Jangan lupa Vomen.
Setelah selesai berbincang dengan Matthias kami pun kembali ke teras untuk bergabung dengan yang lain, ku lihat Sherine sudah sibuk dengan beberapa tusuk sate di temani Kylan dan tak lama Matthias juga ikut bergabung bersama.
" Charys duduk lah di samping ku " tawar Alyssa seraya mengepakan tangan nya.
" minum lah, kau pasti belum makan bukan? " ucap nya sambil menyodorkan segelas coklat padaku. Dia memang gadis yang sangat baik dan perhatian, aku rasa aku cukup beruntung karena bisa menjadi teman nya.
" terimakasih " balas ku seraya meneguk coklat tersebut.
" nikmati makanan nya, ingat hari ini hanya boleh ada kesenangan! " teriak kak Ashley sambil mengacungkan gelas berisi anggur.
Kami semua bersorak riang kemudian kembali pada kegiatan masing masing, tak terkecuali mereka bertiga, sungguh aku seperti sedang melihat sebuah adegan drama, dimana dua laki-laki memperebutkan perhatian seorang gadis. Mungkin Kylan bisa dimaklumi karena dia adalah pria single, tapi bagaimana dengan Matthias? Dia bahkan sudah di tolak secara terang terangan oleh Sherine dan sekarang dirinya masih berakting seperti pria idaman. Bahkan sekarang status nya adalah calon suami orang lain. Apa aku terlihat seperti orang cemburu? Oh tentu saja tidak, aku sama sekali tidak merasakan apa pun selain kasihan pada pria malang itu.
Entah kenapa mereka hanya terobsesi pada satu gadis, yang mana ku kira di kota ini ada jutaan wanita? Apa ini seperti sebuah sindrom di dalam keluarga Romanno yang terkenal dengan kesetiaan nya?huft, segala nya sudah berantakan sejak awal, liburan ku! Hidupku semuanya kacau.
Setelah cukup lama akhirnya Matthias meninggal kedua pasangan yang sejak tadi ia ganggu, pria itu menghampiri ku dengan membawa sepiring daging kemudian duduk lalu meneguk wine hingga habis. Kami yang terkejut karena pria itu tiba tiba muncul hanya bisa mengernyit heran.
" makan lah " ucap nya seraya kembali menuangkan minuman kedalam gelas.
" apa ini?? Dia memberi ku sebuah perhatian? Untuk pertama kalinya setelah 17 tahun kami saling mengenal? " batin ku tak percaya.
" tenang saja tidak ada racun di dalamnya, lagi pula yang membakar nya itu mereka, bukan aku! Sherine bilang kau belum makan apa apa sejak pagi ck! " jelas Matthias, dan kini aku faham kenapa wajahnya berubah muram.
Dia di usir dari lingkaran asmara oleh Sherine, namun hanya wajah kesal yang ia tunjukan!? Sungguh luar biasa. Seperti nya predikat pria gila nan tangguh harus di sematkan di dadanya Matthias, karena ia terus berjuang meski sudah di tolak habis habisan.
" kak apa kau tidak sadar juga? Wanita itu sudah menolak mu mentah mentah! Kenapa kau masih saja mengejar nya? " omel Alyssa sebal, melihat sikap Matthias.
" lagi pula mereka akan menikah! Apa lagi yang ingin kau tunjukkan? " seketika Alyssa membungkam mulutnya.
Kami yang baru saja mendengar hal itu cukup terkejut karena tidak ada yang bilang jika Sherine akan menikah dengan Kylan. Bukan tidak tahu, tapi hal ini belum di umum kan oleh kedua belah pihak. Aku bahkan belum mendengar apa pun dari orang tuaku.
" apa kau bilang mereka akan menikah?? " tanya Matthias terkejut bukan main.
" umm aku tidak tahu, aku tidak sengaja " gumam Alyssa khawatir.
Kak Bryant dan kak Ashley yang melihat keributan pun segera menghampiri kami untuk mengetahui apa yg terjadi, dan ya semua orang pun kini berkumpul untuk mendengar penjelasan.
" jadi kalian akan menikah setelah aku dan Charys menikah? " tanya Matthias lagi.
" maaf kan aku math, sebenarnya hal ini sudah kami rencana kan jauh sebelum ini " jelas Kylan
" apa? Kami!? Maksud mu, kau dan Sherine?? "
" ya, satu tahun yang lalu, saat Sherine lulus universitas aku sudah melamar nya " ucap Kylan bercerita.
" saat itu, bukan nya aku baru menyelesaikan wajib militer ku dan kau malah --"
" Matthias sudahlah, aku sudah minta maaf padamu sejak kemarin, maaf karena aku tak bisa membalas perasaan mu, tapi kau tidak bisa terus menyalahkan Kylan!? " bela Sherine bak tokoh utama wanita yang mencoba membela main lead boy nya.
" Matthias, cukup " akhirnya kak Bryant memutuskan perdebatan mereka.
" kita tidak bisa memaksa sebuah perasaan bukan, aku tau setiap orang berhak mencintai siapa pun tapi jika perasaan cinta itu tidak terbalas maka bukan berati kau bisa menyalahkan orang lain!? " kini Kylan mencoba menjelaskan keadaan.
" kau benar benar pemain yang hebat " ucap Matthias sebelum pergi meninggalkan kami.
" aku minta maaf untuk semua kekacauan ini " kini Sherine kembali berucap di iringi tangisan sedih.
" tidak apa apa, kau tidak salah Sherine " hibur kak Ashley.
" aku akan pergi mencari Matthias " ucap ku seraya bergegas pergi.
Setelah mengelilingi rumah perasaan ku mulai gelisah karena pria menyebalkan juga malang itu tak ada di dalam.
" dimana sebenarnya dia bersembunyi " batin ku seraya terus mencari.
Tak lama kemudian ku lihat Matthias tampak terduduk di atas perahu sembari menghisap rokok dengan tenang.
" Matthias? Apa aku boleh bergabung? " tanya ku hati hati. Aku tidak yakin jika Matthias akan bersikap baik atau menerima kehadiran ku setelah semua hal yang menimpa nya.
Tapi di luar dugaan pria itu malah mengangguk pelan, tidak ada penolakan dan aku pun tak membuang waktu untuk segera naik ke dalam nya.
" aku tidak bermaksud menghiburmu, hanya saja karena saat ini karena kau adalah calon suamiku, maka aku harus memastikan kau tidak melakukan hal hal aneh -- um maksud ku "
" apa kau kira aku akan frustasi dan melakukan hal konyol hanya karena seorang wanita? " balas nya dingin.
" haha, bagus lah jika kau berpikir seperti itu, aku merasa lega mendengar nya " tawa ku kikuk.
" aku tahu jika semua ini terlihat tidak adil, tapi setidaknya kehidupan kita berjalan cukup ringan berkat orang tua kita " ucap ku mencoba menghibur.
" kenapa kau terlihat tidak peduli dengan kehidupan mu? " tanya Matthias tiba tiba .
" apa menurut mu aku terlihat seperti itu? " jawabku balik bertanya
" entahlah, aku hanya --"
" bagiku tidak ada yang lebih penting dari pada diriku sendiri, jika kau berkata tentang orang orang di sekitar ku maka aku katakan jika aku tidak ingin peduli pada mereka " ungkap ku seadanya, karena sejak kehangatan ibuku di rebut oleh Sherine aku sadar jika hidup tidak selalu berjalan sesuai keinginan ku
" kau tidak dendam pada nya? "
" umm, tidak, tapi aku percaya pada karma "
Mendengar jawaban ku Matthias seketika tertawa kecil, aku sendiri sebenarnya tidak mengerti apa yang sedang kami bahas ini.
Aku menjawab pun hanya karena itu terlintas di pikiranku." ternyata penyihir tidak sejahat yang ku kira "
" apa? Penyihir? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Not your Typical favorit story -
Romancemengisahkan seorang gadis yang terjebak dalam sebuah kisah cinta segi tiga, terdapat dua pria yang mencintai satu wanita namun salah satu dari mereka harus menikahi sosok antagonis yang sangat mereka benci. akan kah kisah mereka berakhir menjadi ci...