The Royal's Cute Little Wife

Chapter 63

Selama Sinb tahu, hanya ada satu orang yang akan memanggil Jungkook “Sepupu”.    

Di sisi lain, Yena masih menangis sambil bergumam tidak jelas, “Sepupu, tolong selamatkan ibuku…”    

“Kamu adalah pangeran keenam, kamu pasti punya solusinya…”    

Jungkook mengerutkan kening dan memanggil pelayan untuk keluar dan membawanya kembali.    

Liu Lan dan Xiang Lan bergegas keluar kamar. Mereka dikejutkan dengan situasi di luar sehingga Yena kehabisan napas karena menangis. Dia benar-benar berani meraih lengan baju pangeran keenam. Pantas saja ekspresi pangeran keenam begitu buruk.    

Mereka sibuk mengurus Nyonya Lee di dalam, sehingga tidak memperhatikan apa yang terjadi di luar. Mereka tidak menyangka akan terjadi kekacauan seperti itu dalam sekejap mata.    

Keduanya buru-buru melangkah maju untuk menahan Yena. Yena terlihat kurus dan lemah, tapi dia kuat. Keduanya menghabiskan waktu lama sebelum akhirnya menariknya pergi.    

Xiang Lan mengangkat matanya, tetapi bahkan tidak sempat menghela nafas lega sebelum dia melihat orang di balik pohon. Jantungnya berdetak kencang. Dia menarik Liu Lan dan membungkuk. "Permaisuri."    

Satu kata menimbulkan ribuan riak.    

Sinb melangkah keluar dari balik pohon, dengan tangan di belakang punggungnya, dan matanya yang gelap menangkap pandangan Jungkook, dan Sinb mengalihkan pandangannya sebelum Jungkook dapat berbicara.    

Sinb memandang ke arah Yena dan mengerucutkan bibirnya hingga tersenyum. “Awalnya aku ingin menunggumu selesai menangis sebelum keluar.”    

Mendengar ini, Jungkook langsung panik. Apakah itu berarti dia sudah lama berdiri di sana?    

Lalu kenapa dia tidak keluar saja?    

Jungkook membuka mulutnya untuk berbicara, tetapi Yena, yang berdiri di samping, lupa menangis ketika dia mendengar pelayan memanggilnya Permaisuri. Yena menatap Jungkook dengan tidak percaya.    

"Anda …"    

Yena tidak pernah mengira Jungkook akan menikah secepat ini. Tepatnya, dia tidak pernah mengira Jungkook akan menikah.    

Jungkook memperlakukan semua orang dengan sikap menyendiri dan acuh tak acuh. Yena tidak bisa membayangkan seperti apa rupanya ketika menikah, atau gadis seperti apa yang akan dinikahinya.    

Sekarang setelah dia melihatnya, mau tak mau dia ingin menyelidikinya lebih dalam.    

Yena memandang Sinb dan harus mengakui bahwa dia sangat cantik. Dia memiliki wajah cantik dan mata cerah serta gigi putih. Dia seperti kecantikan yang keluar dari lukisan, dan setiap bagian dari dirinya sangat halus.    

Namun, ketika dia memperhatikan dengan seksama, dia menemukan wajah ini agak familiar. Seolah-olah ada wajah seperti ini di kedalaman ingatannya, dan juga senyuman seperti itu.    

Untuk sesaat Yena tidak dapat mengingat siapa dirinya, atau mungkin dia sedang memikirkan sesuatu, tetapi dia tidak ingin berpikir lebih dalam.    

Sinb berdiri beberapa meter jauhnya. Dia memiringkan kepalanya, mencoba memeriksa apa yang terjadi di ruangan itu, dan kemudian bertanya pada Yena. “Apakah ibumu ada di dalam?”    

Yena mengangguk. Matanya merah karena menangis. “Kamu, kamu adalah istri Pangeran?”    

Sinb berkata, “Ya.”