chap 1

151 6 0
                                    

Aku bangun dari kasurku ah~ rasanya badanku remuk setiap hari mengulang kehidupanku dengan bekerja serabutan. Lagi pula apa yang aku harapkan dari lulusan SMA dapat bekerja disetiap perkejaan part time sudah sangat bagus.

Tidak terasa sudah 4 bulan sejak aku meninggalkan panti, rinduku dengan Iruka-san. "Tidak, tidak sadar Naruto kau harus menggapai cita-citamu dan tidak boleh bersandar pada seseorang" aku menepuk pipiku keras dan duduk.

Menatap ponselku, sial hari ini aku terlambat menuju pekerjaan pertamaku.

Segera ku bangkit dari kasurku menyikat gigiku dan Menganti pakaianku yah aku masih terlihat tampan.

Aku menatap kulkas, ah maafkan aku Iruka-san 4 bulan ini aku belum bisa makan makanan sehat karena ternyata kehidupan dewasa sangatlah sibuk.

Aku mengambil susu kotak yang terdapat di kulkasku dan segera menuju keluar rumah berlari kecil menuruni anak tangga.

"Selamat pagi Shizune-san" aku melambaikan tanganku pada wanita dengan babi dipelukannya. Dia membalasnya dengan lambaian tangan.

"Hati-hati Naruto" aku tersenyum menatapnya dan melanjutkan perjalananku, pekerjaan pertamaku adalah menjadi pelayan di sebuah kedai ramen, sejujurnya ini tanpa disengaja.

Saat itu aku sedang makan ramen dan ternyata mereka sedang mencari pekerja setelah berbincang dengan pemilik kedai aku diterima dengan baik.

"Naruto kau hampir telat hari ini," aku membungkuk meminta maaf yah benar ini pertema kalinya aku telat bangun aku adalah anak yang rajin saat di panti tapi entahlah hari ini aku rasa badanku benar-benar merasakan lelah.

"Maaf paman, aku merasa badanku sedikit berat hari ini," jawabku sembari sedikit memijat bahuku.

"Kau perlu istirahat untuk hari ini?" Tanyanya oh tidak bisa, tidak ada hari libur untukku tidak bahkan jika aku sakit.

Jika kalian bertanya mengapa karena uang yang aku kumpulkan untuk keluargaku di panti asuhan, aku tidak tahu pastinya sejak kapan tapi entah bagaimana panti memiliki hutang yang sangat menumpuk dan pada akhirnya yang bertahan disana hanya ada beberapa relawan walau begitu tidak mudah bagi mereka untuk membayar hutang tersebut, jadi aku memilih untuk keluar dan bekerja.

Memang awalnya Iruka-san menentang hal tersebut dan melarang ku pergi namun bukan aku jika hanya diam melihat mereka kewalahan.

"Naruto?" Aku tertegun sadar atas lamunanku.

"Ah ya paman hahaha maafkan aku tidak perlu aku ini pemuda tangguh, ini sudah hal biasa bagi pekerja bukan." Jawabku dengan senyuman lebar.

"Baiklah, tapi jangan terlalu memaksa kau tahu disini tidak ada yg bisa mengangkatmu jika kau pingsan" candanya.

"Ahahah tenang saja" kuberikan jari jempolku untuk memastikan, yah di kedai kecil ini hanya ada 3 karyawan, aku, paman, dan bibi yang menjadi anaknya paman.

Aku segera mengganti pakaianku dan membersikan meja, lap, pel, membersihkan kaca. Sekilas aku melihat kesibukan orang-orang diluar sana dengan telpon mereka dan banyak hal lainnya. Kota Konohagakure memang sesibuk itu ternyata.

"Permisi" seseorang memasuki kedai dengan jas yang melekat pada tubuhnya.

Aku menyambutnya "selamat datang"

Kemudian ia duduk di kursi kosong aku menghampiri dan memberikan menu yang tersedia hari ini.

"Umm ini pertama kalinya aku kemari, menurutmu menu apa yang kau rekomendasikan?" Aku sedikit terkejut dengan pertanyaannya namun aku senang.

"Ah kalau begitu aku akan merekomendasikan ini tuan, ramen dengan daging dan topping Naruto diatasnya," dia mengangguk

"Kalau begitu aku pesan ini satu," aku tersenyum

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang