Pengantar

677 13 4
                                    

"Posko KKN kalian yang diributin masalah proker? Idih, nggak seru. Posko gue dong, yang diributin masalah konsumsi!"

***

Oke sebelum masuk ke cerita di bab selanjutnya, pertama kenalin dulu. Nama gue Teya dan ini cerita gue waktu KKN. Kalian pernah mikir nggak sih, waktu KKN pasti bakalan seru. Akan ada cerita bareng temen-temen posko, ngejalanin program kerja yang kece buat perkembangan masyarakat setempat, juga ... ekhem! cinlok sama temen posko atau pemuda di daerah KKN. Iya kan? Ngaku deh. Gue mikirnya juga begitu AWALNYA, tapi realitanya sungguh membangongkan. Nggak ada namanya KKN penuh cerita kalau gue mah, yang ada KKN penuh DRAMA! Ck, itu semua karena gue dapat sebagian temen posko yang kayak hewan gukguk. Mau disebut gitu tapi gukguk masih bisa dibilang hewan setia. Apa sebutan yang cocok buat orang yang muka dua, playing victim, manipulatif, dan bikin orang jadi salah mulu di mata orang lain, ya?! Kesel gue sumpah. Andai waktu bisa diulang, gue gak bakal pilih posko sama orang-orang yang begitu.

Hal yang diributin bukan point utama dalam KKN, kayak kegiatan yang akan dilakukan di minggu pertama sampai akhir, program kerja yang dapat membangun perkembangan masyarakat, dan mencari temuan lah gitu. Eh ini malah yang paling diributin masalah konsumsi. Gue tahu, konsumsi juga hal yang perlu dipikirkan. Lagian siapa sih yang nggak laper elah, gue juga laper kali kalau nggak makan seharian. Dikira gue robot yang tahan makanan sama minuman? Bukan kalian aja yang laper. Mau dibagi piket masak juga percuma. Kalian itu nggak cocok sama masakan yang kubu gue buat halah. Lidah kalian kan lidah elit. Kalau kubu kalian yang masak kan dipuja-puji tuh masakannya. Belanja juga nggak bisa hemat, soalnya kan masakan lo harus yang WOW.

Haduh, capek banget hidup di KKN yang begini, tapi apa daya. Cuma bisa qadarullah sama keadaan dan terus menjalani masa KKN meski makan hati mulu. Bayangin aja, lo biasa makan di rumah bisa lebih dari tiga kali dalam sehari. Belum lagi nyemilnya. Eh, di KKN makan dua kali sehari. Itu pun nggak nafsu banget rasanya hambar kalau dicampur sama keadaan yang munafik. Ditambah lagi makan hati sama sikap dan ucapan mereka. Sampe rasanya berat badan temen gue si Ulfa turun dan dia berhasil diet.

Gimana nggak turun berat badan, tiap hari ada aja dramanya. Mana backingannya bagian cowok lagi. Ihhh najong! Main cantiknya berhasil banget sampe bikin kordes (koordinasi desa/ketua posko KKN) sama keamanan nggak tegas dengan masalah yang ada. Tahu kan kerupuk melempem? Ya begitulah si kordes sama keamanan. Mereka seolah pro dengan kubu 3 daripada 5. Makanya kubu yang 5 angota malah kalah sama kubu 3 karena main cantiknya mereka rapi dan buat cowoan jadi backingannya. Bikin gue muak banget lihatnya! Kalian pikir kubu gue nggak bisa main cantik juga? Lihat aja, kubu gue bakal bikin kalian kalah telak!

___________To be continued___________

⚠️ Perlu diingat, ini cerita dari sudut pandang Teya. Jadi, mungkin ini kurang lebih akan seperti diary Teya selama perjalanannya saat KKN.

Oke, segitu dulu pengantar cerita KKN Penuh Drama ini. Gimana pengantarnya? Sudah cukup membuat kalian gregetan nggak nih? Nantikan terus bab selanjutnya yang akan menceritakan awal mula KKN sampai selesai, ya. Thanks.

More info bisa cek my instagram @three_pt2

KKN Penuh DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang