02

4 1 0
                                    

"Liaattt.. Liatt.. Indahh kann.. Pokoknya gue gak mau tau libur semester nanti kita harus pergi sama-sama . Bodo amat si bian maupun jevan ngelarang.. Gue bakalan keukeuh dengan tekad gue buat ajak kalian pergi liburan ke laboan baju bareng gue.. Titik gak pake koma!!! " Celin berucap dengan cepat tanpa jeda sama sekali. Membuat dua sahabatnya cengo dan saling pandang.

Mereka bertiga sekarang sedang berada di kelas menunggu dosen masuk. Lebih tepat nya di kelas hazel sih. Soalna fakultas mereka bertiga beda. Emang agak aneh namun itulah mereka. Selalu mengantarkan hazel ke kelas nya dengan selamat. Mumpung fakultas hazel tepat berada di tengah antara fakultas kedokteran dan Fakultas bisnis.

Ya reina mengambil jurusan kedokteran sama seperti sang sepupu yaitu sabian pacar sahabatnya hazel. Dan celin mengambil bisnis sedangkan hazel sendiri dia anak hukum.

Mereka bertiga sudah bersahabat semenjak SMA dengan kelas yang sama jurusan yang sama. Maski pada akhirnya celin yang mengambil jurusan IPA tapi kuliahnya mengambil jurusan bisnis.. Agak sedikit melenceng emang. Namun meski begitu persahabatan mereka tetap terjalin indah sampai sekarang. Mereka tidak peduli fakultas mereka yang berbeda yang terpenting mereka masih di satu universitas yang sama itu sudah cukup untuk ketiganya karena mereka akan tetap bertemu, berangkat bersama. Dan yang terpenting menurut celin adalah bergibah bersama..

Di rasa waktu dosen masuk sebentar lagi celin dan reina pamit kepada hazel. Dan sekarang tinggal hazel lah seorang diri

"Zel... Kosongkan? Gue duduk di sini ya? " Dia adalah laura teman kelas hazel. Dia ngecrush'in teman kelasnya namanya saputra biasa di panggil putra. Anak bandung si Laura mahh. Sunda pride ceunah. Persib di hatii

Hazel mengangguk sambil tersenyum " Iya ra. Duduk ajah"..

"Ehh zel. Gue tadi liat bian sama si ulet bulu kalau kata reina mah di depan fakultas kita" Ucapnya sambil membuka ranselnya.

Hazel menengok " Berdua? " Katanya,
Dibalas anggukan sama Laura sebelum dia lanjutkan ucapannya dosen sudah masuk.

"Gue gedeg sumpah zel ama tu cewek. Kok lo bisa tahan sih.. Kalau gue jadi lo udah gue siram dah tu cewek. Mewek mewek gak peduli gue" Ucapnya sambil berbisik.

Hazel hanya terkekeh " Ya itu makanya putra gak macem-macem sama cewek lain. Kasian nanti kamu siram ceweknya.."

Laura hanya berdecak " Lo mah gak asik ahh.. Marah zel kali-kali mah.. Tuman mun ceuk si mamah mah itu cewek di biarin mah" Dengan logat sundanya dia bicara sambil gereget..

Hazel lagi-lagi terkekeh. " Kamu kalau marah kayak gitu lucu tau ga ra" ..

"Dahlahh.. Males gue mah.. Teu bisa ameuk si hajel mah. Bageur teuing maneh mah hajel ahh" Dengan marahnya dia berbalik menghadap dosennya di depan.

Hazel tersenyum. " Hazel ra.. Pake Z "

"BODO AMAT!! "

"ehh laura dinanti.. Jangan berisik!!!! " Ucap sang dosen di depan..

•••••••••••••••••••••••

Diluar Fakultas

"Bian makasih ya udah sempet nemenin" Ucap felly. Hanya di balas deheman oleh sabian.

"Udah sana masuk.. Aku juga ada kelas" Sabian pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban si perempuan.

Felly hanya menghela nafas. Selalu seperti ini. Meskipun dia sudah berusaha buat ngambil perhatian sabian tapi tetap saja dia sedikit dingin tidak sehangat perhatian nya ke sang kekasih hazel. Hanya dengan hazel sabian bisa hangat sehangat hangatnya. Sabian itu terkenal dingin dan cuek tapi kalau sudah ada hazel semua berubah dia bakal jadi sabian yang hangat dan penuh perhatian. Tapi hanya dengan hazel dan sang bunda tercinyanya.

-------------------------------------

Masih adakah yang sudi membaca??

Happy reading pleennnnn❤❤❤

SAZELLUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang