05

1 0 0
                                    

Sesuai kebiasaan mereka sabian dan hazel selalu menyempatkan dirinya untuk berkunjung ke sebuah rumah panti yang berada di ujung kota.

Mereka selalu menghabiskan waktu satu hati libur nya untuk bermain dengan anak-anak yang berada di panti itu. Contohnya seperti sekarang, sabian sedang bermain sepak bola bersama anak-anak laki-laki di sana.

"Over kak bian.. Over"

Sabian menendang bola itu kepada salah satu anak di timnya.

" Goolllll.. " Sorak anak-anak perempuan yang menonton menjadi seorang suporter di pinggir lapangan..

"Enggak ya.. Gak masuk .. Kak bian kalah" Teriak anak laki-laki yang menjadi kiper sambil tertawa..

Sambil berlaga memelas sabian berjalan menghampiri hazel yang sedang bermain masak masak bersama anak yang lainnya.

"Yang aku kalah sama tim dika" Adunya.

Hazel hanya tertawa kecil.. "Kasiannya pacar aku ini.. Sini peluk" Ucapnya sambil merentangkan tangannya.

" Mana hadiahnya kak ?" Tagih anak yang tadi mengalahkan sabian sambil menjulurkan tangannya.
"Tadi katanya kalau bisa ngalahin ka bian kita dapat hadiah ya? " Tanya nya kepada yang lainnya.

"IYAA" serentak anak-anak di sana menjawab bersamaan.

Sabian dan hazel saling pandang sebentar lalu terkekeh.

"Kamu janjiin apa? " Tanya hazel yang juga ikutan penasaran.

Sabian hanya tersenyum memandang hazel sebentar tanpa menjawab pertanyaan nya.

"Iya kakak ingat kok. Bentar ya kakak ambil di dalam mobil. Ayok bantuin ngambilnya"
Ujarnya sambil berdiri dari duduknya. Dan anak laki-laki itu langsung mengikuti langkah sabian

"Kok aku ikutan penasaran ya" Gumam hazel yang juga ikutan berdiri dan menyusul para laki-laki yang menuju mobil sabian.

Tanpa menunggu lama sabian langsung mengeluarkan beberapa kardus yang sudah bisa di tebak bahwa itu hadiah yang di maksud sabian untuk anak-anak tadi.

Anak-anak itu langsung berhangsur bahagia melihat beberapa kardus tersebut. Semuanya hampir berebutan untuk mengangkat dan membawanya ke dalam rumah.

"Eehhh.. Jangan berebut gitu nanti jatuh" Tegur hazel.

"Sini kak azel bantuin"

"Semua kebagian ya nanti. Jangan berebutan gitu. Nanti jatuh" Sabian langsung mengambil kardus yang jadi bahan rebutan anak-anak itu.

Lalu tanpa berlama-lama mereka langsung membawa kardus tersebut ke dalam rumah. Bahkan anak-anak perempuan yang tadi tak peduli pun langsung berhambur ikut masuk ke dalam rumah setelah melihat semua orang membawa beberapa kardus mainan itu.

"Oke semuanya duduk yang rapih ya.. Nanti semua kebagian kok.. Sekarang laki-laki di depan yang perempuan di belakang ya.. Jangan berebutan tempat gitu sayang.." Instruksi hazel langsung.

"Ehh ada mainan lagi ya dari kak azel sama kak bian" Ucap salah satu pengurus panti yang sedari tari berada di dapur sambil menenteng nampan berisi makanan ringan buatannya.

Hazel dan sabian hanya tersenyum menanggapinya.

Seusai membagikan mainan yang sabian bawa. Mereka pamit pulang setelah bermain sebentar.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Didalam keheningan mobil yang sabian kendarai, fokus dua insan itu teralihkan karena sebuah dering ponsel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAZELLUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang