Hola! Short story RenzoDayana Update!
Kisah mereka ini aku percepat, ya! Jadi untuk baca lebih lengkap, emang harus baca Midnight obsession juga.Happy Reading.
Jangan lupa komentar dan vote nyaa. 🥰•••
Biru bening, kedua iris milik Dayana Graves menangkap deretan pria yang duduk-duduk pada sebuah bar ekslusif. Tubuh kurus ramping itu berusaha keras menarik berhatian, dengan gaun minim hitam berkilau. Akibat cahaya lampu yang redup, Dayana memutar otak untuk menemukan lelaki paling tepat untuk menjadi incarannya. Sementara Moara, gadis pirang yang baru saja minum-minum bersama pria tua tak berguna bergerak mampir.
“Bagaimana?” Tanya Dayana, menggerakkan bibir mungil yang merah merona berkat lipstik favorit nya.
“Dia miskin. Ck. Malam ini incaran kita sama saja. Apa mungkin mereka tahu tentang kita?” Moara berdecak. Hampir meminum kembali gelas berisi alkohol. Dayana menariknya, menyingkirkan cairan yang selalu membuatnya lepas kendali.
“Tidak. Tidak mungkin. Tapi kau harus berhenti minum, karena santapan kita sudah datang,” ucap Dayana, lekas merapikan rambut pirang nya yang tergerai hingga bahu.
“Siapa? Renzo Wagner dan Theon? Tidak. Mereka berbahaya, Daya.”
“Aku tahu, tapi tidak ada salahnya untuk berusaha, 'kan? Malam ini, aku harus dapat uang yang lebih banyak.” Dayana menarik kedua tangan menuju pinggul, tegas memandang Renzo yang berciuman dengan para jalang di bar. Akh! Dia playboy. Mainan nya banyak.
“Dayana kau yakin?” Moara menghentikan sejenak. Meraih lengan kecil wanita itu saat ia beranjak.
“Ayolah! Kau harus percaya aku. Dia punya jutaan dollar.”
“Tapi Renzo tak pernah melepas wanitanya. Ingat, Daya. Kita tidak tidur dengan pria-pria itu.”
“Tenanglah! Aku masih punya cadangan pil. Dia akan terbangun setelah semua uangnya ku kuras habis, dan jika kau takut, akan ku lakukan sendiri.” Dayana melotot, berusaha memberanikan diri.
“Oh. Shit. Kau memang selalu punya ambisi, Daya. Oke, aku ikut, tapi aku tidak akan menangani Renzo.” Moara menghela napas panjang. Jelas memilih Theon yang terlihat lebih dingin. Pria itu biasanya narsis. Tak ada yang ia cintai selain dirinya sendiri. Sementara Dayana tetap tersenyum cerah, berlenggok santai mendekati tangkapannya.
“Night. Apa kalian hanya berdua?” Tanya Dayana, menatap bergantian pada kedua pria yang kontan menghentikan topik pembicaraan.
“Ya. Hanya ingin berdua,” sebut Theon datar. Namun kedua matanya menyambut Dayana lembut.
“Miraella, dan ini temanku, Sofia,” kata Dayana memperkenalkan nama yang cukup asing bagi dirinya.
“Renzo...”
“Aku tahu,” ucap Dayana, sengaja memperlakukan para pria dengan santai. Ia cukup tahu, bahwa harga diri seorang pria akan senang jika di perhatikan. Terutama yang playboy.
Moara mendekat, turut memberi kesan setelah Dayana. Senyum di wajahnya tak begitu tulus, jelas menimbulkan kecemasan yang akan mengundang kecurigaan. Ayolah, Moara. Kita akan bersenang-senang setelah ini.
“Kau baru di sini?” Tanya Renzo, melirik ke bawah. Memperhatikan Dayana dengan segenap nafsu. Tak ada yang menonjol, selain kulitnya yang putih pucat. Dia cantik.
“Ya. Jadi aku ingin mencari teman seumuran,” kata Dayana.
“Duduklah bersama!” ajak Renzo.
“Kau yakin?” Dayana mengulum bibir, jelas memainkan peran layaknya gadis nakal sebagai Miraella. Oh! Entah dari mana ia terinspirasi nama itu. Mungkin dari sebuah galon yang pernah di lihatnya secara tak langsung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen ( Short Story Renzo & Dayana)
Historia Corta21+ | Mature Semula, tak ada yang menarik bagi hubungan mereka selain pertengkaran, yang pada akhirnya membuat Renzo nekat, mengambil keputusan, melamar Dayana demi satu tujuan khusus.