Bab 16 - Kesal

354 16 0
                                    

Aku sampai dikos sore hari, rasanya capek sekali hari ini. Ku masukkan anak kunci untuk membuka pintu.

Ceklek...

Aku melangkahkan kaki ku dalam kos, ku letakkan tas dan beberapa hadiah dari teman-teman ku secara asal di sudut meja, aku langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu, aku belum sempat solat ashar tadi dikampus.

Selesai solat, aku merebahkan diriku di atas kasur yang tak seberapa empuk ini. Ku ambil ponsel untuk melihat hasil foto-foto kami tadi. Beberapa foto yang bagus ku posting di Instagram tak lupa aku tag teman-teman ku sebagai tim sukses hari ini.

Ku kirim foto ku yang berdiri sendiri sambil memegang buket bunga kepada Nanda dan Pak Putra, aku tak sabar menunggu reaksi mereka. Aku tertawa di dalam hati membayangkan reaksi Mama dirumah pasti wanita itu heboh sendiri haha..

Tak berapa lama handphone ku berbunyi, aku sudah menduga siapa yang menelpon aku.

Brother Nanda📞

Ku angkat panggilan itu, tak lama panggilan dialihkan ke video call, terlihat wajah Nanda di layar HP ku.

"Woiii... Parah lu ujian kagak bilang-bilang" Teriak Nanda di seberang sana

"Assalamualaikum, Salam dulu kali woi, kayak kagak di ajarin aja lu" Teriak ku tak kalah kuat

"Hehe,, selow sister. Lu kalau sama gue ngegas mulu perasaan" Terlihat wajah Nanda cengengesan

"Aduhh,, awas dong Nan, gantian mama dulu yang ngomong" Tiba-tiba mama datang tak kalah heboh

"Ishh mama rusuh ah" Decak Nanda kesal kemudian bergeser kesamping. Tak lama wajah mama terlihat

"Halo kak, aduhh anak mama ujian kok enggak bilang-bilang sih. Mama sampai kaget loh waktu Nanda nunjukin foto kamu tadi" Cerocos mama heboh

"Haha,, sengaja ma, biar suprise" Aku tertawa melihat reaksi mama

"Aduh kamu ada-ada aja deh kak. Tapi selamat ya sayang, semangat terus untuk ke tahap selanjutnya" Ucap mama tersenyum lembut

"Iyaa makasih ma" Ucap ku

"Udah dong ma, gantian aku mau ngomong sama kak Hani" Protes Nanda yang berada di sebelah mama

"Kamu enggak sabaran banget deh Nan, yaudah nih baik-baik ya kak. Mama mau telpon papa dulu, pasti papa seneng" Setelah itu mama pergi, digantikan wajah Nanda

"Mana hadiah buat gue" Tagih ku pada Nanda

"Dihh,, pengangguran kayak gue mana ada duit" Ucap Nanda

"Alah jangan lu kira gue enggak tau yaa, lu suka jajanin cewek-cewek di sekolah kan?" Tanya ku menuntut

"Fitnah lu parah" Ujar Nanda merasa tak terima

"Ohh, gua aduin lu sama papa tau rasa, biar di potong noh uang jajan lu" Aku mengancam Nanda

"Lu mah main ancam, kagak seru ah" Nanda mencebikkan bibirnya

"Udah ah, enggak usah sok imut lu. Gue mau tidur dari pada debat enggak penting sama lu" Ucapku malas.

"Molor mulu kerjaan lu, yaudah deh, selamat yee, buru lu kerjain tuh skripsi, masa gitu doang kagak bisa lu. Lemah" Ejek Nanda memancing kekesalan ku.

"Ntar lu kuliah lu rasain sendiri, gue maatiin ni byeee. Assalamu'alaikum" Aku menekan tombol merah dengan kesal. 'Dia pikir mudah kali buat tuh skripsi, lu rasain ntar kalau kuliah' kesal ku dalam hati.

Aku kembali membuka ponsel ku, sibuk membaca komentar teman-teman kelas ku di postingan yang ku unggah tadi, banyak yang mengucapkan selamat.

Tiba-tiba ada pesan baru masuk.

Kak Putra😍📩
'Ciee yang udah sempro. Selamat ya sayang, kok enggak bilang kakak sih? Kan kakak bisa siapin hadiahnya'.

Senyum lebar ku terbit ketika membaca pesan itu.

'Hehe Makasih kak, sengaja nggak bilang biar jadi kejutan'

Tring.. Tring..
HP ku bunyi kembali

Kak Putra😍📩
'Dasar, nakal kamu ya. Mau hadiah apa sayang?'

Unchh... Sosweet sekali.

'Boleh nelpon enggak kak? '

Aku sengaja mengirim pesan seperti itu, karena setiap kali aku menelpon kak Putra ada saja alasan nya

Kak Putra😍📩
'Maaf ya sayang, kakak lagi diluar ni lagi main futsal'

Kan, lihatlah ada saja alasan nya. Yang lagi kerja la, lagi main futsal la, lagi ngumpul sama teman la. Selalu seperti itu. Terkadang aku berfikir dia ada wanita lain, masa hampir sebulan kami menjalin hubungan aku tidak pernah bisa menelpon nya.

'Yaudah deh kak'

Aku mengetik dengan kesal kemudian ku tekan tombol send untuk mengirim.

Kak Putra😍📩
'Jangan marah dong cantik'

Aku hanya membaca pesan itu malas, tak berniat membalas nya. Mood ku sudah hancur. Lebih baik aku mandi, aku masuk kedalam kamar mandi. Guyuran air yang dingin membuatku merasa lebih segar.

🍃🍃🍃

Nasril Pov

Aku baru saja pulang dari kantor lurah. Pekerjaan ku tak habis-habis rasanya. Aku bergegas mandi agar merasa lebih segar.

Sekarang aku sedang duduk santai di teras depan di temani secangkir kopi. Mata ku sibuk melihat laporan yang ada di layar ponsel.

"Udah pulang kamu Nas?" Tanya nenek yang datang dari dalam rumah.

"Iyaa nek, ini baru siap mandi" Aku masih sibuk membaca laporan-laporan itu.

"Udah solat ashar kan Nas?" Tanya nenek lagi

"Sudah kok nek, tadi sebelum pulang solat dulu" Aku tersenyum menatap wanita yang sudah merawat ku dari kecil itu.

Setelah itu nenek berlalu kedalam rumah. Nenek emang selalu berpesan sesibuk apa pun jangan sampai tidak solat. Dan aku selalu mengingat pesan nenek tersebut.

Bosan membaca laporan-laporan itu, aku membuka whatsapp, membaca beberapa pesan yang masuk di dalam grup mana tau ada informasi yang penting. Aku beralih ke halaman status, ada beberapa status baru dari teman-teman ku. Tapi mata ku tertuju pada satu kontak yang sudah ku hapal, tumben gadis itu membuat status pikirku.

Aku membuka status Hani, ku lihat fotonya yang berdiri menggunakan baju hitam putih dengan sebuah buket di tangan nya. 'Cantik' ucapku dalam hati. Tenyata hari ini dia ujian seminar proposal. Baiklah mari kita beri ucapan selamat. Aku mengetik beberapa kata kemudian mengirim nya.

'Selamat ya Hani, semangat selalu'

Aku kembali melihat status Hani tadi. Kemudian aku screenshot untuk aku lihat sebelum tidur.

Sayang🌹📩
'Makasih pak'

Aku membaca pesan singkat itu, hmm. Apa dia tidak tertarik sama sekali pada ku? Akhir-akhir ini pesan ku sering tak di balas oleh Hani. Ah tapi aku berpikir positif, mungkin dia sibuk sebelum ujian kemarin.

My HaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang