Chapter 2

139 37 7
                                    

Happy Reading
*
*
*

Pintu kelas terbuka menampilkan seorang guru dengan menenteng bebarapa buku

Guru itu memasuki ruang kelas membuat semua siswa siswi kelimpungan untuk duduk ditempatnya masing-masing

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Wa'alaikum salam Miss"

"Hello how are you today"

"I'm fine thank you and you?"ucap semua murid membuat kelas yang tadinya sepi kini ramai

"I'm greet thank you"

"OK, today we have a test, right?"

"Yah Miss kok dadakan kaya tahu bulat aja"

"Kemarin Miss belum kasih tau hari ini ada ulangan"

"Belum misss"

"Ohh iya kah?, Mungkin Miss lupa. Tapi hari ini kita tetap ulangan"

"Miss besok aja ya ulangannya, belum belajar ini Miss"

"No, nggak ada tawar menawar"

"Untuk ujian kali ini tidak ada remidial dan kertas hasil ujian akan dibagikan besok pagi"

"Miss, I'll take the test tomorrow, please"

"Okey langsung aja ya untuk nomor urut 1-20 untuk tetap di dalam dan yang lain keluar"

Aruna yang berada disamping arsha merasakan gerak-gerik temannya dari samping

"Sha Lo nggak apa-apa?"

"Gue nggak papa run, cuma ini gimana gue belum belajar sama sekali buat ulangan"ucap arsha panik

"It's okey sha, Lo jangan panik. Lo harus tenang"kata Aruna mengelus punggung arsha

"Gimana gue mau tenang, ini ujian nya dadakan run"

"Sha tarik nafas, lalu buang"

Arsha menuruti ucapan Aruna dia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya

"Run gue mesti gimana, gue belum belajar sama sekali materi kemarin"ucapnya kelimpungan sendiri

"Sha percaya sama gue, gue tau Lo pasti bisa"ucap Aruna menyemangati sahabatnya

"Okey gue bakal coba"ucapnya pasrah

"Arshana, Aruna silahkan salah satu dari kalian pindah ke tempat duduk yang lain jangan ngobrol terus kasian teman-teman kalian yang sudah menunggu"

"Yes, Miss. I'm sorry"

Guru itu hanya tersenyum dan mengangguk

*****
Suasana sekolah angkasa terlihat sangat ramai karena bel sekolah baru saja berbunyi semua siswa-siswi berbondong-bondong keluar dari area sekolah

Arsha terlihat berdiri dihalte entah siapa yang dia tunggu. Ataukah menunggu Rafasya yang entah kemana perginya remaja itu

Setelah menunggu sekitar satu jam tidak ada tanda-tanda Rafasya datang untuk menjemputnya

Sebuah motor ninja van2R berhenti tepat didepan arsha

"Sha mau nebeng nggak"ujar Aksa

"Nggak perlu repot-repot terimakasih"jawabnya arsha santai

"Yakin nih nggak mau"tanya Aksa memastikan

"Iyah"

Aksa tetap duduk di motornya tanpa pindah sedikitpun dari sana

"Kenapa Lo masih disini"tanya arsha melirik aksa

"Nungguin Lo"jawabnya singkat padat dan jelas

"Ngapain nungguin gue, udah pulang aja sana"usir arsha

"Suka-suka gue dong"

"Dih"

"Udah ayok cepat naik, udah sore mau hujan juga"paksa Aksa

"Cenayang Lo bisa tau kapan hujan"ketus arsha

"Lihat tu keatas"tunjuk Aksa kearah langit

Arsha mengikuti arah tunjuk Aksa

"Lihat kan langit mendung"ucapnya setelah melihat arsha yang melihat kearah langit

"Mendung belum tentu hujan"ucapnya santai

"Udah lah buruan naik"paksanya lagi

"Maksa Lo"ketusnya

"Kalo nggak dipaksa nggak bakal mau"ucapnya tak mau kalah

"Kili nggik dipiksi nggik bikil Miu"tiru arsha menirukan ucapan aksa

"Ya udah ya terserah wanita emang nggak pernah salah"Aksa akhirnya menyerah berdebat dengan arsha yang notabenenya adalah cewek

"Itu kan udah kodratnya Wleh"ucapya meleletkan lidah nya meledek aksa

"Iya udah iya"

Arsha mengambil helm yang ada dibelakang motor Aksa dan memakainya

"Bisa nggak pakai hlmnya?"tanya aksa

"Bisa"





****
Gimana seru nggak?
Maaf ya jika ada kesalahan typo baru pertama kali nulis😁

Sudah ya segini dulu, jangan lupa vote dan komen

Follow Ig:wp_moccaciz0
Untuk mendapatkan informasi tentang cerita ini
    See you💗

Pemalang:01 Oktober 2023
Revisi:10 Desember 2023

Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang