Chapter 6

3.3K 265 41
                                    

Bukan BL

°

°

°

   Pagi harinya, masih dikediaman Anderson.

   Gempa sedang duduk di sofa dengan TV yang menyala, dirinya menunggu penghuni lain mansion ini untuk sarapan.

   Matanya fokus menatap layar televisi tentang berita terbaru.

   “Kita sampai pada berita terakhir, penemuan mayat ditempat pembuangan sampah.” Presenter dalam televisi itu terus berbicara mengenai beritanya.

   “Pemirsa, seorang pria yang diduga seorang guru ditemukan tewas dalam sebuah tong sampah dipinggir jalan.

   “Menurut hasil autopsi, kondisi jenazah dengan inisial J cukup mengenaskan dengan luka-luka di sekujur tubuhnya, polisi juga menemukan bekas tembakan di kepala bagian belakang pada korban, namun anehnya tidak ada peluru yang bersarang disana.

   “Polisi menduga jika ini adalah kasus pembunuhan.

   “Liat apa hayo-”

   “Astaga!” Gempa yang terkejut reflek memukul wajah orang disampingnya dengan remote.

Puk

   “Aduh,” Taufan- orang yang mengejutkan Gempa itu mengaduh memegangi hidungnya.

   “E-eh Aa.. ya ampun maafin Allen,” Gempa langsung berbalik setelah sadar dari keterkejutannya, ia mengusap hidung Taufan dengan wajah khawatir.

   “Udah Len, gapapa kok,” Taufan memegang tangan Gempa yang masih mengusap hidungnya.

   “Fokus banget ya nontonnya, sampe gak sadar ada orang,” Ujar Taufan.

   “Iya, lagi liat berita kasus pembunuhan guru- eh?” Gempa menatap Taufan yang berada disampingnya.

   “Apa?”

   Kondisi jenazah dengan inisial J,’ Sejenak Gempa mengingat berita tadi.

   “Guru private Anya yang kedua siapa namanya? Yang jadi incaran kita,”

   “Javas, bastard human,

   “Beritanya dia udah mati, dan polisi berasumsi hal itu adalah kasus pembunuhan,”

   “Lah? Cepet amat matinya, belum juga diapa-apain,”

   “Eh? Bukan ulah kalian?” Yang dimaksud Gempa adalah TTM.

   “Bukan Len, kan kemarin kita rapat dadakan, niatnya mau kita eksekusi malem ini,”

   “Terus siapa pelakunya?” Taufan mengedikkan bahunya sebagai jawaban.

   “Oh iya Len, Ian nyuruh kamu telpon Audrey buat gak kesini beberapa hari,”

°

SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang