prolog

36 14 1
                                    

SMA Maju Jaya atau yang biasa dikenal dengan SMAJUYA, sudah memulai masa orientasi siswanya yang baru. Hari senin yang cerah itu ada seorang murid baru yang terlambat masuk gerbang. Namanya Adinda Yudhistira Rahardja. Cewek itu heboh sendiri di luar pagar sekolah sambil meneriaki osis yang bertugas menjaga gerbang.

"Woi kak! Bukain napa!" Dinda berdecak sebal.

Tak kunjung mendapat jawaban dari kakak OSIS itu membuat Dinda semakin kesal dan menghentakkan kaki kanannya dengan kasar.

"Woi lo budek apa gimana?"

Kakak OSIS yang dipanggil Dinda pun berjalan ke arah Dinda. "Udah telat, nyolot, ga sopan, pulang aja sono!"

Cowok jakung yang ada di hadapan Dinda terlihat marah. Tapi bukan Dinda namanya kalau peduli sama omongan kakel osis itu.

"Gue udah bayar ya anjir, jangan Lo pikir gue bakal pulang sambil nangis di jalan! Bukain cepet!" cerocos Dinda.

"Ada berani-beraninya nih anak sama kakak kelas ya. Mending Lo pulang aja sono, di sini gak menerima anak konda kayak elo."

Mendengar ucapan kakelnya itu Dinda mulai menunjukkan giginya sambil bergaya akan menerkam kakelnya itu.

"Tolong ada odgj kabur!" teriak Kakel itu.

Tiba-tiba saja ada kakel osis lain yang datang menghampiri Dinda.  "Ada apa ini kok ribut-ribut?"

Belum sempat Dinda menjawab, kakel penjaga gerbang sudah menyela, "Ini nih, odgj sinting. Udah telat, nyolot lagi."

"Duh..., ayo dek. Kakak anterin, upacaranya hampir dimulai." Kakel yang baru datang itu membukakan gerbang untuk Dinda.

Di saat itu juga Dinda menatap dalam ke arah mata kakel yang punya tutur kata lembut dan bisa dibilang ganteng. Dinda pun mengikuti kakel itu dan meninggalkan kakel penjaga gerbang yang masih ngedumel gak jelas.

"Kok hatiku berdebar-debar ya," gumam Dinda.

"Kok kamu bisa telat dek?" tanya kakel itu membuat Dinda memalingkan wajahnya.

"Bangun kesiangan."

"Nama kamu siapa dek?"

"Adinda ...,"

Belum selesai Dinda memperkenalkan diri, kakel itu sudah menunjuk ke arah barisan yang sudah rapi. Mau tidak mau ia meninggalkan kakel itu dan berlari mencari tempat untuk dirinya sendiri.

"Sial, gue gak tau namanya," umpat Dinda.

_______

Kalian penasaran gak sama kelanjutannya? Jangan lupa vote dan komen yaw, follow juga mantapu(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Anyway, sedikit tentang Dinda. Saat masih kecil dia sering bermain dengan anak laki-laki. Beranjak SMP dia sama sekali tidak punya satu pun temen laki-laki karena korona. Akhirnya dia tanpa sengaja malah first falling in lop di Artha. Jadi jangan heran kalo si Dinda ngejar si Artha.

Oteyyy, up tiap hari insyaallah tiap malam.

Dinda untuk GalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang