Happy Reading
*
*
*Perlahan kaki arsha dia seret untuk keluar dari kelas setelah dua jam lamanya dia pingsan
Tak ada siapa pun lagi disekolah ini kecuali dirinya
"Ch lemah banget sih Lo sha"ucapnya berjalan tertatih berusaha untuk keluar dari area sekolah
"Huh sampai juga"ucapnya setelah berhasil keluar dari area sekolah dan berhenti dihalte
Gadis itu mendongak, matanya menyipit saat retinanya menangkap kendaraan yang berlalu lalang, sampai dia mendengar suara motor yang ia kenali
"Kamu kemana aja sha"suara yang sangat-sangat arsha kenali terdengar pilu
Gadis itu menunduk tak berani menatap sosok yang ada didepannya
"Darah sha, kamu kenapa"ucap Rafasya panik saat melihat darah kering yang ada di leher arsha
Dia langsung turun dari atas motor dan menghampiri arsha
Rafasya berjongkok menyatarakan tingginya dengan tinggi arsha"Sha"panggilnya lembut membelai wajah arsha yang berkeringat dingin tangannya gemetar
"Ngapain kamu disini?"tanya arsha tanpa ekspresi apa pun yang gadis itu perlihatkan
"Gue nyariin lo"
"Buat apa?"tanya arsha terdengar sangat pilu
Matanya memanas saat mengingat kejadian tadi sore saat ia membutuhkan pertolongan Rafasya dia malah tak ada
Mana janjinya yang akan selalu ada disampingnya
"Sha, jawab pertanyaan gue"Teter Rafasya dia sangat penasaran apa yang sudah terjadi
Rafasya merasa sakit melihat arsha yang sudah berlumuran darah kering dirinya lalai untuk menjaga kekasihnya
"Lo peduli?"tanyanya mengalihkan pandangannya penglihatannya samar-samar terlapisi buliran bening di pelupuk matanya
"Ikut gue sekarang"ajak Rafasya membanti gadis itu bangun dari duduknya
"Nggak mau"kekeh arsha dengan pendiriannya
"Lo mau sendiri terus disini sampai pagi?"tanya Rafasya suaranya naik satu oktaf
"Udah cepet, naik"Rafasya menaiki motornya
Dengan terpaksa arsha menuruti permintaan Rafasya dia menaiki motor
"Aawww"ringisnya Kepalanya kembali terasa sakit saat gadis itu memakai helm
"Kenapa sha"tanya Rafasya panik saat mendengar ringisan dari arsha
Rafasya berbalik dan melepaskan helm yang dipakai arsha dia memeriksa kepala arsha
"Aaww"ringisnya lagi saat tak sengaja luka nya dipegang oleh Rafasya
Rafasya kembali membuka rambut yang menutupi sebagian luka Arsha
"Sha siapa yang lakuin ini"tanyanya suaranya yang terdengar pilu dengan kedua tangan yang gemetar
"Bukan siapa-siapa"jawab arsha tak mau memberitahu siapa yang menyebabkan luka itu
"Arshana"panggil Rafasya dengan suara yang sedikit tinggi
"Gue yang ceroboh, gue jatuh dari tangga tadi"bohong arsha
"Kenapa nggak bilang"
"Lo nggak nanya"
"Sekarang ke rumah sakit ya"
"Nggak usah alay, luka dikit doang ke rumah sakit"
"Sha jangan diremehin itu luka bisa infeksi kalo dibiarin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]
Teen Fiction"kenapa nilai jadi tolak ukur untuk bisa dihargai?" "Karena nilai itu penting untuk masa depan Lo" ***** "Berharap dengan manusia itu lah sumber masalah gue" "Gue janji ini yang terakhir kalinya gue berharap dengan manusia" ***** "Pilihan Lo cuma d...