Disuatu siang yang cukup terik, seorang perempuan tengah berjalan menuju toko florist. Namun langkahnya terhenti ketika melihat sesosok perempuan yang begitu cantik, tengah memilih beberapa bunga.
"Cantik." Satu kata langsung terucap begitu saja dari bibir nya.
Netra keduanya tak sengaja bertemu, ketika perempuan itu juga menatap Maira. "Mbak cari apa ya?." Ya perempuan itu bernama Maira Qistina Zahra. Perempuan yang masih duduk dibangku perkuliahan semester 6.
Maira tersenyum tipis "mau cari bunga baby breath mbak."
"Kebetulan kami ada promo mbak, satu buket isi bunga baby breath dipadukan dengan bunga mawar merah sama bunga tulip hanya 85k saja."
"Serius nih mbak?."
"Iya bener."
"Tapi maaf nih mbak bunga tulip kan mahal terus jarang juga kan?."
"Gapapa sekalian amal mbak."
"Yaudah boleh deh mbak, pesen satu."
"Mohon ditunggu ya mbak." Maira mengangguk pelan lalu ia duduk di kursi tunggu disana. Selagi menunggu, dia mengirim pesan pada temannya, Nindia.
Setelah menunggu kurang lebih 5 menit, bunga pesanan nya akhirnya jadi. "Mbak, sudah."
Maira bangun lalu menghampiri nya "berapa mbak?."
"85k mbak." Maira memberikan uang berwarna merah pada perempuan tadi.
"Kembaliannya ambil aja mbak."
"Loh jangan dong mbak."
"Gapapa, anggap aja itu rejeki lebih."
"Emm terimakasih mbak."
"Sama-sama mbak, kalo begitu saya permisi."
"Iya mbak." Maira tersenyum tipis lalu berjalan keluar dari florist itu.
Saat Maira pergi, kini giliran perempuan itu tersenyum kecil. "Cewek tadi kenapa imut banget ya. Mana dia ganteng juga, heran deh dia kan cewe tapi bisa ganteng juga." Gumamnya pelan.
Ayla kembali ke ruangannya, untuk melanjutkan pekerjaan nya. Ya perempuan tadi adalah Ayla Jane Mahawira. Pemilik florist moon yang sudah berdiri sejak dia Maba.
Begitu duduk dia dikejutkan dengan notifikasi yang masuk ke ponselnya. Mengernyitkan dahinya tanda ia tidak mengenal nomor itu. Tapi ia tetep membalas nya. .
"Ah rupanya dia, PP nya bagus."Setelah kejadian itu, Maira selalu pergi ke florist itu untuk membeli bunga. Awalnya Ayla menganggap itu hal biasa tapi lama-lama dia bertanya-tanya orang waras mana yang selalu membeli bunga setiap hari seperti, Maira?. Maka ia bertanya pada teman-temannya.
"Gays gue mau curhat deh." Ucap Ayla.
"Tumben? Ada masalah sama bokap?." Ucap Arina.
Ayla menggeleng "engga, ini soal cewe yang sering beli bunga di florist gue."