Naruto terpojok menatap dua kakak beradik di depannya dengan tatapan ngeri, entah kesialan apa lagi setelah ini yang akan menimpanya.
'kruyukkk'
Semua mata menatap pada perut Naruto yah perutnya tidak dapat berbohong bahwa dia butuh sesuatu untuk diolah.
"Ahahahah sepertinya perutmu tidak tahu malu untuk berbunyi disaat seperti ini," Naruto menghela nafas bahkan perutnya tidak dapat diajak bekerja sama.
Tangan Naruto ditarik oleh Sasuke yang entah bagaimana sudah mendekat.
Itachi hanya diam ditempat dengan senyumnya yang menghilang bersamaan dengan perginya Sasuke dan Naruto.
'brak'
Oh ayolah apa tidak ada cara lebih halus dalam membawa seseorang, begitulah pikir Naruto saat badannya dibanting oleh Sasuke untuk memasuki mobilnya.
"Kemana kau akan membawaku?" Tanya Naruto menatap Sasuke yang sedang fokus menyetir.
"Dengan hanya menolongku tidak berarti hutangmu lunas bodoh," Sasuke tidak menjawab pertanyaan Naruto dan hanya berfokus pada jalanan.
Naruto mengerutkan alisnya, seharusnya memang membiarkan Sasuke di sana.
"Aku sudah menguras habis uang dalam tabunganmu silakan mulai semuanya dari awal," Naruto menatap Sasuke dengan tidak percaya bagaimana dengan dirinya yang harus membayar uang tempat tinggal bahkan bagaimana dengan dia yang belum makan malam ini.
"Kau bajingan gila!" Teriak Naruto menunjuk Sasuke.
Sasuke memberhentikan laju mobilnya dipinggir jembatan, tempat Naruto sebelumnya yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
"Ada dua pilihan," kali ini mereka saling berhadapan.
"Bunuh dirimu sendiri disini dengan putus asa, atau kau bisa bekerja denganku," Naruto terkejut rasanya amarahnya begitu memuncak.
"Apa yang kau katakan sungguh kau bajingan!" Naruto menatap Sasuke dengan marah sedangkan lawannya hanya menatapnya dengan datar.
"Sejujurnya aku tidak akan memberikan kau pekerjaan yang berat, kau hanya perlu membantuku menjebak seseorang," Sasuke menyandarkan tubuhnya pada kursi sembari melipat tangannya, memejamkan matanya.
"Dengan wajahmu dan tubuhmu kurasa itu akan mudah," Sasuke membuka mata dan menatap Naruto yang masih dalam posisinya.
"Jangan membuatku tertawa sialan" Naruto tersenyum bengis, sudah cukup rasanya Sasuke ini membuat dirinya hancur sekarang apa lagi.
"Jika tidak aku akan menghancurkan keluargamu, ah benar Iruka-san~ bukankah dia orang yang kau sayangi?," kali ini Sasuke menyeringai memegang wajahnya sendiri.
"Jangan kau berani!" Naruto menarik kerah Sasuke.
"Aku tahu semuanya Naruto, bagaimana kau melihat Iruka itu, bukankah akan sangat terluka melihat seseorang yang sudah sangat kau didik dengan baik melakukan kenakalan saat sudah jauh?" Naruto terdiam ingatannya menuju pada wajah Iruka-san dan orang-orang di panti.
"Akan aku lakukan," Naruto melepaskan pegangannya pada kerah Sasuke duduk kembali dan menunduk.
Sasuke kembali menjalankan mobilnya, berhenti pada tempat Naruto tinggal saat ini.
"Besok datang saat aku menghubungimu," Naruto menatap kepergian Sasuke terduduk lemas, ya tuhan sampai kapan.
"Naruto-kun?" Naruto menoleh kearah suara, Shizune dengan babinya berdiri dengan sebuah plastik putih.
"Ah Shizune-san," Naruto berusaha berdiri namun tubuhnya tidak dapat melakukannya.
"UPS Naruto-kun, kau harus lebih berhati-hati," dengan cekatan Shizune menyelamatkan tubuh Naruto yang hampir ambruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing
Random(SasuNaru) (ItaNaru) BL Harap pembaca secara bijak jika tidak suka silakan pergi sejauh jauhnya. Saya tidak menuliskan deskripsi silakan baca saja sendiri Dan semoga kalian bisa vote komen untukku, agar lebih lancar otak ini berpikir.