part 3

9.7K 22 1
                                    

The Exhibition
POV Vita
Beberapa hari setelah diperkosa pak Dodi dan 2 pria yang tidak kukenal, aku akhirnya merasa lebih baik. Selama beberapa hari pantatku sakit sekali. Aku bahkan tidak dapat berjalan dengan benar selama beberapa hari tersebut. Rasa sakit di anusku sangatlah parah. Berjam-jam di anal 2 penis yang sangat besar membuat lubang analku tidak bisa menutup beberapa hari. Bahkan jika mulas sedikit aku terpaksa harus lari ke kamar mandi. Barulah kemarin lubang anusku perlahan menutup.
Beberapa minggu ini suamiku Sandi tidak ada di rumah. Ia sedang pergi dinas keluar kota selama 1 bulan. Meskipun tidak di rumah, suamiku tetap tidak berhenti berbuat nakal kepadaku. Lemari pakaianku dikunci olehnya. Aku hanya disisakan 1 buah kaos ketat dan 1 rok selutut yang kupakai tempo hari saat aku diperkosa. Selain itu, aku hanya disisakan 1 buah jaket dan celana pendek ketat selutut dan 1 g-string. Seluruh pakaian yang disisakan untukku sangatlah ketat hingga seluruh lekuk tubuhku akan terbentuk.
Untuk menghemat pakaian yang terbatas di tengah cuaca yang kerap hujan, aku memilih telanjang di rumah. Seluruh kegiatan seperti memasak, menyapu, dan sebagainya kulakukan dengan telanjang. Untungnya saat ini sedang musim hujan sehingga aku tidak perlu menyiram tanaman di pekarangan rumahku. Selama telanjang di rumah, tidak jarang nafsuku meningkat. Tubuhku sangatlah indah dan tidak kalah dengan artis Korea meskipun sudah berusia 28 tahun. Tubuh indahku mungkin seperti ini karena aku rajin berolahraga dan menjaga pola makan.
Pagi ini aku terbangun pukul 4 pagi. Aku sengaja bangun pagi karena ingin jogging pagi. Aku terpaksa jogging di pagi hari karena hanya kaos ketat dan celana pendek yang dapat aku gunakan. Jaket dan rok aku simpan untuk digunakan jika aku harus pergi keluar rumah selain olahraga. Aku tidak ingin terlihat binal oleh tetanggaku. Selain itu, pada jam-jam seperti ini, matahari belum terbit sehingga udara masih belum panas. Setelah bersiap-siap, aku pun pergi jogging mengelilingi komplek rumahku. Putingku jelas terbentuk, begitu pun dengan belahan pantatku. Aku yakin jika ada yang berpapasan denganku, orang tersebut pasti dapat melihat bentuk tubuhku dengan jelas.
Bosan berlari di komplek, aku pun jogging keluar komplek. Ketika aku melewati pos keamanan, aku melihat petugas keamanan sedang tidur. Melihat hal tersebut, aku pun tidak khawatir. Setelah itu, aku pun berlari di jalan umum menuju taman yang dekat dengan rumahku. Sepanjang jalan cukup sepi sehingga aku dapat berlari dengan tenang.
Setibanya di taman, taman pun sangat sepi. Aku pun berlari mengelilingi taman. Bosan berlari biasa, aku pun ingin menantang diri. Aku melepas kaos dan celanaku dan hanya menyisakan kaos kaki dan sepatu saja. Aku kemudian menyembunyikan pakaianku. Aku kemudian berlari keliling taman telanjang bulat. Betapa bebasnya rasanya tubuhku karena pakaian yang sebelumnya kukenakan sangat ketat. Senang sekali rasanya dapat jogging dengan bebas tanpa apa pun yang menutup tubuhku. Setelah berlari beberapa putaran, aku pun kembali ke tempat aku menyembunyikan pakaianku. Kuakui aku jadi bernafsu setelah berjogging telanjang keliling taman. Aku kemudian bersembunyi di balik semak-semak. Kumainkan klitorisku dan kupilin-pilin putingku. Aku membayangkan ketika aku sedang colmek seperti saat ini, aku disaksikan banyak orang. Aku membayangkan orang-orang tersebut onani sambil menyaksikan aku. Sensasinya sungguh membakar gairahku. Tidak butuh waktu lama, aku pun orgasme dan menyemburkan cairan dari vaginaku.
Ketika aku sedang beristirahat menikmati orgasmeku sembari mengatur nafas, aku mendengar suara langkah kaki. Aku panik. Aku kemudian bergegas bersembunyi sembari mengenakan pakaianku. Ketika berhasil mendapatkan lokasi yang pas, suara langkah tersebut semakin dekat. Suara langkah tersebut terdengar seperti sekumpulan orang. Ketika aku sudah berhasil sembunyi, aku sendiri masih telanjang. Di balik semak tempatku bersembunyi, terdapat kursi taman. Kulihat ada beberapa anak jalanan sedang duduk-duduk bersantai di sana. Saat ini aku terjebak. Aku tidak bisa bergerak untuk mengenakan pakaianku. Jika aku bergerak sedikit saja, besar kemungkinan aku akan ketahuan. Aku sadar jika ketahuan, bukan tidak mungkin mereka akan memperkosaku.
Di tengah sembunyiku, aku terkaget karena ada tangan yang meremas payudaraku dari belakang. Aku hanya bisa terdiam. Ketika aku melihat ke belakang, ternyata itu adalah tangan aki Encok. Aki Encok adalah seorang tuna wisma yang memiliki gangguan jiwa. Satu hal yang ku syukuri, Aki Encok juga seorang tuna wicara. Sehingga ia tidak akan bersuara dan aku bisa aman. Tangan Aki Encok tidak berhenti menggerayangi tubuhku. Rangsangan yang ia berikan dengan tangannya yang kasar di tubuh telanjangku yang mulus membuat gairahku kembali bangkit. Rasa takut akan ketahuan juga membuat nafsuku semakin membara.

UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL, TERIMA KASIH....

karma fantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang