3.sense of caring
Tania mengikutinya dari belakang dan berhenti di sebelah akuarium ikan yang sangat besar.
"lu mau ngasih tantangan gua apa?"ucap Tania membuka suara.
"Lo hitung ada berapa ikan disana" sambil menunjuk akuarium ikan.
"what?are you crazy? emang ga ada tantangan lain apa."
"Oh lo gamau? sama aja lo kalah tantangan dan dapat hukuman yang lebih berat dari ini."
"Yaudah ,iya gua mau deh" Tania pasrah dari pada ia dapat hukuman yang lebih berat.
"tenang,nanti gue kasih uang buat Lo ke kantin"
"gak butuh uang dari lo, uang gue udah banyak..."
"semerdeka Lo aja"
Tania pun langsung mendekati akuarium ikan tersebut,saat ia berjalan menuju akuarium ikan, ia terpeleset "aduh udah la gimana nasib gue ni"sambil memejamkan mata ucap Tania dalam hati "loh kok gue ga ngerasa jatuh ke bawah ya".
Tania langsung mendongak dan melihat Nathan yang menatapnya datar ,wajah Tania dan Nathan sangat dekat , hingga Tania bisa merasakan hembusan nafasnya dan nathan memegang pinggangnya dengan tangan kanannya.
Mereka saling tatap-tatapan selama 5 detik,lalu Nathan langsung melepaskan pegangannya.
Tania langsung terhempas jatuh begitu saja ke lantai "emang ya Lo tuh kerajaannya jatuh² doang,cepat berdiri, lakuin tantangan dari gue".
"kaki gue sakit bego"
Tania hendak berdiri namun kepalanya tiba-tiba sangat pusing dan cairan merah keluar begitu saja dari hidung nya "plis jangan sekarang"gumam Tania dalam hati dan memegangi kepala nya sebelum ia tak sadarkan diri .
Nathan melihat Tania seperti itu matanya membulat saat melihat Tania tergeletak dengan tubuh tak berdaya.
Nathan langsung bergegas menggendong Tania ala bridal style menuju UKS dengan
langkah cepat."Lo tuh kenapa sih"
Banyak siswa-siswi yang melihat kejadian itu. "mending gue pura-pura pingsan aja ya, biar di gendong kak Nathan. "Itu ceweknya kak Nathan kah? Kak Nathan gada cewek setau gue." "Caper banget tu cewek sama kak Nathan" "najis murahan"
riuh gosipan siswi-siswi yang melihat nathan menggendong Tania
Sudah beberapa menit Nathan hanya diam duduk dikursi di samping brankar UKS sambil memperhatikan Tania yang masi memejamkan mata setelah diobati oleh penjaga UKS.
Nathan menatap wajah Tania yang sangat pucat tanpa teralih kemanapun.
"Lo kenapa sih tiba-tiba pingsan terus hidung Lo juga keluar darah" gumam Nathan masih menatap Tania dengan tatapan susah di artikan.
Pandangan Nathan teralih pada luka goresan di kaki Tania "masa gara-gara Lo jatuh ,lo sampe ga sadarkan diri begini sih" dan menatap wajah Tania kembali.
Di saat bersamaan mata Tania perlahan terbuka.Tangan gadis itu bergerak pelan.Dengan kesadaran yang belum stabil,dia menatap sekeliling UKS hanya sekedar memastikan keberadaannya saat ini.Dan ia melihat Nathan yang sedang menatapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Second
Teen Fiction-Kamu, adalah ketakmungkinan yang selalu aku semogakan. - Aku tak sempurna apa kau mau melengkapi kekurangan ku? - Cinta kita bagai bumi dan langit yang takkan pernah bersatu karena agama -Aku menulis cerita tentang mu disini, agar aku bisa selalu...