04

5 1 0
                                    

"Bentar lagi koas nih" Goda celine menyenggol lengan sang sahabat.

Suasana kantin hari ini tidak sepadat hari-hari biasa. Ya sekarang tiga sekawan itu sekarang sedang berada di kantin utama universitas mereka. Mereka lebih suka makan atau sarapan di kantin utama ini mungkin karena kantinnya yang besar dan juga berada di tengah antara fakultas mereka.

Sambil menyeka mulutnya reina menatap hazel " Kenapa gak berangkat bareng bian? " Tanyanya. Dia menghiraukan pertanyaan celine tadi.

"Bian bareng felly. Sekalian nganterin felly cek up dulu" Jawab hazel yang masih fokus ke makanannya.

Reina dan celine saling pandang sebentar. Lalu reina tatap hazel kembali. "Kebiasaan ya si sabian tuh. Sebenarnya pacarnya bian tuh lu apa tu cewek gatel sih? " Cibir reina.

"Iya.. Waktu dia kebanyakan sama tu ulat bulu ketimbang lu yang notabennya pacarnya bian" Timpal celine.

Celine langsung menegakkan tubuhnnya " Gak usah bohongi hati sendiri lu juga sebenarnya gedek juga kan sakit hati juga kan kalau waktu bian di monopoli sama tu cewek ulat? "

Hazel langsung menatap kedua sahabatnya. " Emang ada ya yang rela waktu pasangannya lebih banyak sama cewek lain ketimbang pasangannya sendiri.? Aku juga sama kadang juga suka mikir gitu. Tapi aku juga bingung gimana ngomongnya. Dia selalu bilang kalau felly hanya sahabatnya dan dia cuma nolong aja" .

Reina mencebik " Ckk... Alasan.. Pasti aja kayak gitu. Kalau gak sabian pasti cowok gue yang tu cewek monopoli"

"Aarrrrgghhhh gue sebel bangettt... Mana bentar lagi koas gue.. Gak ada yang ngawasin si vano. " Kata reina sedikit frustasi.

Hazel menghela nafasnya dan sedikit tersenyum. " Kamu percaya aja. Vano gak akan macam-macam kok"

"Iya gue percaya ke vano tapi kagak ke cewek ulat bulu itu" Jawab reina.

"Udah-udah lo tenang aja. Ada gue. Gue basmi semua ulat bulu yang berkemungkinan menghancurkan hubungan sahabat gue" Relai celine sambil merangkul dua sahabatnya.

Setelah itu mereka berubah menjadi teletubbies. Berpelukannnnnnnn

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Sepulang dari rumah sakit tempat felly cek up sabian melipir dulu ke tempat kue favorit nya. Dia ingin membelikan sesuatu untuk sang kekasih sebagai permintaan maaf karena hari ini dia tidak mengantarkannya ke kampus bareng.

" Buat hazel ya bian? " Tanya felly setelah dia melihat kantong kue di tangan sabian.

"Iya"

Felly hanya mengangguk kecil. "𝘒𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶. 𝘒𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦 𝘩𝘢𝘻𝘦𝘭 𝘣𝘪𝘢𝘯? 𝘈𝘬𝘶 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘶𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘵𝘦𝘱 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘳𝘢𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶" Sembari memperhatikan bian yang sedang menyetir felly berdumel di dalam hatinya. Seberapa kuat dia mensabotase waktu sabian bersama hazel tapi tetep hazel pemenangnya. Bahkan ketika sedang berdua bersamanya pun sabian masih tetap menanyakan keadaan hazel kepada sahabatnya. Meskipun begitu felly akan tetap berusaha agar hubungan sabian dengan hazel tidak berjalan lancar. Dia bisa memaafkan penyakitnya untuk mensabotase waktu sabian agar lebih banyak dengannya ketimbang dengan pacarnya.

Felly menyeringai kecil tanpa sepengetahuan sabian.

Setibanya di depan fakultas felly yang juga merupakan fakultas hazel sabian  masuk ke dalam kelas dimana hazel belajar kelasnya sekarang. Dia datang sambil menenteng kantong kue untuk sang pujaan hati.

Setelah melihat hazel sedang duduk bercanda bersama teman-teman nya sabian berjalan mendekati hazel sembari felly mengekor di belakang nya.

Sabian tersenyum setelah melihat hazel juga tersenyum kepadanya.

" Asik banget kayaknya" Ucapnya sambil mengelus kepala sang pujaan hati.

Hazel hanya menyengir lucu. " Apa cuuhh " Tunjuknya ke kantung yang di bawa sabian.

Sabian tersenyum dan mengangkat kantung itu " Cake kesukaan pacar sabian" Ucapnya yang membuat teman-teman hazel cengo tak menyangka seorang sabian putra si kulkas berjalan bisa romantis juga. Mereka tak tau saja bahwa sabian sangat manja kepada hazel.

Felly yang sudah duduk di kursinya dan mendengar gombalan sabian pun habya merotasikan matanya.

"Bian makasih ya udah nganterin aku tadi" Ucapnya mengalihkan atensi orang-orang yang ada di sana.

Sabian hanya membalas dengan deheman saja.

"Njir kontras banget" Gelak laura.

Teman yang lain hanya tertawa kecil.

"𝘛𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘢𝘫𝘢 𝘩𝘢𝘻𝘦𝘭 𝘨𝘶𝘦 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘳𝘪𝘰𝘳𝘪𝘵𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘰" Sambil mengepalkan tanganya felly pandang sabian dan hazel yang sedang asik bercanda.

------------------------------------

SAZELLUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang