jangan lupa vote dan komen.
tiga hari berlalu setelah malam dimana aku dan matthias tiba tiba akan menikah, semua orang tampak merasa seperti tidak ada apa apa,tidak seperti ku yang setiap jam merasa tertekan karena dalam beberapa hari aku akan bertunangan dengan pria yang selalu menganggap ku seperti sebuah virus yang terus ia hindari.
tidak banyak yang berubah meski pria itu mengatakan setuju, dia tetep diam tak pernah menghubungiku barang sehari. sebenarnya itu tidak penting lagi pula aku juga tidak berharap apa pun darinya. saat ini aku hanya berpikir bagaimana cara membuat pernikahan kami berakhir secepat mungkin. atau aku akan mengajak nya untuk membuat kesepakatan? tidak,tidak mungkin seorang Matthias mau berkolaborasi dengan orang yang sangat dia benci bukan?. jujur saja aku sangat prustrasi dengan segala hal yang terjadi.
tak terasa hari berlalu begitu cepat, malam datang seperti ingin menertawakan ku karena harus terjebak dengan manusia berwajah kaku itu.
" hai darling ? " sapa ayah saat ia tiba. sementara ibuku baru sampai bersama Sherine, sepertinya mereka baru mengunjungi gedung musikal yang akan mengadakan pertunjukan musik bulan depan .
" bagaimana harimu sayang ? " sapa ayah pada ibu.
" aaah, sayang sekali kau tidak ikut bersama kami, permainan biola Sherine sangat indah,aku yakin semua orang pasti akan sangat terpukau melihat penampilannya " jawab ibu dengan wajah sumringah.
wajah yang tak pernah dia expresikan saat bicara tentang ku, aku masih ingat dengan jelas, hari dimana untuk pertama kalinya lukisan ku terpajang di galeri milik keluarga Van gogh. tidak ada raut bangga di sana, selain ucapan selamat tak ada kata yang fia ungkapkan untuk kemenangan putrinya.
semuanya terasa hambar, tapi tidak apa apa aku sudah terbiasa dengan semau sikap nya.
semua orang kini berkumpul di meja makan, seperti biasa pada awal awal tidak ada suara, hingga mulut beracun sherine terbuka.
" Charys bagaimana persiapan pertunagan kalian? " tanya Sherine tanpa dosa.
" apa yang harus ku jelaskan? semuanya sudah diatur oleh ka ashley! " jawabku enteng.
fyi, kak ashley tidak begitu dekat atau suka pada Sherine karena baginya hubungan darah di atas segalanya. dan ya, hanya kakak dan kak ashley yang berada di pihak ku di saat ibu membandingkan atau bersikap tidak adil padaku.
mereka juga yang menyuruhku untuk tinggal bersama mereka setelah aku lulus sekolah karena aku selalu berwajah muram saat tinggal bersama orang tuaku.
" jangan terlalu acuh Charys, bukan kah itu adalah pertunangan mu? " timpal ibu memarahiku
" aku tidak acuh, lagi pula kapan anda melihat hal baik dalam diriku?" bela ku tak mau kalah.
" sudah lah, hentikan! kapan kalian bersikap rukun? selalu saja berdebat, Charys benar kata ibumu, kau juga harus ikut mengurus hal ini, ayah tidak mau hal yang indah menjadi suram karena kurang nya persiapan, kau mengerti maksud ayah bukan? dan Sherine kau jangan membahas hal yang bukan urusan mu, fokuslah pada pertunjukan mu ya"
semua orang pun terdiam, aku yang sudah terlanjur kesal memutuskan untuk berhenti makan dan pergi luar untuk menghirup udara.
" Charys mau kemana? makanan mu belum habis? " panggil ayah yang tak ku hirau kan.
setelah cukup tenang aku pun membuka ponsel ku yang terdapat beberapa pesan di dalam nya.
My brother ( kakak sudah memesan sebuah tempat bagus, ashley meminta agar kau ikut, apa kau mau ? besok pagi kakak akan mengirim sopir jika kau mau? ) begitulah isi pesan yang seakan akan ia tahu jika aku membutuhkan sebuah tempat untuk bernafas.
sementara di kediaman, Bryant ia dan sang istri tampak mengulum senyum puas setelah melihat balasan kedua adiknya.
" apa kau yakin ini tidak apa apa? " tanya Ashley sedikit ragu. karena pada awalnya Bryant hanya ingin menghibur adiknya.
tapi tiba tiba ashley mendapat sebuah ide yang cukup berbahaya, karena ia berniat mengajak ke empat adiknya untuk menginap di sebuah villa.
" sayang kita harus membuat mata Matthew ( nama panggilan keluarga) terbuka lebar, dia harus melihat jika Sherine sebenarnya hanya menyukai Kylan! Entah itu Kylan atau kekayaan keluarga Romanno." jelas Ashley bersemangat.
" kau benar tapi, aku cukup kasihan jika harus membuat mereka patah hati seperti itu "
" sudah lah Bryant, kau ini tidak tahu bagaimana anak muda menyelesaikan masalah " protes Ashley.
" ya ya, atur saja, jika sampai ada pertengkaran aku tidak mau terlibat ya! " balas Bryant sebal.
" tenang saja, adik adik ku tidak sebrutal itu "
***
Pagi hari
Aku sudah sangat siap dengan koper kecilku karena kali ini kakak bilang kami akan menginap di sebuah villa yang sangat indah di pinggir danau elibert ( danau indah di ujung kota), Namun belum sempat menghela nafas tiba tiba mataku menangkap sebuah hal menyebalkan karena di depanku sosok Sherine terlihat sangat gembira dengan kopernya.
" apa kau juga akan ikut ke villa? " tanya Sherine bersemangat
" apa? Villa?? Apa maksudmu? " tanya ku memastikan yang ku dengar.
" kakak mengirimi ku pesan semalam, katanya mereka ingin aku ikut bersama kalian "
" bersama kalian? Siapa? "
" haa, kau tidak tahu jika kita akan menginap bersama Kylan dan Matthias. "
" apaa??? "
𐂂𐂂𐂂𐂂
KAMU SEDANG MEMBACA
Not your Typical favorit story -
Romancemengisahkan seorang gadis yang terjebak dalam sebuah kisah cinta segi tiga, terdapat dua pria yang mencintai satu wanita namun salah satu dari mereka harus menikahi sosok antagonis yang sangat mereka benci. akan kah kisah mereka berakhir menjadi ci...