Happy Reading
*
*
*"Arsha mana run"tanya seorang remaja laki-laki menghampiri meja belajar
"Aruna"panggilnya tegas
"Lo buta?"tanya Aruna mantap sengit
"Maksudnya-"
"Lo pura-pura buta atau buta beneran sih hah?"bentak Aruna
"Pacar Lo pingsan ditengah lapangan"
"Pingsan"tanya Rafasya memastikan
"Iya dan Lo lebih milih nganterin Queen yang nggak jelas itu"
"Gue nggak tau arsha pingsan"
"Gimana caranya Lo bisa tau sedangkan isi otak Lo itu hanya nenek lampir"ucap Aruna sinis
"Sekarang dia dimana?"
"Di ruang BK"jawabnya lagi kakinya melangkah keluar kelas
"Run gue nanya serius"Rafasya memegang tangan Aruna meminta penjelasan
"Namanya juga orang pingsan ya di UKS bodoh!"ucap aruna greget sendiri remaja didepannya ini sebenernya anak TK atau gimana
Rafasya langsung berlari menuju ruang UKS digedung sebelah
"Heh mau kemana Lo!, Awas aja Lo nyakitin arsha gue gebrek-gebrek Lo"ucap Aruna lantang menatap punggung remaja itu yang kian tak terlihat
Pintu ruangan UKS terbuka membuat arsha buru-buru menghapus air matanya sosok Rafasya datang dari balik pintu
Rafasya tersenyum ramah kearah arsha yang hanya disambut dengan senyum tipis yang ia nampakan
"Udah baikan?"tanya Rafasya basa-basi
Arsha menggaguk sebagai jawaban
"Mau ngapain Lo kesini, sekarang bukannya masih masuk"sinis arsha
"Gue kan pacar Lo"jawab rafasya santai duduk disamping arsha
"Iya pacar bayangan"ketusnya menunjuk wajah Rafasya
"Sha-"ucapan Rafasya terputus begitu saja
"Apa!?, Emang benar kok apa yang gue bilang"tegasnya tak membiarkan Rafasya untuk menyela ucapannya
"Gue emang pacar Lo tapi prioritas Lo ada pada Queen"lanjutnya matanya memanas buliran bening menumpuk di pelupuk matanya
"Dan itu yang bikin gue cemburu raf"ucap arsha menatap tajam manik milik Rafasya
"Bokap Lo yang titip Queen ke gue"bela Rafasya
"Ch nggak usah bawa-bawa bokap gue"bantah arsha
"Bilang aja Lo masih suka sama dia secara kan dia mantan Lo"ucap arsha menohok
Rafasya hanya diam karena apa yang diucapkan arsha itu...benar adanya
"Tujuan Lo mau pacaran sama gue itu apa sih"tanya arsha sebisa mungkin dia menahan buliran bening yang akan jatuh
"Gue cinta sama Lo sha"ungkap Rafasya sekena nya
"Alah bullsit"
"Sha gue benaran cinta sama Lo, tapi gue juga mesti tanggung jawab apa yang sudah gue janjikan sama bokap Lo"jelasnya membela diri
"Sebenarnya Lo sama bokap gue ada perjanjian apa sih?"tanyanya menatap sorot mata Rafasya yang menyiratkan sebuah penjelasan namun tak bisa diungkapkan
"Lo tau Queen itu sepupu gue, nggak mungkin bokap gue sepeduli itu sama sepupunya. Bahkan sampai nyuruh Lo buat jagain dia kalo nggak ada maksud tertentu"lanjutnya membuat Rafasya kelimpungan mencari alasan
Rafasya hanya diam mendengarkan umpatan arsha
"Sesuai dugaan gue, Lo pasti ngga bakal jawab kalo gue tanya itu"
"Udah ya sekarang istirahat, biar nggak sakit lagi"ucap Rafasya menenangkan tangannya mengelus Surai rambut arsha
"Lepas"
*****
Aruna memeluk pinggang ramping arsha yang baru saja balik dari ruang UKS"Ih apaan sih Lo run geli tau"
"Biarin"
Arsha menghembuskan nafasnya lelah membiarkan sahabatnya memeluknya dengan erat
"Lo sekarang kenapa sih sha?, Kenapa Lo sekarang sering pingsan"tanyanya khawatir sahabatnya belakangan ini sering kali sakit bahkan sampai pingsan
"Iya nggak tau, mau mati mungkin"jawab arsha ngasal
"Heh itu mulut kalo ngomong dijaga"ucapnya menutup mulut arsha menggunakan telapak tangannya
"Tangan lo bau amis"ucapnya setelah menyingkirkan tangan arsha yang menempel dibibirnya
Aruna mencium telapak tangannya yang ternyata memang bau amis
"Hehhehhe sorry, tadi gue habis makan telor terus lupa nggak cuci tangan"ucapnya nyengir menampakan sebagian giginya yang tersusun rapi dua jarinya menunjuk piece pertanda meminta maaf
Arsha memutar bola matanya malas"pantes"
"Kembali ke topik awal"ujarnya serius
"Apa?"tanya arsha polos
"Iya Lo kenapa sekarang sering sakit gitu"tanyanya sekali lagi
"Akhir-akhir ini gue cuma kelelahan aja makanya jadi gampang sakit"jawabnya menenangkan sahabatnya
"Beneran cuma kelelahan"tanyanya Aruna memastikan
"Iya Aruna, bawel banget sih Lo"
"Ih biarin walaupun bawel Lo seneng kan punya besty kaya gue"ucap Aruna mengimbas-hibaskan rambutnya sebelah matanya dia kedip-kedipkan
"Huekkk"
"Eh kenapa kok muntah"
"Jijik banget gue liat Lo kaya gitu"
"Wah parah Lo sha"
Saat itu juga tawa arsha pecah membuat Aruna juga tersenyum
*****
Gimana seru nggak?
Maaf ya jika ada kesalahan typo baru pertama kali nulis😁Sudah ya segini dulu, jangan lupa vote dan komen
Follow Ig:wp_moccaciz0
Untuk mendapatkan informasi tentang cerita ini
See you💗Pemalang:21 September 2023
Revisi :10 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]
Teen Fiction"kenapa nilai jadi tolak ukur untuk bisa dihargai?" "Karena nilai itu penting untuk masa depan Lo" ***** "Berharap dengan manusia itu lah sumber masalah gue" "Gue janji ini yang terakhir kalinya gue berharap dengan manusia" ***** "Pilihan Lo cuma d...