Lil' Monster 4

1.1K 70 31
                                    

At least the last time, I apologize for typos 🙏 hope you enjoyyyyy

•••

Haechan menoleh malas, namun melihat tatapan Mark menjadi ciut, "a-apa sih-"

"Ada yang mau gue omongin sama lo, Haechan." Katanya sambil meremat kuat tangan Haechan.

Haechan ternganga, "Gak jelas. Kemaren lo nyuruh gue jauhin lo ya, Mark. Sekarang minta ngomong, apaan coba? Gue juga jujur ga peduli—"

Mark menarik tubuh kecil Haechan, "Lo pake 'lo-gue'?"

Membuang muka, "kenapa? Gila hormat ya???" balas Haechan penuh penekanan di akhir.

"S-sakit, ih!" Pekik Haechan saat Mark menggenggam kuat tangannya.

Dia pun berjalan menuju ke ruangan di gedung lain, mengabaikan tatapan penasaran dari orang-orang dengan yang dia lakukan sambil menarik Haechan.

Begitu sampai Haechan masuk, "Permisi, boleh pinjem p3k?" Kata Mark meminta barang tersebut ke resepsionis klinik UKS kampus."

Resepsionis mengiyakan lalu memberikan barang sambil Mark menyerahkan kartun mahasiswanya sebagai syarat.

"Duduk," perintah Mark kepada Haechan saat mereka masuk ke ruangan istirahat yang biasa dipakai saat ada yang sakit di sana.

"Duh gue pergi—ah, sakit, kak!"

Mark tersenyum remeh, "Akhirnya panggil 'kak' juga lo."

Haechan hanya terdiam saja, pergi pun tidak bisa karena stamina Mark terlalu kuat.

"Sebelum gue minta penjelasan, wajah lo gue obatin dulu gegara yang tadi." Haechan mendongak, menatap Mark yang serius menuangkan sedikit retinol untuk mensterilkan area tamparan yang sedikit lecet.

"A-akh s-sakit kak," rintih Haechan saat Mark meletakkan kapas ke pipinya.

"Diem." Balas Mark.

Mark telaten mengobati area lecet lalu mengoleskan salap pereda nyeri di area yang tidak lecet.

"Gue... minta maaf, kemakan emosi tadi." Ujar Mark tiba-tiba memecahkan keheningan yang ada.

Haechan menatap lekat kepada laki-laki itu, "Kenapa?"

Mark menoleh, tatapan mereka terkunci satu sama lain dengan posisi sekarang yang sangat dekat. Mark meneguk ludah, Haechan saat ini sangat berbeda seperti biasanya entah kenapa auranya sangat menarik hingga tanpa sadar Mark mendapatkan bibir ke bibir Haechan. Mereka khusyuk dalam ciuman itu hingga Mark mengulum bibir bawah Haechan yang sangat manis dan glossy karena liptint yang dia gunakan.

Tiba-tiba kesadaran Mark kembali, dia menjauhkan wajah sedangkan Haechan mengusap bibirnya.

"Sorry, kelepasan."

"To the point aja, gue gak mau lama-lama sama lo—"

"Lo yang ngirim video ke email gue, bukan?" Sahut Mark saat Haechan akan bangkit. Pemuda itu menatapnya melotot.

Mark menaruh curiga, "Lo orang yang ngirim, Haechan—"

"L-lo juga dikirimin itu?!" Kejut Haechan, dia merasa mereka mendapatka hal yang sama.

Dahi Mark mengkerut, dia tambah bingung.

"Bukan lo orangnya?"

Haechan meneguk ludah, "Email itu ngancam bakal sebar video ciuman kita kemaren."

Menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kondisinya sekarang.

"Kok bisa?! Harusnya lo yang ngancam gue—"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lil' MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang