Happy Reading
*
*
*Malam yang seharusnya tempat untuk beristirahat nyatanya itu tidak berlaku untuk sebagian orang
Didepan meja belajar yang dihiasi dengan kartun gambar keropi seorang gadis masih berkutat dengan buku pelajaran padahal waktu sudah menunjukkan pukul 02:00
Waktu yang seharusnya dia gunakan untuk istirahat namun itu tidak berlaku untuk seorang yang ambis akan nilai
"Jangan merem dulu please"
"Ini kenapa sih rumus susah banget dihafalin"ucapnya kesal sendiri setelah berjam-jam menghafal materi namun tak mudah untuk diingat
"Mata kali ini aja mau ya diajak bekerja sama, jangan nyusahin"ucapnya Kediri sendiri matanya yang mulai mengantuk dipaksa untuk tetap melek
"Gue udah pusing sama ini rumus Lo jangan ikut-ikutan juga"
Namun pada akhirnya dia tertidur diatas tumpukan buku-buku yang tebal
Suara pintu yang dibuka membuat gadis itu terperanjat kaget
"Non, baru bangun"sapa seorang wanita yang usianya sudah lumayan tua namanya bi sri asisten rumah tangga yang sudah cukup lama bekerja dirumah arsha
"I-iya bi, jam berapa sekarang bi?"
"Masih pagi kok non baru jam 05:37"
"Apah, gue semalem ketiduran"ucapnya terkejut nyawanya belum terkumpul semua dia langsung berlari menuju kamar mandi
"Hati-hati non jangan buru-buru"ucap bi Sri mengingatkan
"Nggak bisa bi, ini udah siang"ucapnya buru-buru bahkan hampir saja dia menabrak pintu yang ada didepannya
*****
Seorang gadis menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa dimeja makan hanya ibunya saja yang dia dapati sedang sarapan"Non arsha ini bekal untuk non"ucap bi Sri menghampiri arsha
"Nggak usah dikasih bekal anak seperti itu bi"sela Rosalina tangan kanannya memegang roti lengkap dengan selai
"Ta-pi nyonya"
"Bawa sini bekalnya"perintahnya tangannya mengadah
"Nyonya-"ucapan bi Sri terpotong saat mendengar bentakan dari majikannya
"BAWA SINI ATAU BIBI SAYA PECAT!!?"Teriak Rosalina melotot garang
"Udah bi nurut aja sama ibuk"sela arsha yang sudah bosan melihat keributan yang disebabkan oleh orangtuanya
"Tapi non-"cegah bi Sri
Arsha menggeleng"udah nggak papa, nanti arsha sarapan dikantin sekolah aja"
"Bener ya non"ucap bi Sri memastikan
"Iya bi"Ucap arsha meyakinkan bi sri
"Mah, arsha berangkat"ucap arsha menghampiri ibunya
Tangannya mengadah untuk salim namun Rosalina hanya diam mematung tanpa melihat arsha sedikit pun
Arsha menghembuskan nafasnya lelah seperti biasa dia pasti akan selalu diabaikan
"Hati-hati non"
"Iya bi"
"Drama banget sih"decak Rosalina kesal
"I-ini nyonya kotak bekalnya"ucap bi Sri menyerahkan sebuah kotak bekal
"Bibi anterin ke rumah Queen"perintah Rosalina
"Ta-tapi nyonya"tolak Bi sri
Brak
"MASIH MAU BANTAH KAMU?!"bentaknya menggebrak meja yang ada didepannya
"I-iya nyonya maaf"ucap bi Sri takut
"Ya udah cepetan sana pergi"usir Rosalina yang sudah muak
Arsha rupanya mendengar semua percakapan antara mamah dan bibinya dia belum benar-benar pergi dari pekarangan rumah
Arsha hanya tersenyum kecut "sebenernya anak mamah itu siapa sih" batinnya
*****
Suasana ruang kelas XI MIPA 3 tampak sangat gaduh semua siswa-siswi nampak saling melempar candaan"Woy Mak lampir Lo kayak Tante-tante dilampu merah"ledek rimba siapa lagi kalo bukan Queen
"BILANG APA LO, SINI LO"bentak Queen yang tak terima di katakan seperti itu
"Kenapa sih ayang beb"ucap rimba dramatis seolah tak terjadi apa pun
"Weh Satya ini teman Lo kenapa sih"Ucap Queen menunjuk rimba yang meledek dirinya
"Dia bukan temen gue wleh"ujar Satya sekenanya
"Kasian Nggak dibela sama ayang beb Satya"ledek rimba lagi
"Ih jauh-jauh Lo sana bau ketiak tau nggak"ucap Queen tangan kanannya menutup hidungnya
"Lah tadi katanya disuruh sini deket-deket Lo"ucap rimba semakin dekat kearah Queen
"Jauh-jauh Lo"ucapnya mengusir
Rimba mencium badannya yang rupanya memang benar…bau
Rimba melangkah menuju meja yang diduduki Vania di meja gadis itu ada sebotol parfum rimba langsung mengambil parfum itu tanpa izin
"HEH PARFUM GUE"bentaknya merampas parfum yang digunakan rimba
"Minta dikit pelit Lo"cibir rimba
"DIKIT LO BILANG, INI PAFRUM SEBOTOL LO PAKE SEMUA BILANGNYA DIKIT"
"Suara Lo kek toa Van"ledek rimba
"Penging ni telinga gue"lanjutnya lagi tangan kanannya memegangi sebelah telinga yang terasa berdengung
"Bodo amat"ketusnya tak mempedulikan rimba
"Sadis amat neng"
"Diem Lo"
Berbeda dengan arsha yang sibuk mengerjakan tugas mereka semua tampak riang dengan candaannya
Seseorang mengambil Bolpoin milik arsha dari belakang, arsha nampak kesal karena merasa terganggu
"Balikin pulpen gue"
"Jangan terlalu diforsir belajarnya, Lo juga butuh istirahat "ucap Rafasya mengelus Surai rambut arsha yang tergerai
"Peduli apa Lo sama gue"ucapnya berusaha mengambil Bolpoin yang rafasya ambil
"Sini ikut"pergelangan tangan arsha ia tarik paksa
"Mau kemana sih raf, lepas"ucapya berusaha melepaskan genggaman tangannya
"Diem. Lo ikut gue sekarang"
****
Gimana seru nggak?
Maaf ya jika ada kesalahan typo, baru pertama kali nulis😁Sudah ya segini dulu, jangan lupa vote dan komen
Follow Ig:wp_moccaciz0
Untuk mendapatkan informasi tentang cerita ini
See you💗Pemalang:15 Oktober 2023
Revisi:10 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]
Teen Fiction"kenapa nilai jadi tolak ukur untuk bisa dihargai?" "Karena nilai itu penting untuk masa depan Lo" ***** "Berharap dengan manusia itu lah sumber masalah gue" "Gue janji ini yang terakhir kalinya gue berharap dengan manusia" ***** "Pilihan Lo cuma d...