1. Piercing Cold ❄ 🔞

1.6K 64 5
                                    

Untuk kesekian kalinya tahun ini, Mingi menghadiri pernikahan seorang kolega. Hanya saja, kali ini dia bahkan tidak mengenali sepasang pengantin yang tersenyum bahagia di atas altar sana.

Satu-satunya orang yang dia kenali di tempat ini hanyalah Yunho—sang suami yang tak bisa melepaskan tangannya dari pinggang ramping Mingi. Namun kelihatannya, itu tak mencegah Yunho melirik seorang pramusaji tampan yang berulang kali menawarkan berbagai kudapan kepada mereka. Baik dengan jejeran canapè maupun gelas mungil vodka atau tequila, pramusaji asing itu baru berhenti muncul kembali setelah Mingi tak sengaja mendelik ke arahnya.

Menghadiri acara formal seperti ini, jadi salah satu ajang sandiwara bagi keduanya. Bagi Mingi, pernikahan mereka sudah kehilangan rasa cinta. Walaupun demikian, tetap saja mereka harus bersanding satu sama lain di depan kerabat serta kolega.

Mungkin malam itu Mingi bersikap terlalu akrab demi pencitraan. Akibatnya, Yunho masih saja menempel padanya saat jauh dari keramaian. Bahkan setelah menutup pintu suite room hotel bintang lima itu, Yunho hampir mencumbunya jika saja tak dia tahan.

"Jangan sentuh aku. Aku tak ingin terkena penyakit menular," ujarnya sambil lalu saat menghindar dan menggantungkan mantel beledu hitamnya. Dia bahkan tak repot-repot mengecek sorot muka pria yang baru dia tolak dengan tudingan kasar itu.

"Apa maksudmu? Kau kenal baik dengan mereka semua, Mingi," kilah Yunho ketika Mingi sudah setengah jalan menuju salah satu kamar tidur.

Tentu saja. Entah itu konglomerat yang juga mitra bisnis mereka atau karyawan cabang lulusan universitas ternama, Yunho memastikan Mingi mengetahui latar belakang setiap rekan seksnya.

Memang, hampir setahun ini mereka telah hidup dengan perjanjian sialan di tengah pernikahan.

Mingi meminta cerai saat merasakan hilangnya percikan di antara mereka. Dan Yunho menolaknya dengan penawaran gila: kebebasan masing-masing untuk berhubungan secara aman dengan siapa saja, asal memiliki latar belakang yang jelas.

Rasanya, tak ada orang waras yang akan menerima tawaran untuk hidup seperti itu. Ini soal pernikahan, dan hubungan seks tak segampang itu di mata Mingi. Namun, alasan lainnya terlalu kuat untuk dia acuhkan begitu saja.

Hubungan bisnis yang telah mereka bangun beserta segala administrasi dengan nama keduanya sebagai pasangan, serta kedekatan kedua keluarga dan kerabat keduanya. Rasanya masih terlalu rumit, jika harus dinodai dengan kabar perpisahan di masa kini.

Jujur saja, Mingi pun belum ada bayangan ataupun rencana jika berhasil bercerai dengan Yunho. Dia baru terpikir untuk fokus bekerja dan mulai meluangkan waktu untuk bermusik. Dan memang, itu semua bisa dijalankan tanpa harus bercerai.

Jadi, di sinilah Mingi—bertahan demi menunggu momen yang tepat untuk berpisah tanpa rasa bersalah kepada keluarganya ataupun sesal terhadap karirnya.

"Kalaupun aku percaya kau hanya meniduri mereka, bagaimana aku yakin mereka bermain aman saat tak bersamamu?" timpalnya, sebelum menutup pintu kamar sementaranya—meninggalkan Yunho di ruang tengah.

Jeong Yunho, yang namanya saja sekarang enggan dia sebut.

*

*

*

Bagi orang awam, mungkin suite room terlalu luas untuk mereka berdua. Mereka hanyalah sepasang suami tanpa anak. Bodyguard, kuasa hukum, ataupun karyawan lain yang terkadang ikut serta keduanya pun selalu dipesankan ruangan lain.

Ice Thin House 🔞 YungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang