Happy Reading
*
*
*Pagi hari ini arsha berjalan menuju kelas seorang diri
Hachi
Hachi
Sedari tadi arsha terus saja bersin dia keluar kelas menuju kantin bertujuan untuk memakan semangkuk bakso untuk menghangatkan tubuhnya yang masih terasa dingin
Sesampainya dikantin arsha mengedarkan pandangannya mencari kursi kosong walupun masih pagi suasana kantin sudah sangat ramai
Arsha berjalan menuju kursi yang masih kosong dipojok sana
Byur
Satu mangkok bakso tumpah mengenai baju arsha kulitnya terasa panas akibat terkena siraman kuah bakso
"Ups, sorry gue nggak sengaja hehe"ucap Vania menutup sebagian mulutnya
Arsha melihat bekas kuah bakso yang ada di bajunya gadis itu mengabaikan rasa panas di kulitnya pikirnya ini masih pagi dia tak mau mencari masalah
"Lo sengaja kan?"bentak Aruna dari arah belakang
"Kalo iya kenapa"ucap Vania dengan nada meledek
"Lo benar-benar ya masih pagi sudah cari masalah"ujar Aruna menunjuk wajah Vania
"Udah biarin aja run"lerai arsha yang tak mau melihat keributan dipagi harinya
"Orang kaya gini, semakin dibiarin semakin ngelunjak sha"ucap Aruna menunjuk vania
"Kok Lo marah-marah run, arsha aja nggak keberatan ya ngga sha"tanya Desya tanpa rasa bersalah
Aruna melotot hendak memukul Desya
"Udah run" ucap arsha menarik tangan Aruna
"Kenapa kok nggak jadi dipukul?, Takut ya" tanya Desya meledek
Arsha menarik tangan Aruna untuk menjauh dari tempat tersebut
Aruna melepaskan genggaman tangan arsha ketika didepan Vania
Dia menjambak rambut Vania hingga wajahnya mendongak ke atas
"Argh"teriak Vania ketika merasakan perih yang menjalar di belakang kepala akibat tarikan aruna
"Kenapa sakit?"ledek Aruna
"Lo berani sama gue?"tatapan tajam Vania nyatanya tak membuat nyali Aruna ciut malah membuat Aruna tertawa
"Apa?, Merasa berkuasa Lo!"tantang Aruna sinis, melepaskan rambut Vania secara kasar
Plak
Vania menoleh kesamping merasakan ngilu dipipi sebelah kanannya
"Buat Lo karena udah berani sentuh arsha"ucap Aruna sinis
Plak
"Agrh"Tampar Aruna lagi dipipi sebelah kiri Vania
"Buat Lo karena udah numpahin kuah bakso dibaju arsha"
"ARGH BERANI LO TAMPAR GUE?"bentak Vania denga mata yang yang merah
"Sejak kapan gue takut sama Lo"balas Aruna tak mau kalah dengan vania
"Sama-sama makan nasi kan?"lanjutnya lagi dengan nada yang meremehkan
"Liat aja gue bakal buat perhitungan sama Lo"tunjuk Vania dengan mata yang melotot tangan kanannya memegangi sebelah pipinya yang masih terasa ngilu
"Nggak takut sama ancaman murahan Lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]
Teen Fiction"kenapa nilai jadi tolak ukur untuk bisa dihargai?" "Karena nilai itu penting untuk masa depan Lo" ***** "Berharap dengan manusia itu lah sumber masalah gue" "Gue janji ini yang terakhir kalinya gue berharap dengan manusia" ***** "Pilihan Lo cuma d...