Chapter 1 : Hutan Kematian

42 2 0
                                    

Di langit Kekaisaran yang damai, terbanglah seekor Naga besar yang menunjukan cakarnya. Menghancurkan beberapa fasilitas umum, seperti gedung pemerintah, monumen nasional dan taman istana kekaisaran.

Menebarkan teror di Ibu Kota, memberikan surat terbuka. Lewat telepatinya, Naga itu menyampaikannya pada setiap manusia yang melihat tubuh besarnya, dengan mengepakan sayap dengan keras, menghembuskan angin yang luar biasa dahsyat.

Surat terbuka tersebut ditunjukan pada keluarga kekaisaran, untuk mengirimkan Putra Mahkota mereka ke jantung Hutan Kematian. Atau bencana besar akan datang, dengan gelombang monster yang akan semakin banyak menerjang daerah perbatasan.

Monster, makhluk ganas dan selalu mengenali manusia sebagai mangsa mereka. Mereka terdapat dimana-mana, asal muasal mereka belum terungkap dengan jelas.

Mereka muncul kurang dari 500 tahun yang lalu. Sebagian besar kerajaan dan kekaisaran kuno runtuh dengan serangan monster di wilayah mereka. Sebagian lagi mampu bertahan, bahkan membangun peradaban dan sejarah baru seperti Kekaisaran ini.

Setelah 100 tahun lebih, seluruh umat manusia mulai dapat memerangi monster dan memusnahkan jejak monster di wilayah mereka.

Akan tetapi 100 tahun bukanlah waktu yang pendek, sama seperti manusia monster-monster itu juga telah selesai membangun kerajaan mereka sendiri. Mereka tinggal dan menguasai wilayah pegunungan, hutan dan danau yang jauh dari jangkauan manusia.

Bukan hanya manusia saja yang tumbuh lebih kuat, monsterpun demikian. Sama seperti manusia, monster mempertahankan wilayah mereka. Namun, pada dasarnya monster adalah makhluk yang mengandalkan insting. Mereka tak memiliki akal sehat dan tidak dapat berpikir seperti manusia.

Sehingga walaupun mereka membangun wilayah mereka sendiri, mereka tak dapat berbagi dengan monster lain, dan terkadang bertempur satu sama lain memperebutkan wilayah.

Kecuali ada entitas yang jauh lebih kuat dari keberadaan mereka, hingga dapat membuat mereka tak bisa bergerak secara leluasa dan bernapas dengan benar. Insting mereka akan selalu memberi instruksi untuk bertarung dan bertarung.

Berbeda dengan kelompok monster yang berisi monster dengan jenis yang sama. Gelombang monster terdiri atas beberapa kelompok monster yang melakukan invasi dan memangsa manusia di wilayah pemukiman.


Fenomena tersebut dikatakan disebabkan kurangnya makanan mereka yang tersedia di alam liar. Makanan mereka adalah manusia, segala jenis bangkai, monster yang sekarat, monster yang berubah cacat atau monster yang terlahir dengan cacat. Mereka tak makan apapun selain lima hal tersebut.

Gelombang monster biasanya terdiri atas ribuan hingga belasan ribu monster.

Para bangsawan yang menguasai wilayah perbatasan, mendesak Putra Mahkota untuk segera melaksanakan permintaan sang Naga. Menghindari dampak buruk jika hal yang dikatakan Naga terjadi.

Dengan ditemani sahabatnya Hadrian dan sukarelawan dari Kuil, Theodore. Ketiganya memulai perjalanan mereka menuju Jantung Hutan Kematian, yang dinyatakan sebagai hutan paling berbahaya di dunia.

Sebenarnya dengan ketiganya memasuki Hutan kematian sendiri, sudah termasuk tindakan yang tak masuk akal. Apalagi menuju Jantung Hutan. Itu seperti meminta mereka yang datang untuk bunuh diri.

Alaric, Putra Mahkota yang merupakan anak dari Kaisar sebelumnya, mendapat tekanan dari Kaisar yang memerintah saat ini.

Tanpa adanya dukungan di Istana Kekaisaran dan kebanyakan Bangsawan lebih memilih diam, karena kuatnya kekuasaan Kaisar saat ini. Membuat Putra Mahkota ditempatkan di posisi yang sulit.

Hadrian merupakan rekan sekaligus sahabat Alaric sejak kecil dan setia padanya, sehingga ia mengajukan diri sebagai ksatria penjaganya.

Saat Kesatria lain tak ada yang mengajukan diri, selain karena ada tekanan dari Kaisar. Sebagian besar dari mereka takut mati sia-sia, jika masuk ke dalam Hutan Kematian.

Hadrian yang merupakan penerus Keluarga Grand Duke terkemuka, dengan sejarah panjang dan memiliki hubungan kuat dengan Kaisar sebelumnya, Ayah Alaric. Alhasil keduanya sendari kecil telah memiliki hubungan yang baik dan menjalin persahabatan dengan.

Sedangkan Theodore merupakan anak ketiga keluarga Marques Stermawords, yang terkenal sebagai keluarga kesatria. Akan tetapi, Theodore secara tidak sengaja mengubah jalan hidupnya sebagai Pendeta, setelah segudang masalah yang telah ia lakukan.

Ia dimasukan ke dalam kuil oleh keluarganya untuk merenungkan diri. Alih-alih kembali, Theodore malah menemukan bakatnya, di mana ia memiliki kekuatan suci yang besar. Bahkan kekuatan suci miliknya bisa mengantarkan ia ke posisi Santo.

Akibat rekam jejak buruk di masa lalunya, banyak petinggi Kuil menentang Theodore dianugerahi gelar Santo. Pada akhirnya ia dilantik sebagai pendeta dan sebagai murid dari Paus saat ini.

Theodore mengajukan diri sendiri sebagai relawan atas kemauannya sendiri. Bahkan saat ia mendapat tentangan dari gurunya, Yang Mulia Paus. Ia tetap teguh dengan pilihannya.

Anehnya perjalanan ketiganya di hutan kematian itu, berjalan lancar tanpa hambatan. Beberapa kali mereka berpapasan dengan kelompok monster, yang dengan mudah mereka kalahkan.

Akan tetapi keberuntungan mereka berakhir, di saat ketiganya telah semakin dekat dengan jantung Hutan Kematian. Mereka diserang oleh sekelompok Monster tingkat tinggi.Ketiganya yang telah kekurangan makanan dan air minum, hingga kondisi mereka saat ini tak prima. Tubuh mereka kelelahan dan tak siap menghadapi serangan monster tingkat tinggi, yang menyerang tiba-tiba dan secara membabi buta.

Pada akhirnya Alaric dan Hadrian terpisah dengan Theodore, membuat kondisi keduanya semakin parah, karena tak bisa menyembuhkan luka yang didapat dari monster.

Alaric dan Hadrian berusaha mati-matian untuk bertahan dan terus melangkah maju ke jantung hutan. Akan tetapi, banyaknya monster yang menyerang disegala arah, membuat keduanya kewalahan dan membuat Hadrian tumbang dengan banyak luka fatal.Luka fatal Hadrian berupa cakaran besar di punggung, bagian tubuh yang terkoyak seperti di bagian betis dan bahunya. Belum lagi luka sedang hingga ringan yang tertutup oleh gelapnya malam.

Alaric tak punya pilihan selain melarikan diri dengan membawa tubuh Hadrian yang tumbang, kabur dari monster yang menyerang keduanya.

Tak hanya Hadrian yang mendapat luka demikian, Alaric mendapatkan luka yang sama mengerikannya dengan Hadrian. Di mana kulit dan daging yang terkoyak , mengungkapkan sebagian kecil tulang mereka dengan darah mengalir deras disana. Merupakan suatu keajaiban, hingga saat ini mereka masih bernafas.

Telah jauh Alaric melangkah, berlari ke arah yang berlawanan dengan arah jantung hutan berada. Dari kejauhan Alaric melihat cahaya yang bersinar di kegelapan, bukan dari buah atau daun beracun yang ia temukan sebelumnya.

Itu adalah sebuah pondok dengan pencahayaan yang redup, cukup beruntung Alaric bisa menangkap cahaya itu.

Alaric sebenarnya telah mencapai batasnya, sama seperti Hadrian. Pandangannya terus mengabur, kakinya mulai kehilangan tenaga untuk melangkah dengan benar. Kondisi keduanya benar-benar buruk, tetapi Alaric terus menahan diri.

Ia mencoba untuk menggapai pondok yang seperti Fatamorgana di matanya. Alaric memiliki firasat, jika ia bisa menggapai pondok tersebut. Ia maupun Hadrian akan selamat dari kematian. Sebelum akhirnya ia tumbang tepat di teras kayu pondok tersebut.

Nyatanya firasat Alaric mengenai pondok, sepenuhnya benar. Dalam selang waktu beberapa menit, seorang pemilik pondok keluar hendak pergi berkebun. Sekarang Alaric dan Hadrian, resmi ditetapkan sebagai tamu tak diundang yang merepotkan pemilik pondok tersebut.

'SUMMER NIGHT' CottageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang