanikan diri. Aku yang hanya mengenakan sandalku akhirnya berjalan ke arah taman. Keluar dari pintu rumah, aku mengunci rumahku dan mulai berjalan mengendap-endap. Sampai tikungan sebelum pos keamanan aku masih aman. Mendekati pos keamanan, aku melihat keadaan. Pos keamanan sedang kosong. Sepertinya satpam sedang berada di toilet. Aku pun bergerak secepat kilat melewati pos ronda. Kemudian, aku berjalan berhati-hati khawatir ada yang melihatku. Mungkin aku akan dikira orang gila jika ada yang melihatku, namun dengan tubuh yang kumiliki, aku pasti akan dibawa siapa pun yang melihatku dan akan dijadikan boneka seks mereka. Membayangkan itu, gairahku berdesir. Vaginaku kembali basah. Hasrat seksual mulai menguasai diriku. Andai ada yang lihat, ingin rasanya aku diperkosa. Sambil berjalan menuju taman, aku memainkan vaginaku. Dan tepat di pintu masuk taman, aku pun orgasme. Sensasi berjalan telanjang sambil orgasme sangatlah nikmat bagiku.
Setelah puas dengan orgasmeku, aku berjalan ke tengah taman dimana air mancur berada. Aku berlari ke sana karena khawatir ada yang melihatku. Aku juga khawatir anak-anak jalanan yang kemarin mengejarku ada di taman. Namun beruntung, hingga aku mencapai air mancur, mereka tidak terlihat atau terdengar olehku. Ketika aku mencapai air mancur, aku mencari instruksi selanjutnya. Aku menemukan secarik kertas. Kubaca isinya yang ternyata adalah "Anda harus merangkak ke arah kamar mandi umum. Saya memperhatikan anda. Jika anda tidak mengikuti perintah, saya akan buat keramaian dan silahkan anda bayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya."
Aku yang panik hanya pasrah mengikuti perintah tersebut. Aku pun berjalan merangkak bagaikan anjing ke arah toilet umum. Aku merasa sangat dipermalukan. Aku bagaikan anjing betina saja. Namun, sensasi telanjang di tempat terbuka ini kembali membuat hasratku bangkit. Vaginaku pun mulai basah. Bahkan mendekati toilet umum, cairan vaginaku mulai mengalir dan menetes sedikit-sedikit. Tiba di toilet umum, aku kembali melihat secarik kertas. Pada kertas tersebut bertuliskan "pakai penutup mata itu dan diam. Saya akan menghampiri anda dan anda harus mengikuti semua perintah saya." Aku pun memakai penutup mata tersebut. Kemudian kudengar langkah kaki mendekat. Seiring semakin dekatnya suara langkah tersebut, pria yang memerintah diriku berkata "Bagus, kamu lonte penurut. Sekarang saya akan memakaikan kalung di lehermu, dan sampai kaling tersebut saya lepas, kamu hanya boleh menungging dan berjalan merangkak."
Aku merasa sangat direndahkan. Aku diperlakukan bagaikan seekor anjing. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku. Setelah aku dipakaikan kalung, pria tersebut menarikku. Aku tidak tahu kemana ia membawaku. Karena tidak bisa melihat apa pun, aku hanya membayangkan bahwa ia akan memperkosaku di dalam taman ini. Ketika baru beberapa langkah, ia menghentikan langkahnya. Aku tidak tahu apa yang ia lakukan. Kemudian, aku merasakan sesuatu memasuki vaginaku. Rupanya pria tersebut memasukkan vibrator ke vaginaku. Selain itu, aku merasa ada yang masuk ke dalam anusku. Sepertinya ia memasukkan butt plug ke anusku. Ia pun menyalakan vibrator rersebut dan mulai menarikku berjalan kembali.
Sial, ini nikmat sekali.

UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL, TERIMA KASIH....

karma fantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang