PROLOG

441 47 24
                                    

Tap Tap Tap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tap Tap Tap

" Hah.. Hah.. Hah.. "

" Cepatlah! Kita harus pergi dari sini, sebelum iblis itu membunuh kita " Ucap salah satu pria yang tengah berlari menelusuri hutan belantara dengan pakaian nya yang sudah dipenuhi oleh darah serta luka memar pada seluruh tubuhnya.

" Kupikir aku takkan bisa berlari lagi, Noura. Kaki ku benar-benar sangat sakit sekarang " Ucap pria lain sembari meringis kesakitan kala darah yang terus keluar dari luka sobek di paha nya.

" Tahan lah sebentar lagi, Vey. Apa kau ingin mati di tangannya ? "

Vey menghela napas lalu berhenti belari yang membuat Noura mendecak. " Kenapa berhenti ? Apa kau benar-benar ingin mati di tangannya, hah ? "

" Pergilah tanpaku, Noura. Aku benar-benar sudah tidak kuat lagi, tenang saja aku akan mencoba menghalangi nya nanti. "

Mendengar apa yang dikatakan oleh Vey membuat Noura mendecak marah. " Apa yang kau lakukan, bodoh ? Kau ingin menyerahkan nyawamu begitu saja padanya ? Kau tidak ingat apa yang dikatakan pemimpin ? Dia pasti akan melindungi kita, Vey. "

" Dia tidak akan pernah melindungi kita, harusnya kau sadar jika dia hanya menjadikan kita umpan atas kemarahan putra kedua klan Easther. "

" Tidak, dia pasti akan menyelamatkan kita. Lagipula hanya kita berdua yang tersisa sekarang, para anggota yang lain telah dibunuh dengan sadis olehnya. Aku tidak ingin mati di tangannya, Vey. "

" Kalau begitu pergilah tanpaku, Noura. Aku - " Ucapan Vey terhenti saat mencium aroma rosewood serta derap langkah kaki seseorang dari kejauhan. " Dia datang. "

Mendengar apa yang dikatakan oleh Vey membuat tubuh Noura menegang kaku, ada perasaan takut yang tiba-tiba saja hinggap di kepalanya.

" Pergilah sekarang, Noura. Jangan pedulikan aku di sini, temui lah Tuan Lay " Ucap Vey yang langsung membuat Noura menatap wajah sahabat nya dengan sendu lalu memutuskan untuk berlari meninggalkan Vey yang kini tengah tersenyum tipis ke arah nya.

" Maafkan aku, Vey " Batin Noura yang kini berlari menerobos pepohonan yang cukup lebat.

" Maafkan aku, Vey " Batin Noura yang kini berlari menerobos pepohonan yang cukup lebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRACES OF BLANK SPACE | ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang