03

4 1 0
                                    

"Langsung balik zel" Tanya laura sambil masukin Buku-buku nya ke tas.

Hazel menoleh sambil mengangguk.

"Yaudah bareng sampe depan" Ucapnya

Hazel tersenyum "iya laura geulis". Yang di puji tertawa ringan " Lucu lu kalo ngomong sunda".

Hazel pun ikut terkekeh. "makanya ajarin dong yang banyak kosa katanya jangan cuma geulis sama kasep aja".

Laura acungkan jempol " Siap lah rek diajarkeun nanaon ge" Mereka tertawa bersama.

"Yuk.. " Ajak hazel sambil berdiri dari tempat duduknya. Laura pun langsung menggandeng tangan hazel sambil berajalan mengikuti hazel.

Sesampainya di depan pintu masuk fakultas sudah ada sabian yang duduk anteung dengan handphone nya.

"Ehh udah ada pangeran nya nih nungguin" Ucap laura sambil menoleh ke hazel.

Hazel pun tersenyum.

Mendengar suara langkah kaki mendekati nya sabian dongkak kan kepalanya. Setelah tau siapa yang datang wajah datar yang tadi dia pasang seketika berubah menjadi senyuman yang manis.

"𝘓𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘦𝘬𝘴𝘱𝘦𝘴𝘪" Ucap laura dalam hatinya.

"Udah selesai kelasnya?" Tanya Sabian berdiri dari duduknya berjalan mendekati sang kekasih.

"Iya" Jawab hazel

"Ya udah yuk" Ajaknya dan langsung gandeng tangan hazel.

"Duluan ya lau " Pamitnya. Laura pun hanya mengangguk.

"Si bucin tuh gitu tuh.. Langsung senyum langsung gandeng tangan.. Gak liat apa ada gue si jomlo ini" Gerutunya sambil berjalan meninggalkan gedung tersebut.

Di parkiran.

"Pulangnya kerumahku dulu ya. Bunda katanya kangen sama calon mantu" Ucap sabian tersenyum sambil membukakan pintu untuk hazel.

Hazel menoleh " Emang bunda udah pulang  ??? " Tanya nya.

Sabian mengangguk " Iya. Tadi malam" Jawabnya sambil nutup pintu mobil.

Hazel hanya mengangguk ngangguk kecil.

•••••••••••••••••••••••••••••

"Aahhhhhhh... Calon mantu bundaaa" Teriak seorang perempuan cantik sambil sedikit berlari menuruni tangga rumahnya.

Dia berlari memeluk hazel yang masih berada di depan pintu masuk.

"Geser kamu" Katanya sambil mengusir sang anak yang masih menggenggam tangan sang calon mantu.

Genggaman tangan sabian terlepas "Kebiasaan" Gumam sabian sedikit merotasikan matanya.

"Sayang aku ke kamar dulu ya nyimpan tas" Sambil mengelus kepala sang kekasih yang sudah di gelendotin ibunda tercintahh.

Hazel mengangguk.


Bunda langsung gandeng tangan hazel buat duduk di sopa dengannya.

"Sini duduk" Ajaknya

Sambil mendudukan dirinya hazel tersenyum dan menurut. " Bunda kapan pulang ? Kok gak ngasih tau hazel? " Ucapnya sambil sedikit mencebikkan bibir love nya.

Bunda yang gemas pun langsung menangkup kedua pipi cabi kekasih anaknya ini. "Kan suprise sayang.. Sengaja gak bunda kasih tau" Dengan sedikit memainkan kedua pipi hazel.

"Hazel kangen tau gak sih" Ucap hazel yang langsung memeluk tubuh calon mertuanya itu.

"Bunda juga kangeeennn banget sama calon mantu bunda ini" Balasnya sambil memeluk erat tubuh berisi hazel yang gemoy.

Setalah kembalinya dari kamar Sabian yang kini berada di tangga melihat pemandangan itu pun tersenyum hangat melihat kedekatan bunda dan sang kekasih tercintanya..

"Apanih pelukan gak ajak-ajak gini" Ucapnya sambil mendudukan diri di depan mereka yang sedang berpelukan.

"Orang kepo gak di ajak" Jawab bunda sambil menjulurkan lidahnya. Sabian hanya mencebik.


Hazel pun tertawa ringan, lucu sekali melihat kedekatan anak dan orang tua ini.

Ketika sedang asik bercengkrama ria tiba-tiba dering handphone seseorang mengalihkan atensi ketiga orang yang berada di ruang keluarga itu.

"Siapa  ? " Tanya bunda.

Sedikit melirik hazel yang juga sedang memandangnya dengan ekpresi bertanya sama penasaran nya kayak bunda.

"Gak penting bun,nanti aja bian telfon balik" Ucapnya sambil memode silent kan hp nya.

Hazel yang melihat itu pun sedikit menghela nafas. "𝘗𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘧𝘦𝘭𝘭𝘺" Ucapnya dalam hati.

"Oh yaudah.. Kirain bunda ayah".

Bunda langsung menolehkan mukanya kepada Hazel kembali " Bikin cookies yuk.. Udah lama banget bunda gak bikin cookies sama kamu" Ajaknya dengan semangat..

"Ayokk.. Hazel juga kangen makan cookies buatan bunda" Jawab hazel dengan cengir khasnya  yang menurut bunda itu sangat imut..

Setelah itu dua perempuan beda usia tersebut berdiri melenggang pergi ke dapur tanpa menghiraukan seseorang yang tadi sedang bersama mereka.

"Kan.. Pasti di lupain kalau udah ketemu tuh.. Kayak bayangan aja aku ini" Ucap sabian sambil mengekori dua kesayangannya ke dapur dengan wajah dibuat sesedih mungkin.

Hazel dan bunda yang menyadari itu langsung tertawa bersama...










Gimana nih... Masih ada yang sudi kah membaca tulisan ku  ???

SAZELLUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang